HomePenyakitPertolongan Pertama pada Serangan Jantung dan Tips Pencegahannya

Pertolongan Pertama pada Serangan Jantung dan Tips Pencegahannya

Jantung memiliki fungsi penting untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Ketika fungsi jantung terganggu, maka tubuh bisa kekurangan oksigen hingga menyebabkan kematian. Salah satu penyakit jantung yang umum terjadi di seluruh dunia adalah serangan jantung.

Serangan jantung bisa terjadi ketika suplai darah pada otot jantung terganggu, seringkali karena adanya penyumbatan di pembuluh darah. Ketika serangan jantung terjadi, ada pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk menyelematkan nyawa.

Sayangnya, banyak orang terlanjur panik ketika ada seseorang yang terkena serangan jantung. Hal ini akhirnya menyebabkan kondisi yang semakin buruk pada penderita serangan jantung. Guna menghindari hal tersebut, ikuti panduan pertolongan pertama pada serangan jantung berikut ini.

Tanda Serangan Jantung

pertolonga pertama pada serangan jantung
Ilustrasi lansia yang mengalami gejala serangan jantung (Sumber: Freepik)

Serangan jantung memiliki tanda-tanda tertentu yang harus diwaspadai. Ketika ada anggota keluarga atau seseorang mengalami gejala berikut ini, segera lakukan pertolongan pertama atau hubungi paramedis secepatnya.

  • Rasa sakit di bagian dada yang tiba-tiba muncul, terasa menekan dan sesak. Kadangkala disertai rasa sakit di tengah dada seperti diremas-remas.
  • Rasa sakit yang menekan dan berlangsung secara terus menerus, biasanya menjalar ke area lengan, leher, rahang, punggung, serta perut.
  • Mengalami mual, muntah, sakit maag, rasa terbakar di bagian dada atau nyeri pada area perut.
  • Napas menjadi pendek-pendek dan terengah.
  • Mengalami rasa ringan di kepala, diikuti dengan pusing atau pingsan.
  • Mengalami rasa lelah tanpa pemicu.
  • Berkeringat dingin.
  • Perasaan gelisah, berkeringat, dan juga cemas.
  • Muncul kebiruan pada area bibir, tangan atau kaki.
  • Bagi lansia yang mengalami serangan jantung, seringkali juga mengalami disorientasi.

Baca juga: Denyut Jantung Terasa Tidak Beraturan, Berbahayakah?

Umumnya, rasa sakit yang dialami karena serangan jantung berlangsung dalam 15 menit. Gejala dan tanda-tanda ini berbeda antara satu dengan yang lain, karena pasien dengan penyakit jantung bisa saja mengalami sakit yang lebih ringan atau lebih berat.

Pertolongan Pertama pada Serangan Jantung

pertolongan pertama pada serangan jantung
Ilustrasi lansia yang mengalami serangan jantung (Sumber: Freepik)

Masalah jantung, baik serangan jantung atau penyakitnya, harus segera ditangani dengan cepat. Ketika gejala serangan jantung mulai nampak, lakukan tindakan berikut ini.

1. Beri Ruang yang Aman

Ketika seseorang mengalami serangan jantung, segera amankan dan berikan ruang yang nyaman bagi mereka. Salah satu caara yang direkomendasikan adalah membantu mereka mengambil posisi yang lebih nyaman. Longgarkan pakaian mereka agar pernapasan menjadi lebih lancar.

2. Segera Panggil Ambulans

Setelah memberikan ruang yang aman bagi penderita serangan jantung, segera panggil ambulans untuk pertolongan lebih lanjut. Ambulans akan mengatarkan pasien serangan jantung ke layanan kesehatan segera. Usahakan untuk tidak menyetir sendiri apabila ada pilihan yang lebih aman untuk mengantarkan pasien serangan jantung.

3. Gunakan Aspirin atau Nitrogliserin

Selagi menunggu bantuan, Anda bisa menawarkan pada pasien serangan jantung untuk mengunyah tablet aspirin. Aspirin bisa mencegah pembekuan darah, sehingga resiko kerusakan pada jantung ketika serangan terjadi bisa diperkecil. Namun konsumsi aspirin memiliki aturan, yakni:

  • Tidak boleh mengonsumsi aspirin dengan dosis lebih dari 300 miligram.
  • Tidak boleh dikonsumsi oleh pasien yang alergi terhadap obat-obatan tertentu.
  • Berikan aspirin sesuai dengan petunjuk dari dokter atau petunjuk pemakaianya.

