HomeFakta KesehatanKenali 7 Jenis Demensia yang Sering Terjadi pada Lansia

Kenali 7 Jenis Demensia yang Sering Terjadi pada Lansia

Tak bisa dipungkiri bila semakin tua usia seseorang, kondisi kesehatan hingga kemampuan berpikir mudah mengalami penurunan. Kondisi ini dapat menjadi tanda seorang lansia mengalami demensia.

Demensia adalah sebuah kondisi yang menyebabkan penurunan daya ingat hingga kemampuan berpikir (kognitif). Jika seorang lansia mengalami demensia, hal ini akan berpengaruh terhadap kemampuan bersosialisasi, gaya hidup, hingga aktivitas sehari-hari.

Seseorang yang terserang demensia juga akan kesulitan mengurus dirinya sendiri, sulit memahami apa yang dilihat, kesulitan untuk fokus, dan sulit berkomunikasi dengan orang sekitar.

Baca juga: Mencegah dan Merawat Orang dengan Demensia

Jenis-jenis Demensia

Penyebab utama demensia adalah karena adanya kerusakan pada sel-sel saraf di otak. Meskipun seiring bertambahnya usia jumlah sel saraf setiap orang akan berkurang, namun pada penderita demensia, penurunan yang terjadi lebih signifikan.

Berdasarkan penyebabnya, demensia terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

1. Demensia Vaskuler

Jenis demensia yang kerap terjadi adalah demensia vaskuler. Demensia vaskuler terjadi karena adanya kerusakan sel otak karena adanya gangguan aliran darah ke otak. Kondisi ini yang akhinya menyebabkan stroke.

Serangan stroke dapat menyebabkan seseorang mengalami demensia vaskuler, namun tidak semua stroke dapat menyebabkan demensia. Dilansir dari Mayoclinic, selain stroke penyakit lain seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kolestrol yang tinggi juga rentan mengalami risiko demensia veskular.

2. Demensia Alzheimer

Banyak orang yang mengira bahwa Alzheimer dan demensia adalah penyakit yang sama. Padahal keduannya adalah penyakit yang berbeda. Demensia tidak selalu disebabkan karena Alzheimer, namun Alzherimer menyababkan demensia.

Demensia jenis ini disebabkan oleh pengendapan protein di otak hingga menganggu kerja sel-sel dalam saraf. Akibatnya, terkadang pesan yang disampaikan ke otak menjadi terganggu. Hal itulah yang membuat penderita Alzheimer mengalami gangguan memori.

Baca juga: Tips Meredakan Marah bagi Lansia Penderita Alzheimer dan Demensia

3. Demensia Parkinson

Jenis demensia selanjutnya adalah demensia parkinson. Demensia parkinson sering dihubungkan dengan kesulitan bergerak, masalah mobilitas fisik, hingga tremor. Faktanya penyakit tersebut adalah penyakit pada sistem saraf yang menganggu kemampuan tubuh dalam mengontrol gerakan keseimbangan.

Demensia parkonson disebabkan karena terjadi perubahan pada struktur kimia di otak. Hal itu yang ahirnya menyebabkan penurunan kemampuan kognitif lansia.

4. Demensia dengan Lewy body

Selanjutnya ada dmenesia Lewy body. Demenisa jenis Lewy body, terjadi karena adanya penumpukan protein alpha-synuclein di sel-sel saraf sehingga mengganggu penghantaran sinyal kimia di otak.

Jenis demensia Lewy body ini adalah tipe demensia yang sulit diketahui di awal, sebab gejalanya mirip dengan Alzheimer atau gangguan psikologis lain seperti skizofrenia.

5. Demensia  frontotemporal

Demensia frontotemporal adalah jenis demensia yang terjadi akbiat kerusakan sel saraf bagain depan (frontal) dan samping (temporal) otak akibat mutasi gen-gen tertentu.

Area otak ini berperan dalam mengatur kemampuan bergerak, bicara, emosi, hingga perencanaan. Sehingga, jika demensia ini menyerang tentu akan menyebabkan penurunan kemampuan-kemampuan tersebut.

Perlu diketahui bahwa gejala yang muncul pun juga berbeda-beda, tergantung area otak mana yang terserang.

6. Demensia campuran

Dementia campuran atau mixed dementia adalah kondisi saat seseorang mengalami lebih dari satu jenis demensia secara bersamaan. Sebagai contoh, seseorang mengalami demensia frontotemporal dan demensia parkinson dalam satu waktu.

Hal itu menyebabkan gejala yang dialami penderita akhirnya sangat bervariasi, tergantung jenis demensia yang dialami.

7. Demensia akibat konsumsi alkohol

Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan memang menyebabkan sarang penyakit, salah satunya demensia. Jenis demensia yang menyerang akibat terlalu banyak konsumsi alkohol disebut Wernicke-Korsakoff syndrome

Kondisi ini terjadi karena saat tubuh mengkonsumsi alkohol yang berlebih membuat tubuh kekurangan vitamin B1. Pasalnya, vitamin ini sangat dibutuhkan karena otak perlu mengubah gula menjadi energi.

Baca juga: Jasa Perawat Orang Tua Yang Menderita Alzheimer dan Demensia di Rumah

Berikut tadi adalah tujuh jenis demensia yang biasanya menyerang lansia. Beberapa jenis memang memiliki gejala yang sama namun banyak juga yang beda. Sehingga kemungkinan pengobatannya juga berbeda-beda.

Oleh karenanya, bagi seorang yang sudah lanjut usia penting untuk melakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin agar penyakit ini bisa terdeteksi lebih awal dan mendapat penanganan lebih cepat.

Selain itu lakukan kebiasaan hidup sehat seperti olahraga yang cukup, mengontrol kadar kolestrol, tidak merokok, menjaga berat badan tetap ideal, karena dapat membantu menurunkan tikat risiko demensia pada lansia.


Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: Perawat MedisPerawat Orang SakitPerawat Lansia dan Perawat Anak. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Pesan sekarang!

REFERENSI

Alodokter (2022). Demensia. Diakses pada 25 Desember 2022.

Mayoclinic (2021). Diseases & Conditions: Dementia. Diakses pada 25 Desember 2022.

Alzheimer’s Association. Types of Dementia. Diakses pada 25 Desember 2022.

WebMD (2022). Types of Dementia. Diakses pada 25 Desember 2022.

National Institute on Aging (2022). What Is Dementia? Symptoms, Types, and Diagnosis. Diakses pada 25 Desember 2022.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer