Ketika seseorang mengalami atau mulai menyadari ada masalah terhadap dirinya sendiri selama rentan waktu tertentu, keterbukaan kepada orang-orang terdekat sangat amat diperlukan.
Selain itu dukungan dari orang-orang di sekitar menjadi peluru paling mutakhir dalam proses penyembuhan kesehatan mental yang dialami.
Kebanyakan orang yang memendam hal ini biasanya terpaku akan tiga hal, yaitu:
- Merasa mampu menyembuhkannya sendiri.
- Malu untuk mengutarakannya.
- Tidak ia sadari.
Pada masa kini, kesehatan mental juga perlu mendapatkankan perhatian yang adil dari semua pihak yang bersangkutan, termasuk diri sendiri.
3 Gangguan Mental
1. Skizofrenia
Hal ini menyulitkan proses informasi masuk dan dikelola dengan baik dalam pikiran, karena orang tersebut memiliki pikiran yang sifatnya terpecah-pecah.
Delusi, halusinasi, penarikan diri dari sosialnya, kurang motivasi, suasana hati tak menentu, menjadi ciri-ciri seseorang mengalami Skizofrenia.
Sungguh kompleks dan di sisi lain menjadi salah satu tantangan dalam proses seorang remaja menuju pendewasaan.
2. Kecemasan
“Cemas” yang dimaksud di sini meliputi beberapa hal, seperti:
- Fobia, sederhana yang dialami secara tidak proporsional terhadap suatu objek atau pun dalam situasi-situasi sosial tertentu.
- Agoraphobia, keadaan di mana seseorang mendadak ketakutan terhadap sebuah tempat ataupun situasi yang menjadikannya malu.
- Post Traumatic Stress Disorder, hal yang terjadi ketika seseorang memiliki trauma terhadap apa yang pernah dialami atau pun dilihat dan menyebabkan lepasnya kendali ketika hal yang sama dengan rupa yang beda terjadi lagi di kemudian hari.
- Obesessive Compulsive Disorder, ketika seseorang masih melakukan hal yang dianggapnya sudah berlebihan karena sebuah keharusan atas dasar hal yang dirinya maknai sendiri. Contoh kecil dan umum yang sering kali terjadi seperti berulang-ulang kali mencuci tangan yang sudah bersih.
3. Bipolar
Situasi di mana seseorang mengalami transisi rasa yang begitu cepat dari rasa bahagia ke rasa sedih putus asa. Para ahli menyebut penyakit ini dengan sebutan Depresi Manik.
Peralihan situasi hati yang signifikan ini juga mencangkup contoh lainnya, seperti distrofia/depresi persisten (depresi kronis ringan jangka panjang), bedanya hal ini dengan depresi berat adalah distrofia memiliki taraf stress yang lebih rendah.
Sedangkan, depresi berat menjauhkan seseorang dari hal yang mereka gemar lakukan sebagai aktifitas hariannya dikarenakan rasa sedih yang berkelanjutan dan menjangkau waktu yang amat panjang.
Namun, seseorang dapat dinyatakan dirinya mengidap gangguan mental ketika gangguan tersebut telah melampaui jangka waktu yang cukup panjang, juga perihal apa saja yang kerap terjadi dalam rentan waktu tersebut.
Menyikapi Gangguan Mental
Dari penjabaran di atas, terdapat bermacam cara untuk menanggulanginya. Seperti yang dilansir dalam tautan dosenpsikologi.com:
- Hargai mereka.
- Jangan mengikuti halusinasi.
- Jangan berbohong.
- Pahami keadaannya.
- Perhatikan ucapan Anda.
- Berikan dukungan.
- Perlakukan mereka seperti orang pada umumnya dengan cara normal.
- Berikan kasih sayang dan perhatian yang sedikit lebih.
- Mengurangi pandangan negatif terhadap pengidap gangguan mental.
- Mengajakya ke psikolog, psikiater atau mental health care.
- Menjadi pendengar yang baik.
Terapi Pada Orang Gangguan Mental
Beberapa terapi untuk bukti ilmiah juga dapat dilakukan. Menurut medcom.id terdiri dari:
1. Meditasi
Agar saraf-saraf otak dapat berfungsi baik terhadap sistim kerja pikiran, perasaan dan perilaku, terapi biologis yang dilakukan adalah dengan cara mengembalikan keseimbangan neurotransmitter yang terganggu.
Contohnya dengan anti-psikotik, anti-depresan, anti-anxietas, dan stabilisator mood.
2. Psikoterapi
Membutuhkan waktu yang cukup panjang dengan pertemuan berkala. Interaksi personal ini membantu pengelolaan emosi, cara berpikir, perilaku, serta cara mengatasi masalah yang lebih efektif.
3. Terapi Stimulasi
Terapi ini dapat digunakan secara efektif pada beberapa kasus gangguan mental, juga terdapat beberapa pilihan dalam terapi ini, seperti:
- Vagus nerve stimulation
- Deep brain stimulation
- Transcarnial magnetic stimulation
- Electroconvulsive therapy.
Tapi, terlepas dari segala cara penyembuhan, semua kembali lagi ke pada penanganan awal dan menyikapi keberadaan gangguan kesehatan mental, serta keterbukaan akan hal yang dialami dari penderita.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS live-in 24 jam. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
Baca juga:
- Ibu Depresi, Murung dan Pemarah Paska Persalinan? Berikut Gejala dan Penanganan Baby Blues
- Hati-Hati Depresi Berkepanjangan Dapat Menyebabkan Kematian
- Pikun: Ciri-ciri, Penyebab, Pencegahan dan Mengatasinya dengan Tepat