HomePerawatanPanduan dan Cara Merawat Lansia yang Pikun

Panduan dan Cara Merawat Lansia yang Pikun

Penyakit pikun seperti demensia ataupun Alzheimer bisa terjadi kepada siapa saja, terutama lansia. Ketika mengalami penyakit ini, lansia bisa mengalami penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan berbicara, hingga perubahan perilaku.

Agar kondisi lansia tak memburuk, inilah panduan serta cara merawat lansia yang pikun di rumah saja. Tanpa harus ke rumah sakit dan menjalani perawatan medis, sebenarnya lansia tetap bisa hidup secara berkualitas dengan keluarga. Simak langkah-langkahnya dalam penjelasan berikut ini.

Mengapa Lansia Rentan Mengalami Pikun

Pikun merupakan salah satu gejala dari penyakit demensi atau Alzheimer. Ketika lansia mengalami pikun, daya ingatnya menurun, sehingga membuatnya kesulitan beraktifitas. Seringkali gejala pikun ini juga menyebabkan lansia lupa siapa dirinya dan siapa anggota keluarganya.

Semakin bertambahnya usia, kemampuan mengingat dan memproses informasi memang menurun. Meski merupakan gejala yang umum dialami oleh lansia, namun tak semua lansia mengalami pikun. Ketika gejala pikun memburuk, bisa saja gejala tersebut merupakan awal dari demensia.

Baca juga: Beda Lupa Normal dan Lupa Demensia

Faktor yang Menyebabkan Pikun pada Lansia

cara merawat lansia yang pikun
Ilustrasi lansia yang mengalami pikun

Ada beberapa kondisi yang membuat otak melemah dan menyebabkan pikun pada lansia, beberapa diantaranya adalah:

1. Penyakit Degeneratif

Ada banyak penyakit degeneratif yang menyebabkan pikun, diantarana demensia, Alzheimer, Parkinson, hingga diabetes yang tidak terkontrol. Lansia yang mengalami gangguan otak serta mengalami kinerja organ tubuh juga rentan mengalami pikun.

2. Cidera di Kepala

Ketika lansia mengalami cidera di bagian kepala, kemungkinan akan ada organ otak yang rusak. kondisi ini bisa saja menyebabkan aliran darah terganggu, yang akhirnya menyebabkan pikun atau demensia. Meski begitu, tidak semua cidera di kepala bisa menyebabkan pikun, kecuali cidera tersebut terjadi berulang dan tak mendapatkan perawatan.

3. Kekurangan Vitamin B

Ternyata lansia yang mengalami kekurangan B1 dan B12 rentan mengalami gejala pikun dan penyakit demensia. Apabila tak segera mendapatkan kebutuhan vitamin yang mencukupi, lansia bisa saja mengalami gangguan mata, ataksia, hingga gejala kebingungan.

4. Infeksi Otak

Meningitis atau infeksi otak sejenisnya bisa mengganggu kinerja tubuh, terutama area otak. Kondisi inilah yang membuat kemampuan daya ingat menurun. Lansia yang pernah mengalami infeksi otak juga bisa mengalami pikun karena memiliki resiko tinggi.

Baca juga: Kenali 7 jenis Demensia yang Sering Terjadi pada Lansia

Bagaimana Merawat Lansia yang Mengalami Pikun

cara merawat lansia yang pikun
Ilustrasi lansia pengidap pikun bersama perawat (Sumber: Freepik)

Cara merawat lansia yang pikun memang cukup rumit, apalagi jika kemampuan kognitifnya juga menurun. Langkah-langkah berikut ini bisa dilakukan untuk membantunya menjalani aktivitas harian, diantaranya adalah:

1. Tetap Perhatikan Pola Makan

Seringkali lansia lupa untuk makan karena kesulitan mengingat. Sebagai pendampingnya, penting untuk tetap memperhatikan pola makan lansia. Pengidap pikun bisa dibuatkan jadwal makan secara teratur untuk menghindari kemungkinan malnutrisi dan dehidrasi.

