Keracunan makanan bisa terjadi pada siapa saja, dari anak-anak hingga lansia. Seringkali keracunan terjadi karena kandungan tertentu yang ada di dalam makanan. Karena itu pertolongan pertama saat keracunan harus dilakukan sesegera mungkin.
Dalam banyak kasus keracunan, seringkali ditemui makanan yang belum matang sempurna, sudah terkontaminasi dengan bakteri, atau mengandung alergen. Efek keracunan bervariasi, dari muntah, rasa nyeri pada perut, hingga diare. Keracunan bisa sembuh dengan sendirinya, tapi bisa pula membutuhkan perawatan medis yang serius.
Penyebab Keracunan Makanan
Penyebab keracunan berbeda-beda, namun kasus keracunan paling sering karena adanya kuman berbahaya yang tertelan bersama makanan, diantaranya:
- Bakteri dan virus, makanan yang sudah terkontaminasi bakteri maupun virus bisa menyebabkan mual, muntah, hingga keracunan parah.
- Parasit, yakni organisme yang memberikan efek negatif pada inangnya. Parasit yang bisa menyebabkan keracunan antara lain protozoa, cacing gelang, hingga cacing pita.
- Jamur atau kontaminan, selain bakteri dan parasit, zat beracun juga bisa menyebabkan keracunan, apalagi jika jumlah yang tertelan cukup besar.
- Alergen, manusia memiliki alergi yang berbeda-beda. Ketika mengalami alergi, respon abnormal akan diberikan oleh sistem kekebalan tubuh pada zat alergen.
Baca juga: 5 Jenis Makanan Penyebab Batu Ginjal yang Wajib Diwaspadai
Gejala Keracunan Makanan
Pertolongan pertama keracunan makanan bisa disesuaikan dengan gejala yang muncul. Berikut adalah beberapa gejala umum yang sering terjadi, yakni:
- Rasa mual yang diikuti muntah.
- Diare, kadang kala disertai dengan darah.
- Mengalami dehidrasi.
- Rasa nyeri di kepala dan pusing.
- Nyeri dan kram perut, terjadi antara 12 – 72 jam setelah makan.
- Rasa lelah yang tidak wajar.
- Urine berwarna gelap.
- Rasa haus yang berlebih dan tak kunjung hilang.
Gejala keracunan makanan ini bisa berbeda tergantung dengan jenis makanan yang dikonsumsi. Apabila gejala ini tak kunjung membaik, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
Langkah Pertolongan Pertama Keracunan Makanan
Penderita keracunan makanan sebaiknya segera ditangani oleh dokter untuk menghindari hal yang tak diinginkan. Namun selagi menunggu tindakan medis, pasien atau keluarga bisa melakukan langkah pertolongan pertama berikut ini.
1. Mencukupi Kebutuhan Cairan
Orang yang mengalami keracunan akan mengalami gejala mual dan muntah, kadang bisa diikuti diare. Rentang gejala ini akan muncul dalam waktu 6 – 48 jam setelah makanan dikonsumsi. Jika tak mendapatkan kebutuhan cairan pengganti, resiko dehidrasi bisa terjadi. Penderita disarankan untuk mengonsumsi air mineral serta cairan elektrolit.
2. Muntah dengan Benar
Ketika rasa mual dan muntah masih terus berlanjut, penderita disarankan untuk duduk dalam posisi tegak. Hal ini bertujuan untuk mencegah muntah masuk ke dalam saluran pernapasan. Jika hal ini terjadi, maka gangguan pernapasan akan memperburuk kondisi penderita.
Baca juga: Geram Konsumsi Telur Setengah Matang? Kenali Bahayanya untuk Kesehatan
3. Minum Perasan Lemon
Rasa mual berlebih setelah keracunan bisa dihilangkan dengan minum segelas air hangat yang sudah dicampur lemon. Agar rasanya tak terlalu asam, berikan sedikit gula dan garam di dalamnya. Minum secara perlahan dan bertahap agar kondisi perut segera membaik.
4. Jangan Sembarangan Makan
Setelah muntah, batasi asupan makanan agar rasa sakit di dalam perut tak makin buruk. Pilih makanan yang mudah dicerna jika ingin mengisi perut, bisa berupa madu, pisang atau bubur. Hindari minuman yang mengandung alkohol, kafein, makanan pedas, berminyak, serta asam.
5. Minum Rebusan Jahe
Jika tak menyukai rasa asam pada air lemon, pertolongan pertama untuk keracunan makanan bisa dilakukan dengan minum rebusan jahe. Air jahe dapat meredakan gejala keracunan makanan seperti rasa mual berlebih dan nyeri perut. Bisa tambahkan satu sendok madu untuk menambahkan rasa pada air rebusan.
6. Hindari Mengonsumsi Obat
Muntah dan diare merupakan cara tubuh mengeluarkan racun atau alergen yang tertelan bersama makanan. Karena itu, hindari mengonsumsi obat diare atau obat lain tanpa resep dari dokter. Bisa saja obat yang dikonsumsi tersebut akan membuat kondisi tubuh makin buruk.
7. Istirahatkan Tubuh
Ketika gejala keracunan sudah mereda, penderita sebaiknya segera beristirahat. Jangan terburu-buru melakukan aktivitas, sebab kondisi tubuh masih lemas. Beristirahat secara optimal tak hanya akan menguatkan tubuh, tapi juga memberikan waktu bagi pencernaan untuk pulih kembali.
Baca juga: Daftar Makanan yang Bisa Menurunkan Asam Urat dan Kolesterol
8. Segera Periksa ke Dokter
Apabila langkah pertolongan pertama keracunan makanan diatas tak membuat kondisi penderita membaik, segera periksakan diri ke dokter. Penanganan medis yang tepat bisa menyelamatkan nyawa penderita. Sebab keracunan makanan bisa saja menyebabkan kejang hingga sesak napas.
Tips Mencegah Keracunan Makanan
Seringkali kasus keracunan tidak terjadi secara sengaja. Guna menghindari terjadinya keracunan, bisa ikuti tips berikut ini.
- Pastikan makanan diolah di tempat yang bersih dan baik, hindari makan di tempat yang kumuh dan kotor.
- Pesan makanan yang dimasak dengan benar, pastikan sudah masak dan matang ketika hendak dimakan.
- Hindari mengonsumsi makanan yang disajikan tidak matang atau masih mentah.
- Hindari pula makanan suam-suam kuku, makanan di suhu ini biasanya menjadi sarang kuman karena kondisi yang tepat untuk berkembang biak.
- Jangan ragu bertanya tentang makanan yang dikonsumsi pada juru masak untuk menghindari mengonsumsi makanan alergen.
Anda bisa melakukan telekonsultasi dengan dokter terkait makanan yang dikonsumsi ke Apps Care Pro ID Insan Medika. Lewat bantuan aplikasi tersebut, Anda bisa berkonsultasi mengenai gejala keracunan ataupun pertolongan pertama keracunan makanan.
Bagi Anda yang tak bisa mendampingi keluarga, terutama lansia dan anak-anak di rumah, bisa menggunakan layanan perawat. Dengan bantuan perawat, kemungkinan lansia, anak-anak dan anggota keluarga lain mengalami keracunan makanan atau masalah kesehatan bisa diminimalisir.
Insan Medika memiliki tenaga kesehatan yang profesional dan ahli di bidangnya. Anda tak perlu khawatir, Insan Medika memberikan garansi penukaran perawat tanpa batas. Anda pun bisa menyesuaikan kebutuhan keluarga dengan berbagai layanan kesehatan dari Insan Medika.