HomePerawatanLayanan Terapi Stroke Lewat Perawatan Homecare di Rumah

Layanan Terapi Stroke Lewat Perawatan Homecare di Rumah

Layanan terapi stroke jadi salah satu cara mengobati stroke yang disarankan oleh dokter. Terapi bermanfaat untuk memulihkan kondisi pasien stroke setelah mengalami gejalanya. Apabila dilakukan dengan benar sesuai petunjuk dari dokter, pasien stroke bisa saja kembali seperti sedia kala.

Terapi stroke tak harus selalu dilakukan di rumah sakit, lewat perawat homecare atau caregiver, terapi bisa dilakukan di rumah saja. Berikut adalah rekomendasi layanan terapi stroke yang bisa dilakukan tanpa harus pergi ke rumah sakit.

Apa Itu Terapi Stroke?

layanan terapi stroke
Ilustrasi pasien stroke yang melakukan terapi (Sumber: Freepik)

Pasien stroke yang berhasil mendapatkan pertolongan medis dengan cepat, punya potensi untuk melewati masa krisis lebih besar. Setelah melewati fase tersebut, pasien stroke disarankan untuk melakukan serangkaian perawatan tambahan yang disebut terapi stroke.

Terapi stroke merupakan tindakan rehabilitasi pasca stroke yang bisa dilakukan di rumah atau instansi kesehatan. Perawatan terapi stroke bisa dilakukan lebih baik menggunakan perawat homecare yang professional, sebab tingkat keberhasilannya bisa jadi lebih optimal.

Tujuan dari terapi stroke adalah mengembalikan kemampuan tubuh yang sempat hilang akibat serangan stroke. Melakukan terapi stroke secara tak langsung juga bisa meningkatkan kualitas hidup. Layanan terapi stroke dengan pantauan perawat homecare ataupun caregiver, terbukti efektif mencegah terjadinya masalah kesehatan lain bagi pasien stroke.

Baca juga: Memahami Stroke Serta Stadium dan Tingkatannya

Rekomendasi Layanan Terapi Stroke di Rumah

layanan terapi stroke
Ilustrasi pasien stroke yang melakukan konsultasi dengan perawat (Sumber: Freepik)

Jenis terapi stroke bisa saja berbeda antara satu pasien dengan pasien lainnya, tergantung tingkat keparahan dan kondisi pasien. Setidaknya ada 6 jenis terapi stroke yang bisa dilakukan di rumah, diantaranya:

1. Terapi Okupasi

Jenis terapi ini bertujuan untuk mengembalikan kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Misalnya, aktivitas untuk makan dengan tangan sendiri, berjalan tanpa terjatuh, menggosok gigi, atau mengganti pakaian.

Seringkali layanan terapi stroke okupasi dilakukan bersamaan dengan terapi bahasa dan bicara. Gunanya untuk melatih kemampuan kognitif pasien stroke. Jika dilakukan secara bersamaan, kualitas hidup dan kemampuan kognitif pasien stroke bisa membaik.

2. Terapi Psikologis

Berikutnya adalah layanan terapi psikologis untuk memberikan dukungan secara emosional. Ketika seseorang mengalami stroke, kondisi psikologis dan mental pasien bisa saja terganggu. Alasannya karena mereka tak bisa melakukan aktivitas secara mandiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain.

Terapi psikologis akan membuat proses penyembuhan menjadi lebih cepat, sekaligus membuat mental pasien stroke jadi lebih stabil. Terapi psikologis akan disesuaikan dengan kondisi pasien, namun jika kondisinya buruk, dokter bisa saja memberikan obat anti depresan atau sejenisnya.

Baca juga: 6 Terapi Dasar Pasca Stroke untuk Mempercepat Pemulihan

3. Terapi Rekreasi

Layanan terapi stroke rekreasi adalah terapi yang berfokus untuk mendapatkan rasa bahagia pasien pasca mengalami stroke. Jenis terapi rekreasi cukup beragam, mulai dari terapi musik, membuat kerajinan tangan, hingga merangkai bunga.

Memelihara hewan peliharaan atau melakukan hobi pasien juga sering direkomendasikan sebagai bentuk terapi rekreasi. Melakukan terapi rekreasi secara rutin akan membuat pasien stroke mencintai kembali apa yang menjadi hobi dan kesukaannya.

