Time to read: 3 menit
Stroke merupakan penyakit yang serius dan kebanyakan diderita oleh lansia. Stroke muncul ketika suplai darah ke otak terganggu atau berkurang, sehingga mencegah jaringan otak mendapatkan oksigen dan menyebabkan sel-sel otak mati dalam hitungan menit.
Stroke terbagi menjadi dua, yaitu iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik terjadi ketika aliran darah ke otak tersumbat karena adanya bekuan darah.
Sedangkan hemoragik terjadi ketika pembuluh darah pecah sehingga menyebabkan aliran darah terhambat dan berdarah ke dalam otak.
Baca Juga : 6 Cara Tepat Mencegah Penyakit Stroke Paling Ampuh dan Terbukti
Dari kedua jenis stroke tersebut, stroke hemoragik adalah yang paling berbahaya karena darah yang keluar ke jaringan otak dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut, seperti hidrosefalus, kejang pembuluh darah dan peningkatan tekanan intrakranial.
Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan otak sampai menyebabkan kematian.
Apa saja gejala stroke?
Jika Anda atau seseorang yang bersama Anda mungkin mengalami stroke, perhatikan saat gejala dimulai. Beberapa pilihan pengobatan paling efektif bila diberikan segera setelah stroke dimulai.
Untuk mempermudah Anda mengenali gejala stroke, ingat selalu slogan SeGeRa Ke RS. Slogan ini adalah alat penilaian sederhana untuk stroke yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan.
Baca Juga : Apa itu Silent Stroke? Berikut Pengertian, Gejala dan Penyebabnya
- Senyum tidak simetris
- Gerak seluruh anggota tubuh melemah tiba-tiba
- Bicara pelo atau tiba-tiba tidak dapat bicara atau tidak mengerti kata-kata/bicara
- Kebas atau baal
- Rabun
- Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan gangguan fungsi keseimbangan
Jika lansia menunjukan salah satu gejala diatas, jangan lupa untuk mencatat waktu kejadiannya, karena waktu adalah hal yang sangat berharga dalam penangan stroke.
Kurang dari 4,5 jam sejak pertama kali muncul gejala pasien harus segera diberikan pengobatan. Dengan begitu, dokter atau petugas kesehatan dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang pilihan pengobatan.
Jika penangannya sampai terlambat, maka stroke berpotensi menjadi lebih parah bisa sampai mengakibatkan cacat permanen bahkan kematian.
Cara merawat pasien stroke di rumah
Stroke sering digambarkan sebagai “serangan otak” dan keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan segera untuk mencegah kerusakan otak serta komplikasi lainnya.
Tingkat keparahan stroke bervariasi. Sebagian pasien ada yang hanya mengalami gejala ringan dimana masih bisa beraktivitas secara mandiri.
Baca Juga : Punya Penyakit Kronis dan Kebiasaan Buruk ini? Waspadai Stroke Bisa Menyerang Kapan Saja
Sebagian lansia lainnya mengalami gejala berat sehingga kegiatan sehari-harinya bergantung pada bantuan orang lain. Aktivitas dasar tersebut meliputi mandi, makan, berpakaian dll.
Merawat lansia membutuhkan ketelatenan dan kesabaran ekstra, apalagi jika lansia tersebut mengalami stroke.
Jika Anda memiliki anggota keluarga yang mengalami stroke dan sedang menjalani perawatan dirumah, simak 5 tips perawatan intensif pasien stroke di rumah di bawah ini.
1. Selalu dampingi pasien
Selain membutuhkan bantuan dalam beraktivitas, pasien stroke juga membutuhkan kasih sayang serta dukungan dari keluarga.
Stroke membuat gerak lansia terbatas menyebabkan ia tidak mandiri lagi seperti dulu. Hal ini tentu bisa membuatnya sedih dan terpukul.
Terlepas dari gejala strokenya ringan atau berat, tetap berikan pendampingan yang baik agar lansia selalu merasa nyaman.
2. Membantu pasien untuk makan
Saat pasien sedang makan, Anda perlu membantunya mulai dari memposisikan duduk, memilih jenis makanan yang benar dan membantunya menelan.
Baca Juga : Daftar Makanan Untuk Penderita Stroke Ringan
Itu karena pasien stroke seringkali mengalami gangguan menelan, jadi pasien perlu duduk dengan tegak agar makanan bisa masuk dan pasien tidak tersedak.
Jenis makanan juga penting diperhatikan, ketahui dengan benar jenis dan konsistensi makanan yang aman untuk pasien stroke.
3. Sering-sering mengajak ngobrol
Meskipun pasien mengalami kesulitan untuk berbicara, sering-seringlah untuk mengajaknya berbicara agar ia bisa kembali berkomunikasi dengan lancar.
Jangan lupa untuk menggunakan tempo yang lambat dan intonasi rendah saat berbicara, agar pasien merasa nyaman berbicara dengan Anda.
4. Melatih kesehatan otak
Bantu pasien melatih otaknya dengan cara yang sederhana, seperti mengingat nama sendiri atau anggota keluarga. Cara ini dapat membuat sel-sel otak pasien bekerja serta dapat membantu percepatan proses pemulihan.
5. Membantu mobilisasi pasien
Pasien stroke jangan sampai dibiarkan terus menerus berbaring. Setidaknya sehari atau dua hari sekali pasien perlu menggerakkan tubuhnya agar sendi-sendinya tidak kaku.
Penggunaan alat penyangga bisa digunakan jika pasien ingin berjalan sendiri. Namun jangan sampai lansia lepas dari pengawasan Anda.
Efek stroke pada lansia
Efek stroke tergantung pada beberapa faktor, termasuk lokasi penyumbatan dan seberapa banyak jaringan otak yang terpengaruh. Namun, karena satu sisi otak mengendalikan sisi tubuh yang berlawanan, stroke yang menyerang satu sisi akan mengakibatkan komplikasi neurologis pada sisi tubuh yang terpengaruh.
Baca Juga : 3 Jenis Stroke Yang Harus Anda Waspadai dan Begini Cara Penangananya
1. Efek stroke pada otak kiri
Jika stroke terjadi di sisi kiri otak, sisi kanan tubuh akan terpengaruh, mengakibatkan beberapa hal berikut:
- Kelumpuhan di sisi kanan tubuh
- Masalah bicara/bahasa
- Gaya perilaku yang lambat dan hati-hati
- Hilang ingatan
2. Efek stroke pada otak kanan
Jika stroke terjadi di sisi kanan otak, sisi kiri tubuh akan terpengaruh, mengakibatkan beberapa hal berikut:
- Kelumpuhan di sisi kiri tubuh
- Masalah penglihatan
- Gaya perilaku yang cepat dan ingin tahu
- Hilang ingatan
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT BAYI/ANAK live-in 24 jam. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI:
Klik Dokter (2020). Info Sehat. Tips Merawat Pasien Stroke di Rumah. Diakses pada 2021.
P2PTM Kemenkes RI (2017). Germas Cegah Stroke. Diakses pada 2021.
Mayo Clinic (2021). Diseases & Conditions. Stroke. Diakses pada 2021.
American Stroke Association. About Stroke. Effects of Stroke. Diakses pada 2021.
Penn Medicine (2020). If Someone is Having a Stroke: 3 Things To Do and 3 Things Not To Do. Diakses pada 2021.