Siapa sih yang tidak mengenal mie ayam yang jamak ditemukan di berbagai kota di Indonesia ini? Perpaduan kuah, bakmi, irisan daun bawang dan sawi ditambah dengan toping ayam menjadikan makanan ini digemari oleh masyarakat Indonesia.
Variasi menu mi ayam pun semakin banyak, ada mi ayam ceker, mi ayam bakso, mi ayam pangsit, mi ayam jamur dan lain sebagainya. Selain itu, ada pula yang membuat mi menggunakan bahan baku utama dari sayur-sayuran seperti bayam, wortel dan sejenisnya.
Namun di balik lezatnya sajian mie ayam, pernahkan kamu bertanya tentang “Bahayakah terlalu sering makan mie ayam?” Pertanyaan tersebut sangat relatif dan tergantung dari bahan yang digunakan untuk membuat mi ayam.
Seperti yang telah diketahui bahwa mi yang digunakan menggunakan mi basah dan terbuat dari tepung terigu dan telur. Artinya mi ayam cukup aman untuk dikonsumsi.
Hal ini berbeda dengan mi instan yang mengandung bahan pengawet dan dapat merugikan kesehatan apa bila dikonsumsi setiap hari atau dalam jumlah yang banyak. Baca juga: Cara Memasak Mie Instan Yang Baik dan Sehat
Meski begitu, harus diwaspadai adanya mi basah yang ditambah dengan bahan pengawet seperti formalin, coustic soda atau bahan pengawet lain yang mempunyai efek berbahaya bagi tubuh.
Mi basah yang mengandung bahan pengawet dapat menimbulkan masalah kesehatan ringan hingga kronis seperti ginjal, kanker dan lain-lain. Alangkah baiknya jika dapat membuat mi sendiri sehingga tahu betul bahan dan kandungan yang digunakan dalam membuat mi basah tersebut.
Baca juga: Sering Mengkonsumsi Minuman Manis? Hati-Hati 5 Penyakit Kronis Berikut Ini
Bila terpaksa harus membeli mi basah atau mengkonsumsi mi ayam, Anda dapat mencermati mi yang dijual oleh pedagang atau produsennya. Mi yang dibuat menggunakan bahan pengawet mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Ketika mie dipegang akan sangat kenyal dan liat.
- Muncul aroma seperti obat.
- Mi akan kenyal seperti karet.
- Mi dapat bertahan hingga 1-2 hari saat disimpan pada suhu ruangan.
- Warna mi yang terlalu kuning terang.
- Rasanya hambar.
Sedangkan mi basah yang dibuat tanpa tambahan bahan pengawet mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Tesktur mie terasa lembut.
- Mempunyai aroma tupung terigu dan ada sedikit aroma telur.
- Kekuatan mi tidak terlalu kuat.
- Meninggalkan bekas rebusan yang keruh karena terbuat dari tepung terigu dan telur.
- Tidak dapat disimpan terlalu lama atau lebih dari 1 hari.
- Rasanya gurih, lembut dan empuk karena tidak mengandung bahan pengawet.
Asalkan mi yang digunakan tanpa tambahan bahan pengawet maka cukup aman untuk dikonsumsi meski dalam sehari-hari. Selain itu, tambahan seperti irisan daun bawang, sawi dan lainnya juga sangat baik untuk menambah nilai gizi.
Yang harus menjadi perhatian bagi penikmat mi ayam adalah jumlah kandungan lemak jenuh, natrium, kalori dan karbohidrat dalam satu kali penyajian.
Satu porsi mi ayam umumnya mengandung kurang lebih 650-700 kalori, nilai ini sama dengan setengah dari kebutuhan kalori harian yang dibutuhkan oleh tubuh. Kebutuhan kalori harian hanya berkisar 1.500-2.000 kalori saja.
Jika terlalu banyak mengkonsumsi mi ayam maka risiko obesitas atau kegemukan pun dapat dialami. Agar hal ini tidak terjadi, atur ulang porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi. Ditambah juga dengan rajin olahraga maka risiko obesitas dapat ditekan.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri. Tersedia empat layanan kesehatan berkelas dari para perawat profesional, yaitu: Perawat Medis, Perawat Orang Sakit, Perawat Lansia dan Perawat Bayi/Anak. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Pesan sekarang!
Baca juga:
- Golongan Darah O: Jangan Konsumsi 8 Jenis Makanan Berikut Ini
- Daftar Makanan Untuk Penderita Stroke Ringan
- 7 Jenis Makanan Yang Harus Dihindari Untuk Orang Tua Yang Sedang Sakit
[socialpoll id=”2578549″]
Keburukan makan mie ayam
Mie ayam bikin gemuk
Bahaya mie instan
Makan mie ayam saat hamil
Efek keseringan makan mie
Mie ayam dan kolesterol
Bahayakah sering makan mie ayam saat hamil
Bahaya mie instan untuk anak
