Beberapa orang pernah mengalami sebuah kecelakaan yang mengakibatkan luka bakar pada bagian tubuh tertentu atau bahkan seluruh bagian tubuh.
Umumnya luka bakar ditimbulkan oleh sumber panas dari api seperti luka bakar knalpot, setrika yang menyala, besi panas, air mendidih, soda api, bahan kimia dan sengatan listrik hingga radiasi.
Sumber yang dapat mengakibatkan luka bakar tersebut dapat merusak struktur susunan kulit hingga mengakibatkan kerusakan yang serius sehingga membutuhkan pertolongan khusus dari medis.
Luka bakar dalam bahasa medis disebut dengan Vulnus Combutio dapat menyebabkan infeksi penderitanya jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Pasalnya kulit adalah dinding atau lapisan pertama tubuh untuk melindungi diri dari dari infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Oleh sebab itu, jika mengalami luka bakar segera pergi ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan pertama luka bakar yang cepat dan tepat.
Sebelum membawa korban yang mempunyai luka bakar, sebaiknya ketahui terlebih dahulu mengenai stadium luka bakar berdasarkan klasifikasi luka bakar itu sendiri.
Stadium Luka Bakar
Derajat luka bakar digolongkan atas 3 jenis, yaitu:
1. Luka bakar derajat I
Luka bakar tingkat I (superficial burn) adalah kerusakan terjadi pada bagian kulit terluar yaitu epidermis yang disebabkan oleh sengatan sinar matahari. Gejala yang ditimbulkan adalah kulit berwarna merah, kering dan terasa sakit tanpa ada lepuh.
Luka bakar derajat I ini tidak begitu mengkhawatirkan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 5-10 hari. Perlu diwaspadai bahwa terlalu sering terpapar sinar matahari meningkatkan risiko kanker kulit.
Baca juga:
- Cara Mengobati Luka Bernanah Agar Cepat Kering dan Sembuh
- Cara Tepat Mengobati Luka Lecet Agar Cepat Kering dan Sembuh
- Gunakan 4 Jenis Salep Berikut Ini Untuk Mengobati Luka Bernanah
2. Luka bakar derajat II
Luka bakar tingkat II (superficial partial-thickness burn) adalah kerusakan atau luka yang terjadi pada bagian kulit lapisan dalam atau dermis yang disebabkan oleh benda panas.
Gejala yang timbul pada kulit akan nampak memerah, lecet, bengkak, terasa nyeri atau sakit hingga kulit melepuh.
Membutuhkan waktu penyembuhan kurang lebih 2-3 minggu dengan metode pengobatan sederhana tanpa membutuhkan tindakan medis seperti operasi atau pembedahan.
3. Luka bakar derajat III
Luka bakar tingkat III (full thickness burn) adalah luka bakar yang telah merusak bagian jaringan, saraf dan pembuluh darah hingga mengenai seluruh bagian kulit seperti epidermis, dermis atau bagian yang lebih dalam lagi seperti lemak.
Gejala yang ditimbulkan akibat luka bakar tingkat III ini adalah kulit akan terlihat putih, kasar dan nampak hangus hingga korban merasakan mati rasa pada bagian yang terluka.
Tindakan medis seperti operasi atau pembedahan sangat diperlukan, setidaknya membutuhkan waktu penyembuhan hingga berbulan-bulan dan tidak akan sempurna karena akan meninggalkan bekas luka bakar.
4. Luka bakar derajat IV
Luka bakar tingkat IV adalah luka bakar yang paling parah karena kerusakan akan terjadi secara meluas pada seluruh bagian kulit termasuk ke dalam lapisan lemak, otot hingga tulang.
Bagian yang terbakar akan terlihat kering dan hangus, ditubuhkan eksisi atau bedah hingga pencakokan kulit. Sangat sedikit korban kebakaran tingkat IV yang dapat selamat.
Penyebab luka bakar
Luka bakar dapat disebabkan oleh beberapa tindakan yang menyebabkan timbulnya luka bakar, seperti:
1. Gesekan kulit dengan benda kasar atau keras
Pernahkah kamu menggunakan sepatu sempit sehingga kakimu menjadi luka lepuh dan berair? Atau mungkin kamu pernah terjatuh dari kendaraan di jalan yang beraspal, akan timbul luka memar dan kulit melepuh.
Luka bakar ini disebut dengan friction dan untuk perawatannya tidak membutuhkan tindakan khusus, cukup menjaga luka agar tetap aman dan terhindar dari benda-benda berbahaya.
2. Paparan udara yang sangat dingin (forstbite)
Ternyata tidak hanya benda atau sumber panas saja yang menyebabkan luka bakar, udara atau benda yang begitu dingin dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan kulit.
Kondisi paparan udara dingin dalam jangka panjang ini disebut dengan forstbite.
3. Objek atau sumber panas
Sudah tidak diragukan lagi jika objek atau sumber panas dapat menimbulkan luka bakar yang harus diwaspadai.
Beberapa benda panas seperti knalpot kendaraan, setrika yang menyala, besi panas atau soda api dan bahkan api itu sendiri menjadi penyebab utama orang mengalami luka bakar.
4. Radiasi yang berbahaya
Setiap hari kita akan terpapar oleh radiasi, pasalnya ultraviolet dari sinar matahari juga termasuk salah satu penyebab luka bakar.
Selain itu, radiasi dari sinar X-Ray juga dapat menyebabkan luka bakar yang harus diwaspadai.
5. Arus listrik dan petir
Beberapa kasus orang meninggal karena sengatan listrik yang mengakibatkan luka bakar yang sangat serius. Kulit akan mengalami kerusakan dan terbuka hingga berwarna gelap.