2. Beri Makan dengan Porsi Sedikit Namun Sering

Karena sering lupa makan, seringkali lansia enggan untuk makan karena merasa masih kenyang. Untuk menghindarinya, siapkan makanan dengan porsi yang sedikit, namun diberikan secara teratur. Makanan dengan porsi yang sedikit akan membuat lansia lekas lapar dan tertarik untuk makan kembali.

3. Perhatikan Jenis Makanan yang Dikonsumsi

Lansia sebaiknya mengonsumsi makanan yang mudah dicerna, bisa berupa sayuran, buah-buahan atau biji-bijian. Hindari makanan yang memiliki lemak jenuh tinggi, kolesterol, ataupun makanan dengan kandungan gula dan garam tinggi.

4. Ajak Berolahraga dan Melakukan Aktivitas

Cara merawat lansia yang pikun berikutnya adalah mengajaknya berolahraga dan beraktifitas. Tidak harus berat, bisa dengan berjalan-jalan atau mengobrol bersama keluarga. Tetap melakukan aktivitas akan meningkatkan kualitas hidup lansia sekaligus mengaja berat badan idealnya.

Baca juga: Demensia pada Lansia, Penyebab, Gejala dan Pencegahannya

5. Kenakan Pakaian Khusus

Lansia yang mengalami pikun atau demensia kadang memiliki kecenderungan untuk membuka pakaian tiba-tiba. Perawat dan keluarga bisa meminimalisirnya dengan mengenakan pakaian khusus yang nyaman. Pilih pakaian dengan kancing jepret atau berkancing belakang berbahan katun yang menyerap keringat.

6. Buat Catatan Kecil

Penderita demensia yang mengalami kepikunan bisa saja melupakan nama, tempat tinggal, bahkan orang terdekatnya. Untuk itu, perawat disarankan membuatkan catatan kecil yang berisi informasi penting, seperti nama dan nomor telepon keluarga.

7. Jangan Membantah dan Pahami Lansia

Penyakit pikun maupun Alzheimer bisa saja membuat lansia mudah naik darah. Jika lansia mengalami tantrum, jangan membantahnya dengan keras. Tetap tenang dan usahakan untuk tidak memarahinya balik, gunakan teknik validasi agar lansia lebih mudah di tenangkan.

Langkah Penangan Pikun pada Lansia

cara merawat lansia yang pikun
Ilustrasi lansia yang melakukan perawatan (Sumber: Freepik)

Meski tak bisa disembuhkan secara total, namun pikun bisa diringankan gejalanya dengan mengonsumsi obat-obatan atau melakukan terapi. Obat untuk lansia pikun akan diresepkan oleh dokter dan harus dikonsumsi dengan rutin.

Sedangkan jenis terapi yang disarankan adalah terapi simulasi kognitif dengan mengajak lansia berolahraga, mewarnai, menggambar, hingga membuat karya seni. Bisa pula dengan melakukan perawatan paliatif dengan bantuan perawat atau caregiver untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Merawat lansia pikun memang membutuhkan usaha dan tenaga ekstra. Karena itu, merawat lansia dengan layanan perawat atau caregiver lebih direkomendasikan. Alasannya karena perawat lebih memahami seluk-beluk perawatan lansia, sehingga kesehatanya terpantau dengan baik.

Anda bisa memanfaatkan layanan caregiver lansia atau perawat orang sakit dari Insan Medika. Semua tenaga kesehatan dari Insan Medika merupakan tenaga medis yang profesional, sehingga mereka lebih ahli di bidangnya dalam mengurus lansia.

Hubungi Insan Medika sekarang untuk memilih perawat yang tepat bagi lansia di rumah Anda. Manfaatkan pula layanan telekonsultasi dan dokter visit daring untuk memastikan kesehatan lansia terjaga dengan baik.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer