Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan berbagai wabah penyakit yang memengaruhi kesehatan global secara signifikan. Salah satu penyakit yang kini menjadi perhatian utama adalah Mpox atau cacar monyet.
Mpox atau cacar monyet, adalah penyakit menular yang dapat membawa risiko komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Pada artikel kali ini akan menguraikan risiko-risiko tersebut secara detail, memberikan wawasan yang penting untuk membantu Anda menjaga kesehatan dan mencegah kemungkinan komplikasi.
Baca juga: Pahami Perbedaan Mpox dan Biduran: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Apa itu Mpox?
Mpox, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet (monkeypox), adalah penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus monkeypox. Virus ini termasuk dalam keluarga Poxviridae, yang juga mencakup virus cacar manusia dan cacar sapi. Mpox adalah penyakit zoonotik, yang berarti penyakit ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia, serta antar manusia.
Kasus pertama infeksi monkeypox pada manusia dilaporkan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo, selama program eradikasi cacar. Sejak itu, Mpox telah menjadi masalah kesehatan di beberapa bagian Afrika, dengan wabah sporadis di luar benua Afrika dalam beberapa tahun terakhir.
Gejala Mpox mirip dengan cacar, meskipun biasanya lebih ringan. Masa inkubasi—waktu dari paparan virus hingga munculnya gejala—rata-rata adalah 7 hingga 14 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 hingga 21 hari. Gejala awal Mpox mirip dengan flu dan dapat mencakup:
- Suhu tubuh yang tinggi biasanya muncul sebagai gejala awal.
- Nyeri di seluruh tubuh dan rasa lelah umum terjadi.
- Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di area ketiak, leher, dan pangkal paha.
- Sakit kepala bisa cukup parah pada beberapa kasus.
- Muncul ruam berbentu bintik merah kecil yang berkembang menjadi vesikel berisi cairan, kemudian berubah menjadi pustula berisi nanah, dan akhirnya mengerak menjadi kerak.
Komplikasi Serius dari Mpox
Mpox dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius diantaranya:
1. Infeksi sekunder
Salah satu risiko terbesar dari Mpox adalah infeksi sekunder. Ruam dan lesi kulit yang muncul akibat Mpox dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri, meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi sekunder. Infeksi ini dapat memperburuk kondisi pasien dan memerlukan pengobatan antibiotik tambahan.
2. Pneumonia
Dalam beberapa kasus, Mpox dapat menyebar ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia. Gejala pneumonia meliputi kesulitan bernapas, nyeri dada, dan batuk yang tidak kunjung sembuh. Pneumonia adalah komplikasi serius yang memerlukan perawatan medis intensif.
3. Infeksi mata (konjungtivitis)
Lesi Mpox dapat menyebar ke mata, menyebabkan konjungtivitis atau infeksi mata. Kondisi ini dapat mengganggu penglihatan dan, jika tidak diobati, bisa menyebabkan kerusakan mata permanen.
4. Gangguan neurologis
Beberapa kasus Mpox menunjukkan gejala neurologis seperti kebingungan, kejang, atau perubahan perilaku. Ini mungkin terkait dengan peradangan otak yang disebabkan oleh virus, dan membutuhkan perhatian medis segera.
5. Kehilangan Kekebalan Tubuh
Infeksi Mpox dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat pasien lebih rentan terhadap infeksi lain. Ini bisa memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan dan memperpanjang masa pemulihan.
6. Komplikasi Jangka Panjang
Setelah pulih dari Mpox, beberapa orang mungkin mengalami efek jangka panjang seperti jaringan parut atau gangguan kulit yang persisten. Ini dapat mempengaruhi kualitas hidup dan memerlukan perawatan dermatologis lebih lanjut.
7. Komplikasi pada Kondisi Medis Tertentu
Anak-anak dan orang dewasa dengan kondisi medis seperti diabetes atau gangguan sistem kekebalan tubuh berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius dari Mpox. Ini memerlukan perhatian khusus dan pengelolaan medis yang cermat.
Pentingnya Pencegahan dan Pengobatan Dini
Pencegahan Mpox sangat penting untuk menghindari komplikasi serius. Pencegahan Mpox melibatkan beberapa langkah, termasuk:
- Menghindari kontak dengan hewan yang mungkin terinfeksi.
- Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air, dan hindari berbagi barang pribadi.
- Jika terinfeksi, isolasi diri dan hindari kontak dengan orang lain hingga gejala hilang dan lesi sembuh.
Baca juga: Pesan Perawat Home Care Mudah dan Cepat di Insan Medika
Memahami risiko komplikasi serius dari Mpox adalah langkah pertama menuju pencegahan dan perawatan yang efektif. Selalu prioritaskan kesehatan dan jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda merasa terpapar risiko.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
World Health Organization (WHO). (2022). Monkeypox. Diakses pada 29 Agustus 2024.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2023). Monkeypox: Overview. Diakses pada 29 Agustus 2024.
U.S. National Library of Medicine. (2023). Monkeypox. Diakses pada 29 Agustus 2024.
Mayo Clinic. (2023). Monkeypox: Symptoms and Causes. Diakses pada 29 Agustus 2024.
Johns Hopkins University. (2023). Monkeypox: What You Need to Know. Diakses pada 29 Agustus 2024.
European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC). (2022). Monkeypox: Risk Assessment. Diakses pada 29 Agustus 2024.
The Lancet. (2023). Monkeypox Outbreaks and Complications. Diakses pada 29 Agustus 2024.