4. Terapi Fisik

Lebih dikenal sebagai terapi fisioterapi, jenis terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik penderita yang melemah setelah mengalami serangan stroke. Melakukan terapi ini secara teratur akan membuat tubuh pasien stroke menjadi lebih kuat dan sehat.

Terapi fisioterapi dilakukan dengan melatih kemampuan fisik dan motorik pasien. Salah satu caranya adalah dengan melakukan olahraga dan aktivitas ringan, sehingga koordinasi tubuh dan kekuatan otot membaik. Terapi fisik sebaiknya dilakukan dengan petunjuk dari dokter dan pantauan dari perawat homecare.

5. Terapi Komunikasi

Banyak pasien stroke yang kehilangan kemampuan komunikasi setelah mengalami stroke. Kehilangan kemampuan ini mulai dari menurunnya kemampuan bicara hingga kesulitan menulis. Gangguan ini terjadi karena berkurangnya koordinasi otak, sehingga gerak motorik lidah dan mulut tak berjalan seiringan.

Baca juga: Pahami Teknik Komunikasi Teurapetik Bagi Pasien Beserta Contohnya

Layanan terapi stroke komunikasi meliputi latihan kemampuan berbicara, berbahasa, hingga menulis. Namun tak semua pasien stroke disarankan melakukan terapi, terutama bagi mereka yang mengalami gangguan terlalu parah. Biasanya akan dilakukan cara lain untuk berkomunikasi antara pasien stroke dengan keluarga.

6. Terapi dengan Teknologi

Terapi stroke dengan teknologi berarti memanfaatkan alat terapi dalam prosesnya. Alat yang digunakan tergantung dengan kebutuhan, misalnya alat stimulus otot untuk pasien stroke yang memiliki kondisi otot lemah. Alat stimulus ini seringkali menggunakan kekuatan listrik dalam pemakaiannya.

Selain menggunakan alat stimulus, ada pula terapi dengan teknologi yang menggunakan perangkat robotik. Tujuannya untuk mendorong bagian tubuh yang mengalami kelumpuhan untuk bergerak secara berulang. Jika dilakukan secara rutin, alat ini membantu otot berkontraksi sekaligus mengembalikan fungsinya.

Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Terapi Stroke

layanan terapi stroke
Ilustrasi pasien stroke yang melakukan terapi bersama perawat homecare (Sumber: Freepik)

Tidak semua terapi stroke berhasil memberikan hasil pada pasiennya. Agar peluangnya makin besar, ada beberapa faktor yang perlu ada dalam proses terapi stroke, diantaranya:

  • Intensitas latihan yang dijalani, makin sering melakukan latihan, maka makin besar pula kemungkinan berhasilnya.
  • Tingkat keparahan dari gangguan otak pasien stroke.
  • Pengaruh masalah kesehatan lainnya, misalnya pasien stroke juga memiliki riwayat penyakit lainnya, keberhasilan terapi stroke bisa saja berjalan lebih lambat.
  • Kondisi dan keamanan lingkungan terapi.
  • Kesadaran pasien, layanan terapi stroke berpeluang besar untuk berhasil jika pasien sadar dan fokus dalam menjalaninya.
  • Faktor usia pasien, anak muda terbukti memiliki peluang kesembuhan lebih besar dibandingkan orang tua yang menjalani terapi stroke.
  • Dukungan emosional dari keluarga, teman, serta tim medis.
  • Lamanya jangka waktu melakukan terapi, makin cepat terapi dilakukan, maka kondisi tubuh makin membaik. Apabila menunda proses terapi pasca stroke, dibutuhkan waktu lebih lama untuk menyembuhkannya.

Melakukan terapi stroke di rumah bisa dilakukan dengan menggunakan perawat homecare dari Insan Medika. Layanan terapi stroke akan dilakukan oleh perawat medis, semi medis ataupun perawat lansia. Anda juga bisa menggunakan layanan perawat orang sakit untuk pantauan lebih intensif.

Insan Medika memberikan garansi dan kenyamanan untuk pasien, sehingga tingkat kesembuhan pasien jadi semakin besar. Hubungi Insan Medika untuk memberikan pendampingan perawatan terapi stroke keluarga Anda.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer