Sembelit atau konstipasi dapat dialami oleh balita dengan ciri-ciri fases keras, besar dan susah dikeluarkan saat Buang Ari Besar (BAB).
Penyebab utama anak sembelit adalah kurangnya asupan serat pada makanan yang ia konsumsi setiap harinya, selain itu pemenuhan kebutuhan cairan tubuh juga mempengaruhi kesehatan pencernaan anak.
Sembelit adalah kondisi gangguan pencernaan yang tidak terlalu berbahaya, namun membiarkan hal ini terus terjadi dapat berdampak buruk hingga berisiko menimbulkan masalah baru seperti ambeien dan enkopresis.
Seseorang dapat dikatakan mengalami sembelit apa bila mempunyai frekuensi BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu.
Kondisi ini dapat menyebabkan tinja menjadi keras, kering dan besar sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk mengeluarkannya.
Tak jarang anak akan mengejan kesakitan hingga berisiko mengakibatkan tinja berdarah.
Baca juga: Cara Tepat Mencegah dan Mengatasi Anak Kurang Gizi
Penyebab Sembelit pada Anak
Jenis makanan dan gaya hidup anak sangat menentukan kesehatan pada pencernaannya. Beberapa jenis makanan dan gaya hidup yang dapat menyebabkan anak mengalami sembelit adalah:
- Makanan rendah serat. Makanan yang tidak sehat umumnya tidak mempunyai banyak serat, contohnya junk food atau fast food, daging dan produk olahan seperti sosis dan bakso, keripik, wafer atau makanan ringan lainnya.
- Dehidrasi. Kurangnya cairan tubuh pada anak sangat berisiko menyebabkan sembelit. Selain itu, beberapa jenis minuman seperti susu, minuman bersoda dan berkafein juga menjadi penyebab anak mengalami sembelit.
- Kurang aktivitas fisik. Anak yang jarang atau tidak pernah melakukan aktivitas fisik seperti olahraga minimal 30-60 menit setiap hari lebih berisiko mengalami sembelit.
- Menunda BAB. Beritahu dan biasakan anak untuk tidak menunda ketika ingin buang air besar karena hal tersebut dapat berakibat sembelit. Latih anak untuk BAB setiap pagi agar sistem pencernaannya sehat.
- Masalah kesehatan lain. Sedikit kasus anak sembelit yang disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya, namun patut untuk dicurigai apa bila anak telah menerapkan pola makan dan gaya hidup yang sehat namun tetap mengalami sembelit.
Konsultasikan kepada dokter apa bila anak mempunyai kondisi kesehatan lain yang menyebabkan anak sembelit.
Gejala Sembelit pada Anak
Ciri-ciri anak mengalami sembelit dapat diamati oleh orang lain khususnya orang tua melalui gejala berikut ini:
- Perut kembung atau begah.
- Rasa tidak nyaman pada perut dan dapat menimbulkan rasa sakit.
- Anak tidak nafsu makan.
- Rewel ketika ia merasa ingin BAB.
- Kesulitan saat BAB yang ditandai dengan erangan atau teriakan.
- Ada bercak feses pada popok atau celana anak.
Ketika anak mempunyai ciri-ciri seperti di atas, sebaiknya ketahui lebih lanjut dengan menemani anak BAB dan lihat apakah tinja keras, kering, besar dan diikuti dengan darah.
Jika hal tersebut terjadi maka sudah dipastikan anak mengalami sembelit atau konstipasi.
Mengatasi Anak Sembelit Secara Alami
Pada tahap yang awal, gangguan pencernaan ini dapat diatasi secara mandiri dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat tanpa menggunakan obat-obatan.
Ada pun cara mengatasi sembelit pada anak dapat dengan melakukan hal berikut ini:
1. Memberikan makanan sehat yang berserat
Latihlah anak untuk gemar mengkonsumsi makanan sehat yang didapat dari buah, sayur dan kacang-kacangan.
Beberapa jenis buah, sayur dan kacang yang harus dikonsumsi anak untuk mengatasi sembelit adalah: Pepaya, salak, buah plum, pir, bayam, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Mengkonsumsi makanan sehat kaya akan serat dapat membuat tinja menjadi lebih lunak sehingga mudah untuk dikeluarkan ketika BAB.
