HomePengobatanKenali 4 Jenis Tes Mendeteksi Alergi Kulit Beserta Tahapannya

Kenali 4 Jenis Tes Mendeteksi Alergi Kulit Beserta Tahapannya

Alergi pada kulit seringkali menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang yang mengalaminya. Bagaimana tidak, umumnya ada berbagai zat pemicu reaksi alergi kulit atau alergen, baik dari makanan, minuman, maupun udara.

Sementara, mencari tahu zat apa yang memicu reaksi alergi terutama pada kulit adalah hal yang perlu dilakukan. Sebab, dengan begitu Anda dapat terhindar dari gejala alergi yang lebih parah bahkan berbahaya.

Lantas, bagaimana cara mendeteksi alergi pada kulit? Simak ulasan berikut ini untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga: Kenali Gejala Alergi Dingin pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Jenis-jenis tes pendeteksi alergi kulit

Tes alergi terutama pada kulit umumnya dilakukan oleh dokter dengan bantuan perawat. Terdapat beberapa jenis tes yang dapat mendeteksi reaksi alergi secara langsung. Namun, ada juga tes yang memerlukan jangka waktu untuk mendeteksi reaksi yang terjadi.

Nah, berikut ini ada beberapa jenis tes alergi kulit yang perlu Anda ketahui, diantaranya:

1. Tes injeksi kulit (skin injection test)

Tes injeksi kulit atau intradermal skin test adalah uji tes alergi kulit dengan menyuntikkan ekstrak alergen yang dicurigai menjadi pemicu alergi ke dalam area bawah permukaan kulit. Tujuannya untuk melihat adanya kemungkinan alergi akibat penisilin, racun lebah, atau jenis obat-obatan tertentu.

Tahapan yang umumnya dilakukan pada tes injeksi kulit yaitu:

  • Pembersihan area kulit yang akan diuji.
  • Penyuntikan sejumlah alergen ke dalam kulit.
  • Dokter mengawasi reaksi pada area yang disuntik selama 15-20 menit.
  • Jika deteksi benar terjadi, umumnya akan muncul reaksi alergi seperti ruam, bengkak, hingga kemerahan.

2. Tes tusuk kulit (skin prick test)

Tes tusuk kulit juga menjadi salah satu tes pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi pemicu reaksi alergi kulit. Tes ini umumnya dilakukan untuk menguji alergi akibat makanan, jamur, serbuk, serangga, hingga bulu hewan.

Normalnya, tes uji ini akan disuntikan pada kulit namun tidak menembus struktur kulit bagian terluar, sehingga tidak akan menimbulkan rasa sakit. Pada orang dewasa, tes ini akan dilakukan pada lengan bawah. Sedangkan pada anak-anak, akan dilakukan di punggung bagian atas.

Tahapan yang umumnya dilakukan pada tes tusuk kulit, diantaranya:

  • Pembersihan area kulit yang akan ditusuk.
  • Kulit akan digores sehingga alergen akan masuk ke bawah permukaan kulit.
  • Dokter akan menyuntikkan sejumlah kecil ekstrak alergen yang dicurigai menjadi pemicu alergi.
  • Dokter mengamati reaksi perubahan pada kulit.
  • Umumnya hasil akan terlihat 15-20 menit setelah melakukan tes uji.

Perlu diketahui, uji tes alergi kulit yang satu ini bisa dibilang aman dan efektif. Namun, ada kalanya tes alergi tidak memberikan hasil yang cukup akurat. Hal ini karena jarak antara pengujian yang terlalu singkat, antara beberapa larutan alergen dengan area pengujian.

3. Tes tempel kulit (Patch skin test)

Tes uji alergi selanjutnya adalah tes tempel kulit. Tes ini umumnya dilakukan untuk mendeteksi dermatitis kontak alergi.

Berbeda dengan sebelumnya yang menggunakan jarum suntik, tes tempel menggunakan tempelan khusus seperti koyo yang ditempelkan pada punggung. Namun, sebelum ditempelkan, tempelan tersebut sudah diberikan sejumlah kecil ekstrak alergen, seperti cat rambut, pengawet, logam, obat-obatan, hingga lateks.

