Dalam dunia kedokteran hal ini disebut sebagai gangguan psikosomatik, penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh.
Sedangkan dalam ranah psikologi dikenal dengan penyakit fungsional, ialah kondisi yang menyebabkan masalah pada fungsi tubuh walau tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan fisik atau pun lewat tes darah dan Rontgen.
Rasa bosan dan letih terhadap suatu kondisi atau keadaan saat ini mampu membuat kita merasa cemas, atau malah stres.
Baca Juga: Bosan Dengan Work From Home, Begini Menyiasatinya!
Gejala Kecemasan
Gejala kecemasan yang umum terjadi meliputi:
- Mudah lelah.
- Selalu merasa gelisah.
- Mudah marah.
- Sulit berkonsentrasi atau mengosongkan pikiran.
- Otot terasa tegang.
- Sulit mengendalikan rasa cemas.
- Merasa sakit hati .
- Gangguan tidur.
Pengaruh Kecemasan
Ketika perasaan was-was, stres dan ketakutan lainnya datang, dapat dipastikan seseorang mengalami denyut jantung yang lebih cepat dari sebelumnya.
Tanda-tanda lainnya adalah:
- Jantung terus berdebar-debar.
- Berkeringat.
- Mulut kering.
- Sakit dada.
- Mual atau ingin muntah.
- Gemetaran (tremor).
- Sakit perut.
- Nyeri otot atau nyeri punggung.
Hal tersebut bisa saja terjadi dikarenakan meningkatnya aktivitas listrik atau impuls saraf dari otak ke berbagai bagian tubuh, juga terjadinya pelepasan zat adrenalin (epinefrin) ke dalam aliran darah .
Dugaan sementaranya adalah impuls saraf yang arahnya menuju bagian-bagian tubuh atau otak dapat memengaruhi sel-sel tertentu dalam sistem kekebalan tubuh.
Cara Mengatasi
Beberapa metode untuk menangani gangguan psikosomatis adalah:
- Meditasi atau latihan relaksasi.
- Fisioterapi.
- Terapi listrik (transcutaneous electrical nerve stimulation, TENS).
- Hipnoterapi atau hipnosis.
- Akupuntur.
- Psikoterapi.
- Antidepresan atau obat penghilang rasa sakit dengan resep dokter.
Namun jika kita pergi ke psikoterapi, lewat metode terapi kognitif perilaku, gangguan psikosomatis dapat dicari tahu apa saja hal-hal yang menimbulkan atau malah memperburuk gejala.
Terapi tersebut sebagai upaya meredakan pikiran yang berlebihan, serta perasaan yang berkaitan dengan penyakit.
Penyebab
Contoh penyakit tertentu yang mampu memperberat kondisi mental seseorang:
- Eksim.
- Diabetes.
- Asam lambung.
- Tekanan darah tinggi.
- Penyakit psoriasis.
Kondisi ini memungkinkan penderitanya merasa cemas atau stress, terutama jika kambuh.
Namun, kembali lagi pada ketidakpastian dari penyebabnya, yang membuat gangguan psikosomatis sulit terditeksi adalah gejala yang muncul dan tanda kelainan fisik tidak selalu jelas. Tapi nyata dirasakan.
Konsultasi kepada psikiater adalah langkah yang tepat, pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut perlu diketahui.
Karena gangguan psikosomatis tidak terlihat secara fisik, namun keluhannya menimbulkan masalah nyata bagi penderitanya.
Baca Juga:
- Milenial, Perhatikan Faktor Kesehatan Berikut Ini Agar Tidak Mudah Mengalami Gangguan Mental
- Tiga Jenis Gangguan Kesehatan Kejiwaan dan Mental Pada Lansia
- Penting! Cara Menjaga Kesehatan Mental saat Pandemi Covid-19