Begitu juga dengan sambaran petir yang dapat menimbulkan luka bakar.
Pencegahan luka bakar
Luka bakar dapat dicegah dengan memperhatikan linkgungan eksternal seperti mengendalikan api secukupnya untuk masak atau membakar makanan.
Hindari menggunakan benda penyebab kebakaran seperti korek api atau smartphone saat mengisi bahan bakar di SPBU.
Perhatikan juga balita atau anak dalam beraktivitas atau bermain menggunakan benda dan bahan mudah terbakar.
Selain itu, jika sudah terlanjur mengalami luka bakar maka sebaiknya segera memperhatikan dan melakukan tindakan-tindakan seperti di bawah ini:
- Menjauh dari sumber panas atau segera pindahkan benda panas dari kulit
- Segera padamkan api yang masih menyala di pakaian atau bagian tubuh yang terbakar
- Buka pakaian bisa menggunakan gunting atau benda tajam untuk merobek pakaian yang terbakar
- Siram atau basuh bagian yang terbakar dengan air dingin yang mengalir selama sekitar 20 menit
- Bersihkan bagian yang terbakar tadi menggunakan sabun antibakteri untuk mencegah timbulnya infeksi
- Lakukan kompres menggunakan es batu yang telah dibalut menggunakan kain bersih pada bagian pinggir luka bakar selama 5-15 menit
- Gunakan gel tumbuhan lidah buaya untuk melapisi kulit yang terbakar atau dapatkan produk yang banyak mengandung lidah buaya di apotek. Lidah buaya berfungsi untuk mencegah perkembangan bakteri penyebab infeksi.
Langkah-langkah di atas dilakukan untuk melakukan pertolongan pertama pada korban yang mempunyai luka bakar supaya tidak semakin memburuk dan timbul luka bakar yang parah.
Pengobatan dan Penanganan luka bakar
Beberapa pengobatan luka bakar dapat dilakukan secara mandiri tanpa harus pergi ke rumah sakit. Namun beberapa kondisi luka bakar yang parah apa lagi luka bakar derajat 2 ke atas sebaiknya membutuhkan penanganan dari dokter.
Perhatikan stadium luka bakar yang dimiliki dan pahami betul risiko yang akan dialami. Hal-hal berikut ini layak untuk ada ketahui agar tepat dalam mengambil keputusan:
Mengobati luka bakar yang benar
1. Menggunakan salep luka bakar
Penggunaan salep untuk mengobati luka bakar adalah pilihan yang tepat karena memang salep telah diformulasikan sesuai dengan keadaan luka bakar.
Penggunaan salep pun harus disesuaikan dengan tingkat keparahan luka bakar atau grade luka bakar. Berikut jenis-jenis salep yang dapat Anda pilih:
- Salep bacitracin digunakan untuk meringankan luka bakar derajat I
- Salep lidah buaya digunakan untuk mengobati dan meringankan luka bakar derajat I & II
- Salep silver sulfadiazine digunakan untuk mengobati dan meringankan luka bakar derajat II dengan perawatan tidak boleh terpapar sinar matahari secara langsung.
- Salep mafenide acetate digunakan untuk mengobati luka bakar yang dapat menimbulkan infeksi akibat luka bakar derajat III.
2. Menggunakan lidah buaya
Ada sebuah penelitian yang membuktikan jika lidah buaya dapat diguanakan untuk mengobati luka bakar secara alami.
Lidah buaya mengandung sifat antiperadangan dan dapat merangsang penyembuhan luka bakar hingga melembabkan kulit juga mencegah terjadinya infeksi.
Disarankan untuk menggunakan gel lidah buaya yang segar dipetik langsung dari tumbuhannya dan dioleskan atau ditempelkan pada bagian luka bakar.
3. Menggunakan madu
Selain nikmat dan enak untuk dimakan, madu berfungsi untuk mengobati luka bakar. Kandungan madu seperti antiradang, antibakteri dan antijamur ampuh untuk mengatasi luka bakar.
Madu terbukti dapat mempercepat penyembuhan akibat luka bakar secara alami dan cepat.
Mengobati luka bakar yang salah
1. Menggunakan minyak
Beberapa orang beranggapan jika minyak seperti minyak kelapa dan minyak zaitun dipercaya mampu meredakan luka bakar, namun sebenarnya itu adalah hal yang salah.
Minyak kelapa atau minyak zaitun malah akan memperburuk luka bakar.
2. Menggunakan mentega
Sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan mentega mampu mengatasi atau mengobati luka bakar, daripada timbul masalah baru, sebaiknya jangan menggunakan mentega sebagai solusi luka bakar.
3. Menggunakan putih telur
Ada pula yang beranggapan jika putih telur manjur untuk menyembuhkan luka bakar, alih-alih menyembuhkan, putih telur justru mengundang bakteri untuk tumbuh subur pada luka bakar.
4. Menggunakan pasta gigi
Sama halnya dengan putih telur, penggunaan pasta gigi pada luka bakar justru memicu munculnya bakteri untuk berkembang pada luka.
Sebaiknya jangan memilih metode penyembuhan luka bakar menggunakan pasta gigi jika tidak ingin timbul masalah baru.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
Baca juga:
- Cara Melindungi Kulit Wajah dari Sinar Matahari dengan Produk dan Bahan Alami
- Berikut Bahan Alami Yang Terbukti Mengatasi Penyebab Rambut Rontok
- Cara Mengatasi Kaki Pecah-Pecah Menggunakan Cara Alami Hingga Obat Berikut Ini