Kesehatan lansia memang menurun seiring waktu, karena itu perlu mengonsumsi obat secara rutin. Pemberian obat yang tepat bisa menurunkan gejala serta keparahan penyakit yang dimiliki. Keluarga dan perawat harus tahu cara pemberian obat yang tepat untuk lansia agar hasilnya optimal.
Sekilas pemberian obat cukup mudah, namun pemberian obat bisa membawa tantangan tersendiri bagi keluarga. Simak bagaimana prinsip pemberian obat yang benar agar kesehatan lansia tetap dalam keadaan baik.
Prinsip Pemberian Obat yang Benar
Terdapat enam prinsip pemberian obat untuk lansia, yakni tepat untuk pasien, tepat atas dosis dan obat yang diberikan, tepat waktu dan cara dalam memberikannya, serta tepat dalam pendokumentasian.
1. Tepat Pasien
Sebelum memberikan obat, periksa terlebih dahulu pasien. Perawat yang bertugas seringkali melihat gelang identitas pasien untuk mencocok data dan jenis obat yang dikonsumsi. Apabila dirawat di rumah, pastikan obat yang diberikan memang sesuai dengan jenis penyakitnya.
2. Tepat Obat yang Diberikan
Sebelum obat diberikan, lakukan verifikasi obat, terutama jika lansia baru pertama kali meminumnya. Pastikan obat yang dikonsumsi memang sesuai dengan kondisi pasien dan takaran yang dianjurkan oleh dokter. Sebaiknya perawat juga mengetahui informasi terkait obat tersebut guna memastikan dosisnya.
Baca juga: Pengobatan dan Terapi Osteoporosis agar Tulang Lebih Kuat
3. Tepat dalam Memberikan Dosis
Periksa kembali dosis obat yang diberikan dan kapan waktu meminumnya. Perawat atau keluarga bisa melihat dosis obat di kemasan, kemudian memberikannya sesuai jumlah dosisnya. Pelajari obat yang diberikan untuk menghindari kesalahan pemberian dosis obat pada lansia.
4. Tepat Waktu dalam Memberikan Obat
Berikan obat dengan benar sesuai instruksi dari dokter. Obat wajib diberikan kepada pasien sesuai jadwal atau maksimal 30 menit setelahnya. Jangan minum obat yang terlewat di waktu berikutnya, karena bisa menyebabkan overdosis apabila dosisnya berlebihan di tubuh.
5. Tepat dalam Cara Pemberian
Tiap obat memiliki cara pemberian yang berbeda, ada yang diberikan secara oral, suntikan, topikal atau menggunakan cairan infus. Pemberian obat oral harus diperhatikan dengan benar, karena bisa saja lansia mengalami kesulitan menelan, yang akhirnya membuat obat sulit untuk dikonsumsi.
6. Tepat dalam Mendokumentasikan
Hal lain yang harus diperhatikan dalam pemberian obat untuk lansia adalah di dokumentasikan. Alangkah lebih baik apabila tiap konsumsi obat di dokumentasikan atau dicatat dengan baik. Dengan cara tersebut, pantauan kesehatan lansia bisa terangkum secara sempurna.
Baca juga: Awas! 7 Jenis Obat Ini Bisa Menjadi Pemicu Depresi
Cara Pemberian Obat untuk Lansia
Tidak semua lansia kooperatif dalam minum obat, beberapa yang lain sulit untuk diajak mengonsumsi obat. Alasannya karena rasa yang pahit, tidak bisa rutin mengonsumsi obat, hingga kesulitan dalam minum obat. Agar masalah tersebut tak terjadi secara berlarut-larut, berikut adalah tips dan cara pemberian obat untuk lansia yang bisa dilakukan.
1. Berikan Alasan
Berikan pengertian kepada lansia terkait obat yang hendak dikonsumsi. Pengertian bisa diberikan lewat alasan yang jelas untuk minum obat, sehingga lansia memiliki kesadaran diri untuk mengonsumsi obat tersebut demi kesehatannya. Jika tahu fungsi dari obat tersebut, bisa jadi lansia lebih tertarik untuk rutin meminum obatnya.
2. Komunikasikan dengan Baik
Apabila lansia tetap menolak minum obat, lakukan komunikasi untuk tahu penyebabnya. Mungkin saja lansia mengalami efek samping saat meminum obat, sehingga enggan untuk terus mengonsumsinya. Komunikasi dua arah yang baik bisa membuat perawat dan keluarga lebih tahu mengenai kondisi kesehatan lansia.
3. Bicara dengan Lembut
Meski kadang bertingkah kekanak-kanakan, hindari membentak lansia. Hal ini bisa menyebabkan mereka menjadi jengkel dan marah. Sebaiknya gunakan bahasa yang hangat dan nyaman jika ingin berbicara dengan orang tua, sehingga mereka merasa diperhatikan dengan baik.
Baca juga: Sulit Menelan Obat Pil atau Kapsul? Simak 5 Cara Mengatasinya Berikut Ini!
4. Awasi Saat Minum Obat
Jangan biarkan lansia mengonsumsi obat sendiri, apalagi jika lansia memiliki tanda-tanda penurunan kognitif. Bisa saja lansia salah minum obat, lupa untuk minum sesuai dosis, atau minum obat namun tidak sesuai dengan takaran yang sudah ditentukan. Kalau perlu, siapkan obat yang perlu lansia minum untuk menghindari adanya kesalahan takaran.
5. Sajikan di Wadah yang Bersih
Ketika memberikan obat untuk lansia, letakkan di tempat yang bersih dan mudah terlihat. Jangan sampai obat terkena air, karena akan lebih sulit untuk digenggam dan dikonsumsi. Setelah obat diminum, simpan kembali di tempat yang bersih, jauh dari jangkauan anak-anak, serta tidak terkena sinar matahari langsung.
6. Perhatikan Efek Samping Pemakaian
Obat yang dikonsumsi sesuai takaran akan minim efek samping. Akan tetapi, jika lansia mengalami efek samping saat konsumsi obat, sebaiknya catat dan tanyakan kepada dokter. Apabila efek samping yang dialami tidak kunjung membaik, hentikan pemakaian atau ganti jenis dan dosis obat.
7. Konsultasi dengan Dokter
Jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter apabila ada hal yang tidak dipahami. Pertimbangkan pula bagaimana kondisi kesehatan lansia agar obat yang diterima bisa memberikan efek positif bagi tubuhnya.
Menjaga lansia sekaligus memantau kesehatannya merupakan hal yang cukup melelahkan. Tak semua orang bisa melakukannya, karena itu dibutuhkan caregiver atau perawat untuk lansia. Insan Medika menghadirkan caregiver yang profesional dan ahli di bidangnya.
Anda bisa menyesuaikan jadwal caregiver sesuai kebutuhan yang lansia miliki, baik harian, mingguan atau bulanan. Hubungi Insan Medika untuk mendapatkan caregiver maupun perawat medis yang tersertivikasi dan berpengalaman.