Selain itu, penuhi nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan anak seperti vitamin dan mineral.
2. Penuhi kebutuhan cairan anak
Kekurangan cairan dapat menyebabkan anak mengalami dehidrasi, kondisi ini dapat meningkatkan risiko anak mengalami sembelit.
Ketika tubuh kekurangan cairan maka mengakibatkan tinja menjadi kering dan keras sehingga susah untuk dikeluarkan saat BAB.
Air putih menjadi solusi mudah dan tepat untuk memenuhi cairan tubuh anak dengan minum minimal 8 gelas sehari. Selain air putih, buah yang banyak mengandung cairan seperti semangka juga baik untuk dikonsumsi.
Beberapa jenis minuman seperti susu sapi, minuman bersoda dan berkafein dapat menyebabkan anak sembelit. Sebaiknya batasi atau larang anak untuk mengkonsumsi minuman tersebut dalam sementara waktu.
Baca juga: 5 Manfaat Air Tajin untuk Bayi Yang Harus Kamu Ketahui. Nomor 1 Luar Biasa
3. Ajak anak berolahraga
Mengajak anak untuk melakukan olahraga secara rutin setiap hari dapat mengurangi risiko anak mengalami sembelit, selain itu aktivitas fisik minimal 30-60 menit setiap hari dapat meredakan sembelit pada anak.
Beberapa jenis olahraga seperti berlari, bersepeda, berenang atau jalan-jalan dapat dilakukan bersama-sama di pagi atau sore hari.
Olahraga secara rutin dapat membantu memperlancar sistem pencernaan khususnya kerja usus untuk membuang sisa makanan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.
Obat sembelit untuk anak
Apa bila makanan dan gaya hidup sehat tidak mampu mengatasi sembelit, tidak ada salahnya mengkonsumsi obat susah buang air besar pada anak.
Meski begitu, obat pencahar yang banyak dijual bebas di apotek harus sesuai dengan kondisi anak. Apa bila Anda ragu, sebaiknya konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan obat sembelit yang tepat untuk anak.
Dirangkum dari Alodokter, berikut dua jenis obat pencahar yang dapat dikonsumsi oleh anak untuk mengatasi sembelit.
1. Obat pencahar untuk melunakkan tinja
Laktulosa, Minyak Mineral dan Docusate termasuk ke dalam jenis obat sembelit untuk melunakkan tinja yang keras dan susah dikeluarkan.
Dua jenis obat pelunak tinja yaitu Laktulosa dan Minyak Mineral tersedia dalam bentuk cair, sehingga dapat dicampurkan ke dalam jus untuk dinikmati oleh anak tanpa merasa pahit.
Sedangkan Docusate tersedia dalam 3 bentuk, yaitu tablet, kapsul dan cair. Khusus Docusate cair dapat dikonsumsi oleh anak berusia di bawah 3 tahun namun harus berdasarkan resep dari dokter.
2. Obat pencahar untuk mendorong tinja
Bisacodyl dan Senna adalah obat sembelit yang berfungsi untuk merangsang usus mendorong tinja keluar dengan mudah.
Waktu yang tepat untuk mengkonsumsi obat ini sembelit ini adalah di malam hari. Hal tersebut agar di pagi harinya anak dapat BAB dengan mudah tanpa mengalami sembelit lagi.
Penggunaan kedua obat pencahar ini tidak untuk jangka panjang dan wajib didapatkan dari resep dokter. Selain itu, obat pencahar Senna tidak untuk dikonsumsi oleh anak di bawah 6 tahun.
Baca juga: Mengenal Arti Lambang Pada Obat Beserta Penjelasannya
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS live-in 24 jam. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
Baca juga:
- Benarkah Gigitan Capung Bisa Atasi Kebiasaan Anak Sering Mengompol?
- Cara Tepat Mengatasi Balita dan Anak Kecanduan Gadget, Yuk Buktikan
- 7 Cara Cepat Melatih Anak Agar Dapat Bicara Lancar Sejak Dini