Mempunyai kesehatan yang baik di usia senja tentu idaman setiap orang, untuk mencapainya kadang berbagai cara dilakukan. Tidak jarang orang tua atau lansia mengkonsumsi berbagai jenis vitamin untuk mempertahankan kesehatannya.
Tetap sehat dan tidak mempunyai penyakit kronis di usia senja haruslah dimulai sejak dini. Banyak kasus meninggalnya lansia akibat penyakit mematikan karena masa mudanya yang tidak memperhatikan kesehatan.
Merokok, minum-minuman keras, tidak memperhatikan asupan makanan dan gaya hidup yang tidak sehat menjadi penyebab utama timbulnya penyakit kronis di usia lanjut.
Penyakit pada lansia apa saja yang umum dialami saat ini? Berikut adalah 5 daftar penyakit lansia yang harus diwaspadai sejak dini.
1. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Menurut Riskesdas 2013, tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah penyakit paling umum yang diidap oleh kebanyakan lansia di Indonesia.
Setiap orang yang menginjak masa lanjut usia cenderung mempunyai tekanan darah tinggi, hal ini adalah proses alami yang dilakukan oleh tubuh manusia.
Mempunyai tekanan darah tinggi yang tidak dikontrol dengan baik akan berdampak buruk terhadap kesehatan, penyakit kronis seperti serangan jantung hingga stroke siap merenggut nyawa dengan cepat.
Perhatikan asupan makanan yang dikonsumsi seperti mengurangi asupan garam. Mulailah untuk olahraga secara teratur dan disiplin, jaga berat badan ideal hingga berhenti merokok.
Baca juga: 3 Jenis Olahraga Yang Mudah Dilakukan Oleh Lansia
Mengkonsumsi bawang putih dapat menurunkan tekanan darah secara alami tanpa efek samping. Cobalah untuk mulai mengkonsumsi jenis bumbu dapur ini.
2. Radang Sendi (Artritis)
Penyakit radang sendi paling umum dialami oleh orang yang telah berusia lanjut yaitu 65 tahun ke atas. Tidak menutup kemungkinan anak-anak dan orang dewasa mengalami radang sendi.
Juvenile Rheumatoid Arthritis adalah jenis radang sendi yang paling umum dialami oleh anak-anak, remaja dan orang dewasa.
Bentuk keluhan dari artritis yang dialami berupa rasa nyeri, kekakuan dan bengkak yang terjadi para sendi. Hal ini akan menyebabkan mobilitas terganggu, jika rasa nyeri tak tertahankan maka ambillah istirahat dan hubungi dokter.
Pada orang lanjut usia, wanita mempunyai risiko mengalami artritis lebih tinggi daripada pria. Terlebih jika seseorang mempunyai berat badan yang berlebih atau obesitas maka kemungkinan risiko radang sendi lebih tinggi pula.
Mengatasi radang sendi pada lansia dapat diatas dengan mulai melakukan olahraga secara rutin dan menjaga berat badan ideal agar artritis tidak semakin memburuk.
Baca juga: Berikut Cara Olahraga untuk Orang Yang Mempunyai Keterbatasan Mobilitas
3. Stroke
Di Indonesia setiap tahunnya terjadi lebih dari 150 ribu kasus stroke. Banyak kasus kematian akibat stroke karena penanganan yang telat, padahal gejala stroke amatlah mudah dikenali.
Jika terjadi kelumpuhan pada sebagian anggota tubuh seperti mati rasa pada wajah, lengan, tungkai atau kaki maka kemungkinan besar terserang stroke.
Gejala lainnya adalah kesulitan menjaga keseimbangan saat berjalan, sulit berbicara atau memahami perkataan orang lain, kehilangan penglihatan di salah satu mata atau keduanya hingga sakit kepala secara tiba-tiba.
Stroke terjadi karena suplai darah ke otak mengalami gangguan sehingga otak mengalami kerusakan, jaringan otak yang tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi akan menghentikan fungsinya.
Baca juga: 6 Cara Tepat Mencegah Penyakit Stroke Paling Ampuh dan Terbukti
4. Diabetes
Diabetes terjadi akibat meningkatnya kadar gula (glukosa) darah yang terlalu tinggi. Tidak terserapnya glukosa oleh sel tubuh dapat mengakibatkan penumpukan glukosa pada darah yang dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit.
Semakin bertambahnya usia maka maka tubuh akan mengalami penurunan performa dalam memanfaatkan glukosa, akibatnya banyak lansia menderita diabetes.
Diabetes dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit kronis jika tidak ditangani secara serius. Mengatur jenis makanan dan melakukan olahraga secara rutin dapat dilakukan untuk mengontrol kadar gula darah.
Baca juga: Daftar Makanan Untuk Penderita Stroke Ringan
5. Alzheimer dan Demensia
Sejauh ini belum diketahui penyebab dari penyakit alzheimer dan demensia, namun diduga kuat karena penumpukan protein pada otak yang menghalangi asupan nutrisi baru ke sel-sel otak.
Hilangnya daya ingat sering dikaitkan dengan gejala alzheimer dan demensia, di Indonesia gejala ini sering disebut ‘pikun’. Padahal secara medis, alzheimer dan demensia tidaklah sama dengan penyakit pikun pada lansia.
Alzeimer adalah gejala awal dan menjadi penyebab paling besar timbulnya penyakit demensia yang bisa dialami oleh lansia berusia 65 tahun ke atas.
Gejala paling umum dari alzheimer dan demensia ditandai dengan gangguan fungsi dan kerja otak seperti berpikir, mengingat, kesulitan dalam mengambil keputusan, bingung, gelisah yang teramat, kesulitan dalam berkomunikasi hingga perubahan kepribadian yang penderita.
Tidak jarang penderita alzheimer dan demensia didampingi langsung oleh pengasuh lansia untuk mendapatkan perawatan dan pendampingan setiap saat secara intensif.
Baca juga: Kurangi Risiko Terkena Alzheimer dan Demensia Dengan Konsumsi Jamur Ini
Itulah 5 penyakit kronis yang umum dialami oleh para lansia, untuk mencegah berbagai penyakit tersebut mulailah sejak dini untuk menjaga pola asupan makan dan gaya hidup yang sehat.
Dapatkan pelayanan home care dari perawat profesional untuk merawat lansia, orang sakit dan bayi di rumah secara intensif 24 jam. Respon cepat, biaya transparan dan garansi unlimited di Insan Medika. Pesan sekarang, dapatkan promo khusus pembaca artikel ini.
Baca juga:
- 5 Tips Kesehatan untuk Lansia Agar Terhindar dari Penyakit Kronis
- Kapan Waktu Yang Tepat untuk Menggunakan Perawat Pribadi kepada Lansia?
- 6 Terapi Dasar Pacsa Stroke untuk Mempercepat Pemulihan