Selama masa kehamilan hingga paska persalinan seorang ibu akan mempunyai banyak perubahan baik secara fisik atau pun psikis.
Beberapa dari seorang ibu setelah melahirkan akan mengalami panik, sedih dan tempramental yang berlangsung kurang lebih 2 (dua) minggu.
Tak jarang ibu akan menangis, banyak melamun, tidak tanggap, pikiran kosong dan depresi bahkan ketika sendirian atau sedang berada dalam keramaian.
Kondisi tersebut dinamakan dengan
Baby Blues Syndrome (BBS) dan bisa tambah serius ke Postpartum Depression Syndrome (PDS).
Arti Baby Blues Syndrome
Baby Blues Syndrome adalah kondisi perubahan mental atau psikologi seorang ibu paska persalinan yang berupa perubahan suasana hati, sedih, kelelahan, mudah menangis, tidak nafsu makan, kesulitan untuk tidur dan tempramental.
Kondisi Baby Blues akan muncul setelah beberapa hari setelah melahirkan dan berlangsung selama tiga sampai lima hari.
Arti Postpartum Depression
Postpartum Depression adalah waktu setelah melahirkan atau paska persalinan. Kondisi depresi yang dialami seorang ibu setelah melahirkan yang berlangsung lebih lama dari pada baby blues.
Biasanya muncul di bulan pertama setelah melahirkan hingga satu tahun setelah melahirkan.
Penyebab Baby Blues Syndrome
Drs. Stewart dan Vigod menerbitkan artikel yang berjudul Postpartum Depression diterbitkan di New England Journal of Medicine mengungkapkan bahwa kondisi baby blues bisa menyerang 6,5% hingga 12,% ibu baru.
Sejauh ini belum diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan depresi pada ibu paska melahirkan. Beberapa ahli memperkirakan adanya penurunan kadar hormon secara tiba-tiba setelah melahirkan.
Selain hal tersebut, berikut ini adalah penyebab eksternal dari baby blues yang dialami setelah melahirkan:
- Gangguan suasana hati dan kecemasan selama kehamilan.
- Stress yang diakibatkan oleh tidak adanya dukungan positif dari keluarga dan pasangan, dan;
- Masalah keuangan.
Gejala Baby Blues Syndrome (BBS)
Gejala di bawah ini adalah tanda-tanda seorang ibu setelah melahirkan mengidap sindrom baby blues.
Perlu diketahui bahwa 70-80% seorang ibu mengalami baby blues syndrom, sehingga perlu adanya dukungan dan penanganan dari seorang suami atau anggota keluarga yang positif.
Jika salah satu gejala di bawah ini terjadi pada seorang ibu setelah melahirkan, segera hubungi atau konsultasi ke dokter, perawat ibu nifas atau bidan profesional.
- Selalu Terlihat Cepat Lelah
- Mudah Kesal Tanpa Sebab
- Sulit Mengendalikan Emosi
- Lebih Tempramental atau Pemarah
- Tiba-Tiba Menangis Tanpa Alasan
- Terlalu Sensitif dan Mudah Tersinggung
- Susah Tidur dan makan
- Tidak peduli dengan bayinya dan kadang muncul pikiran untuk menyakiti bayinya atau dirinya sendiri
- Pikiran Kosong, Gelisah dan Murung
- Tidak mempunyai kedekatan baik secara batin atau emosi kepada bayi
- Kesulitan fokus atau dalam membuat keputusan
- Merasa tidak berharga, bersalah dan menjadi seperti ibu yang buruk bagi bayinya
- Kesulitan beradaptasi di lingkungan sekitar seperti keluarga, saudara dan teman yang akhirnya memilih menjauhi semua orang
Penanganan Depresi Setelah Melahirkan
Perawatan bagi ibu nifas (paska persalinan) dan bayi sangat penting dilakukan, hal-hal di bawah ini dapat dilakukan sendiri dan bisa juga dilakukan bersama dengan perawat homecare:
- Terapi Komunikasi. Terapi ini dapat melibatkan terapis, psikolog atau perawat (caregiver) untuk membantu dan memahami bagaimana kondisi dalam berpikir, merasakan dan bertindak dari seorang ibu.
- Obat. Dokter akan memberikan resep obat anti depresi yang akan membantu meringankan gejala depresi.
- Terapi Electroconvulsive (ECT). Terapi ini akan dilakukan ketika ibu mengalami baby blues yang serius atau juga diterapkan kepada ibu Postpartum Depression
Cara Mengatasi Depresi Paska Persalinan
Selagi depresi paska persalinan dapat dikelola dengan baik dan benar maka tidak perlu terlalu panik, cukup bicarakan dengan pasangan atau anggota keluarga. Selain itu bisa juga dengan melakukan hal di bawah ini:
- Beristirahat sebanyak dan secukup mungkin. Lakukan saat bayi tidur.
- Jangan terlalu banyak melakukan terlalu banyak pekerjaan sendirian. Mintalah bantuan kepada pasangan, anggota keluarga atau teman.
- Luangkan waktu untuk piknik atau refeshing, bisa dengan mengunjungi teman, berlibur di tempat favorit atau melakukan perjalanan dengan pasangan.
- Bicarakan perasaan dan kegelisahan kepada pasangan, anggota keluarga dan teman yang memahami keadaan.
- Belajar dari pengalaman ibu-ibu yang telah mempunyai anak.
- Bergabung ke komunitas atau grup yang membahas permasalah serupa.
- Jangan minder atau tertutup, terbukalah kepada pasangan atau anggota keluarga mengenai apa yang dirasakan.
- Menggunakan jasa perawat ibu nifas di Insan Medika.
Ada saatnya Anda membutuhkan bantuan dari perawat homecare profesional yang benar-benar memahami keadaan Anda. Hubungi Insan medika.