Beberapa tahapan yang dilakukan pada tes tempel kulit, antara lain:

  • Memberikan sejumlah kecil ekstrak alergen dan tempelkan pada area punggung.
  • Dokter akan menutupi tempelan menggunakan pita hipoalergenik.
  • Tempelan dibuka 48 jam setelah pemeriksaan dilakukan.
  • Setelah berakhir, pasien akan diminta untuk menghindari aktivitas yang menyebabkan berkeringat dan diminta untuk tidak mandi.
  • Kembali ke dokter untuk melihat hasilnya.

Perlu diketahui, tes tempel kulit tidak digunakan untuk menguji tes alergi urtikaria (gatal-gatal) atau alergi yang disebabkan makanan.

4. Skin Scrape Test

Terakhir ada skin scrape test atau sejenis teknik alternatif untuk mendeteksi alergi kulit dengan cara mendeteksi sensitisasi imun IgE (antibodi yang berperan dalam hal alergi). Skin scrape test biasanya digunakan untuk menguji alergi kulit yang disebabkan oleh jenis parasit penyebab penyakit kulit seperti, kudis sarcoptic, cheyletiellosis, dan demodicosis.

Selain itu, tes ini akan dilakukan apabila uji tes tusuk kulit belum memberikan hasil yang pasti. Berikut ini adalah tahapan dalam skin scrape test yang perlu Anda ketahui:

  • Pemberiaan disinfeksi atau membersihkan area yang akan diuji.
  • Area tersebut akan digores sedikit hingga terlihat kulit tipis yang mengelupas.
  • Kemudian akan dioleskan larutan kontrol dan alergen pada area tersebut.
  • Pengawasan dilakukan oleh dokter selama kurang lebih 15-20 menit hingga terjadi reaksi pada kulit.
  • Setelah mendapatkan hasil, area akan dikeringkan menggunakan kertas serap khusus untuk dilakukan pengujian kembali. Tujuannya untuk menguji alergi lainnya.

Baca juga: Kenali Perbedaan Ruam Kulit Biasa dan Ruam HIV, Jangan Keliru!

Waktu yang tepat untuk melakukan tes alergi kulit

Melakukan tes alergi kulit umumnya perlu anjuran dari medis. Dokter, biasanya akan melakukan uji alergi kulit apabila pasien dicurigai memiliki beberapa gejala, seperti:

  • Sring bersin-bersin, mata merah, dan batuk berlebih.
  • Sesak napas yang tidak dapat diatasi dengan obat.
  • Ruam pada kulit setelah perubahan suhu ekstrem atau mengonsumsi makanan tertentu.
  • Bengkak pada kulit usai terpapar sesuatu.

Tidak boleh sembarangan, ada beberapa kasus yang justru dokter tidak menyarankan untuk melakukan uji alergi diatas, seperti:

  • Anafilaksis, yaitu pasien pernah mengalami reaksi alergi yang parah.
  • Memiliki riwayat penyakit tertentu seperti psoriasis.
  • Mengonsumsi obat yang dapat memengaruhi hasil tes seperti antihistamin.

Apabila Anda mulai khawatir akan gejala yang muncul tiba-tiba setelah makan, minum, atau akibat suhu tertentu, jangan ragu untuk segera konsultasikan ke dokter agar mendapat penanganan lebih cepat.


REFERENSI

American Academy of Allergy Asthma & Immunology (2020). Allergy Testing | Skin Testing. Diakses pada 2 April 2023.

Halodoc (2021). 3 Tes Alergi yang Ampuh Mendeteksi Pemicu Alergi. Diakses pada 2 April 2023.

Cleveland Clinic (2022). Allergy Testing: What It Is, Indications & Types. Diakses pada 2 April 2023.

Mayo Clinic (2022). Allergy skin tests. Diakses pada 2 April 2023.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer

Pesan Sekarang!
1
Pesan Sekarang!
Butuh Perawat Home Care