Biasanya penderita serangan jantung memiliki resep nitrogliserin dari dokter. Obat tersebut bisa dikonsumsi ketika serangan jantung terjadi selagi menunggu bantuan dari paramedis.

Baca juga: Kenali Perbedaan Henti Jantung dan Serangan Jantung, Jangan Sampai Keliru!

4. Resusitasi Jantung dan Paru-Paru

Bagaimana jika pasien serangan jantung tak sadarkan diri? Langkah terbaik yang disarankan adalah melakukan resusitasi jantung dan paru-paru. Teknik melakukan resusitasi jantung dan paru adalah menekan bagian tengah dada dengan keras dan cepat. Ritme yang harus diberikan berada di angka 100 – 120 kompresi per menit.

5. Melakukan Automated External Defibrillator

Ketika pasien serangan jantung kambuh di rumah dan Anda memilih Automated External Defibrillator, Anda bisa memanfaatkanya untuk mengembalikan irama jantung. Alat ini akan menganalisis irama jantung dan memberikan kejutan listrik ketika pasien tidak sadarkan diri.

Tips Pencegahan Serangan Jantung

Serangan jantung bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan yang menyehatkan jantung. Pilih makanan yang rendah lemak jenuh dan lemak trans, sehingga kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah menurun. Mengendalikan kadar kolesterol di dalam tubuh cukup ampuh untuk mencegah serangan jantung terjadi.

Melakukan olahraga secara rutin juga memberikan manfaat sama. Olahraga akan memperkuat otot jantung, menjaga tekanan darah dan kolesterol, serta mengendalikan berat tubuh. Jaga pola hidup tetap sehat dengan menghindari minuman yang beralkohol, rokok, serta obat-obatan terlarang.

Penderita serangan jantung sebaiknya menjaga tekanan dan kadar gula darah, Menurunkan gula darah dapat mengurangi peradangan dan kerusakan pada arteri coroner. Jangan lupa untuk tetap mengonsumsi obat-obatan sesuai petunjuk dari dokter agar kondisi jantung tetap sehat.

Baca juga: 5 Tips Perawatan Intensif Pasien Stroke di Rumah

Perawatan bagi Penderita Serangan Jantung

pertolongan pertama pada serangan jantung
Ilustrasi pasien serangan jantung yang melakukan terapi (Sumber: Freepik)

Dokter sering merekomendasikan rehabilitasi jantung bagi mereka yang pernah mengalami serangan jantung. Lewat perawatan yang disarankan oleh dokter, penderita penyakit dan serangan jantung akan mendapatkan pelatihan fisiologi, sehingga kondisi jantug secara perlahan akan membaik.

Terdapat empat fase dalam perawatan serta rehabilitasi jantung, yakni:

  • Fase pertama, dilakukan sesegera mungkin setelah serangan jantung terjadi. Pasien disarankan untuk berjalan-jalan di sekitar area rumah di bawah pengasawan perawat atau anggota keluarga.
  • Fase kedua, merupakan fase olahraga yang dipantau secara teratur. Pasien akan dijadwalkan untuk melakukan treadmill atau berolahraga dengan sepeda statis. Secara perlahan, intensitas olahraga ini akan dinaikkan durasi dan intensitasnya.
  • Fase ketiga, menjadi fase dimana sesi latihan makin dikurangi pengawasan dan pantauannya. Di tahap ini, intensitas dan durasi olahraga akan disesuaikan dengan kondisi tubuh pasien.
  • Fase empat, pasien bisa melakukan latihan mandiri di rumah tanpa pengawasan, asalkan tetap berhati-hati.

Merawat anggota keluarga yang mengalami serangan jantung memang bukan hal yang mudah. Anda bisa memanfaatkan perawat homecare dari layanan Insan Medika. Perawat Insan Medika memiliki pengalaman dan skill yang sudah tersertifikasi, sehingga pasien akan mendapatkan perawatan secara optimal tanpa perlu ke rumah sakit.

Dengan perawatan di rumah saja, pasien serangan jantung bisa lebih dekat dengan keluarga sekaligus mendapatkan perawatan secara intensif. Hubungi Insan Medika untuk mendapatkan perawat untuk pasien atau anggota keluarga yang mengalami serangan jantung atau penyakit lainnya.

Tak hanya itu, Insan Medika juga menyediakan perawat khusus untuk lansia dan orang sakit. Tersedia pula perawat semi medis dan medis untuk memberikan bantuan terapi kepada pasien. Layanan homecare Insan Medika sudah tersedia di kota besar Indonesia, dari Jakarta, Tangerang, Surabaya dan lainnya.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer