Informasi mengenai bahaya menginjak kecoa yang dapat menyebab infeksi cacing di kaki manusia ternyata masih terus terjadi dan tidak sedikit orang yang percaya akan hal tersebut.
Cacing yang keluar dari tubuh kecoa berukuran sangat kecil dan halus sehingga tidak mudah untuk dilihat. Bahkan dibutuhkan kertas berwarna hitam atau kaca untukdapat melihat pergerakkan cacing-cacing tersebut.
Saking kecil dan halusnya, cacing yang dimaksud dapat masuk ke tubuh manusia melalui pori-pori kulit saat terjadi kontak fisik. Lambat laun, cacing tersebut bisa berkembang di dalam tubuh manusia dan dapat dilihat hingga dirasakan langsung oleh penderitanya.
Benarkah ketika kecoa diinjak hingga tubuhnya hancur menggunakan kaki tanpa alas dapat menyebabkan terinfeksi cacing seperti yang diinformasikan di atas?
Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar dan cenderung menyesatkan alias hoax. Dikutip dari DetikHealth, dr Chabib Afwan menjelaskan bahwa dirinya tidak memercayai informasi tersebut karena belum ada literatur yang membahas hal tersebut.
“Saya belum pernah menemui ada literatur yang menyebutkan bahwa cacing bisa menginfeksi kecoa lalu menular ke manusia. Kabar tersebut perlu dilacak sumbernya. Kalau dari Kementerian Kesehatan baru bisa dipercaya,” papar dokter yang menjabat sebagai Deputi zoonosis Kementerian Koordinasi Kesejahteraan Rakyat RI tersebut.
Sementara itu, Departemen Entemologi University of Kentucky mengungkapkan jika bisa saja terjadi infeksi cacing terhadap kecoa, namun jenis cacing yang dimaksud adalah cacing rambut kuda (Nematomorpha) atau Horsehair worm.
Jenis cacing rambut kuda ini pun tidak dapat menginfeksi dan berbahaya bagi manusia. Sehingga informasi mengenai bahaya menginjak kecoa dapat menyebabkan manusia terinfeksi cacing pun terbantahkan.
Jika melihat gambar yang digunakan dalam informasi menyesatkan tersebut ternyata pernah digunakan dalam video presentasi parasitologi yang menjelaskan bahwa kaki tersebut terkena penyakit cutaneous larva migrans (CLM).
Penyakit CLM bukan disebabkan karena menginjak kecoa melainkan karena cacing tambang (Ancylostoma) yang dapat menginfeksi manusia ketika berjalan tanpa alas kaki di area tanah atau tempat yang tercemar kotoran hewan.
Fakta risiko menginjak kecoa
Kecoa adalah hewan yang dapat hidup di berbagai tempat dengan kondisi apa pun, bahkan kecoa termasuk hewan pemakan segalanya bahkan sampah pun bisa dimakan.
Oleh karena jenis makanan dan tempat hidupnya yang kotor tersebut, kecoa sering membawa berbagai jenis penyakit atau parasit di tubuhnya.
Jenis penyakit yang dibawa oleh kecoa tersebut dapat menular ke manusia apa bila bersentuhan langsung atau memakan sesuatu yang telah terkontaminasi kecoa.
Apa bila Anda menginjak kecoa atau terjadi kontak dengan kecoa, segera untuk membersihkan diri seperti mencuci tangan atau kaki menggunakan sabun dan air mengalir setelah terjadi kontak.
Risiko yang dapat ditularkan kecoa kepada manusia:
- Alergi
- Meningkatkan risiko asma
- Keracunan makanan yang terkontaminasi kecoa
- Tertular bakteri berbahaya yang dibawa oleh kecoa
Jika terdapat kecoa di rumah seperti dapur, kamar mandi atau bahkan kamar tidur sebaiknya usir menggunakan obat semprot khusus pengusir serangga dan jangan berusaha untuk menyentuh kecoa tanpa perlindungan seperti sarung tangan atau alas kaki.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri. Dapatkan empat layanan berkelas seperti: Perawat Medis, Perawat Orang Sakit, Perawat Lansia dan Perawat Anak. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Pesan sekarang!
Baca juga:
- Golongan Darah O: Jangan Konsumsi 8 Jenis Makanan Berikut Ini
- Benarkah Gigitan Capung Bisa Atasi Kebiasaan Anak Sering Mengompol?
- Benarkah Jilatan Kucing Bermanfaat untuk Kulit Wajah dan Efektif Atasi Jerawat?