Imunodefisiensi adalah gangguan pada sistem imun yang tidak dapat melindungi tubuh dari infeksi virus, bakteri atau jamur akibat kelainan genetik.
Imunodefisiensi dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Imunodefisiensi primer atau bawaan sejak lahir dan;
- Imunodefisiensi sekunder atau kelainan yang terjadi ketika dewasa akibat penyakit atau efek samping penggunaan obat-obatan.
Seseorang yang menderita imunodefisiensi baik primer atau sekunder akan rentan terserang penyakit akibat gagalnya sistem imun melindungi tubuh dari serangan virus, bakteri atau jamur.
Gejala
Setiap penderita akan mengalami gejala imunodefisiensi yang berbeda-beda dan sulit untuk dideteksi. Pemeriksaan lebih lanjut ke dokter sangat dianjurkan!
- Mudah jatuh sakit karena lemahnya sistem imun tubuh.
- Mudah terkena infeksi yang berulang dan sulit sembuh.
- Infeksi pada mata yang ditandai dengan mata merah atau konjungtivitis.
- Infeksi pada saluran pernapasan seperti sinusitis, pnemuonia atau infeksi paru.
- Mengalami infeksi atau gangguan pada saluran pencernaan seperti diare, sakit perut dan tidak nafsu makan.
- Infeksi pada mulut seperti sariawan atau radang gusi.
- Mengalami gangguan tumbuh kembang pada bayi atau anak.
- Menderita penyakit autoimun.
Beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan infeksi oportunis yang sangat jarang diderita oleh orang dengan sistem imun normal.
Penyebab
Gangguan imunodefisiensi terjadi akibat tubuh tidak menghasilkan antibodi yang cukup atau adanya kelainan gen pada komponen sistem imun seperti sel darah putih atau limfosit T dan B tidak bekerja secara normal.
Lebih terperinci, penyebab imunodefisiensi tergantung dari jenisnya, yaitu:
Penyebab Gangguan Imunodefisiensi Primer
Imunodefisiensi primer terjadi sejak lahir yang disebabkan oleh berbagai faktor penyebab salah satunya adalah keturunan atau genetik dari orang tua.
Macam-macam penyebab imunodefisiensi primer
- Defisiensi sel B dan sel T.
- Defisiensi kombinasi dari sel B dan sel T.
- Defisiensi komplemen.
- Adanya kelainan pada sel fagosit.
- Idiopatik atau tanpa sebab yang pasti.
Penyebab Gangguan Imunodefisiensi Sekunder
Gangguan imunodefisiensi sekunder terjadi saat dewasa atau pada orang lanjut usia akibat dari penyakit tertentu, kerusakan pada sel-sel imun atau karena efek samping obat-obatan.
Macam-macam penyebab gangguan imunodefisiensi sekunder
- Penyakit kronis atau kondisi medis khusus seperti hepatitis, diabetes, malagizi, malnutrisi, infeksi HIV, kanker, leukomia, gagal ginjal akut, luka bakar parah.
- Efek samping obat-obatan. Beberapa obat yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh seperti kemoterapi, penekan sistem imun dan radioterapi dapat menjadi penyebab gangguan imunodefisiensi.
- Pengangkatan organ tubuh. Salah satu organ yang berperan penting pada sistem kekebalan tubuh adalah limpa, apa bila limpa diangkat karena kondisi tertentu maka dapat meningkatkan risiko imunodefisiensi.
Obat
Wajib melakukan konsultasi kepada dokter untuk mendapatkan obat yang tepat sesuai dengan kondisi yang sedang Anda alami.
Dokter akan melakukan tindakan seperti pengujian atau tes terhadap sistem kekebalan tubuh yang Anda miliki menggunakan vaksin.
Jenis obat untuk perawatan gangguan imunodefisiensi seperti:
- Antibiotik.
- Terapi imunoglobulin.
- Amantadine.
- Acyclovir atau interferon.
Pada kondisi tertentu seperti sumsum tulang tidak dapat menghasilkan limfosit yang cukup, pilihan transplantasi sumsum tulang bisa dilakukan.
Pengobatan
Pengobatan secara mandiri di rumah dapat dilakukan setelah mendapatkan pengobatan dari dokter dengan menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat.
Hal yang penting adalah menghindari faktor risiko penyebab imunodefisiensi kambuh seperti:
- Menghindari faktor risiko penyebab HIV/AIDS.
- Menghindari kondisi malnutrisi atau malagizi.
Wajib dan selalu konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan pengobatan secara mandiri di rumah sesuai dengan kondisi Anda.
Baca juga:
- 3 Cara Ampuh Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit
- 5 Daftar Terapi Modalitas yang Wajib Dilakukan Lansia
- Kanker Getah Bening: Penyebab, Gejala dan Pengobatan