Lahir di Kansas City, Missouri , 1897. Tepat pada tahun 1918, Virginia Henderson mulai belajar mengenai dunia keperawatan di The Army School of Nursing, Washington, D.C dan menyelesaikan studi tersebut pada tahun 1921.
Pada dasarnya, Henderson tertarik oleh dunia keperawatan sejak perang dunia pertama, dikarenakan ingin membantu para pasukan yang sakit dan terluka akibat perang.
Namun, dari niatannya tersebut ia malah dapat mengembangkan dirinya dalam dunia keperawatan hingga mampu mendefinisikan sendiri apa serta bagaimana tujuan dari keperawatan.
Baginya, tujuan keperawatan adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya dalam kurun waktu yang tidak lama.
Dirinya menganggap pasien adalah individu yang hidup atas komponen sebagai berikut:
- Biologis.
- Psikologis.
- Cultural.
- Spiritual.
Komponen tersebut yang mengantarkan Henderson mendefinisikan bahwa pasien memiliki 14 kebutuhan dasar, seperti:
Baca juga: 10 Karakter Wajib Yang Harus Dimiliki Seorang Perawat
- Belajar, mengetahui, atau memuaskan, dan rasa penasaran.
- Bermain, atau terlibat dalam beragam bentuk rekreasi.
- Bekerja dengan suatu cara yang mengandung unsur prestasi.
- Beribadah sesuai keyakinannya.
- Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut, atau pun pendapat.
- Menghindar dari bahaya dalam lingkungan yang berpotensi melukai.
- Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat dengan baik, juga melindungi integumen (Suatu sistem membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan terhadap lingkungan sekitar. Meliputi kulit, rambut, bulu, kuku, kelenjar keringat, serta keringat ataupun lendir).
- Memiliki pakaian yang sesuai.
- Tidur dan istirahat.
- Bergerak menjaga posisi yang diinginkan.
- Membuang kotoran tubuh.
- Makan dan minum yang cukup.
- Bernapas secara normal.
- Menjaga suhu badan tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan mengubah lingkungan.
Henderson mengemukakan bahwasanya peran perawat itu tidak lain dan tidak bukan sebagai penyempurna dan membantu mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi 14 kebutuhan dasar pasien.
Selain itu, untuk hal tersebut diperlukan fokus intervensi, yaitu mengurangi penyebab di mana pola intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan, kemauan dan pengetahuan.
Karena faktor menurunnya kekuatan, kemauan, dan pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandiriannya.
Definisi keperawtan yang Henderson kemukakan ialah “Penolong individu saat sakit, atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk kesehatan, pemulihan, atau kematian yang damai dan individu akan dapat melakukannya sendiri jika mereka mempunyai kekuatan, keinginan, atau pun pengetahuan.”
Dari sini kita dapat melihat bahwa konsep keperawatan yang Henderson tukas adalah model aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit, maupun yang sehat, dengan memberikan dukungan kesehatan, penyembuhan, serta agar meninggal dengan damai.
Lantas, dalam pada itu Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal dengan The Actifities of Living, model konsep keperawatan yang menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin.
Juga, perawat tidak bergantung pada dokter, melainkan menjalankan tugasnya sendiri. Akan tetapi, seorang perawat juga tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.
Konseptual yang Virginia Henderson buat pada tahun 1960-an mengantarkannya menjadi ahli teori keperawatan dan memberi pengaruh besar dalam dunia keperawatan sebagai profesi yang mendunia.
Karena ketika profesi perawat mulai mencari identitasnya sendiri, maka masalah intinya adalah apakah profesi perawat tengah berbeda dengan profesi layanan kesehatan yang lain dalam perihal kinerjanya.
Walau di tahun 1950-an perawat lebih sering mengikuti instruktur dokter, pada 1960-an Henderson juga telah melalui baik dan buruknya praktik keperawatan pada masa itu, yang juga tidak luput dari hal-hal seperti:
- Kontak pribadi yang dilakukan pasien dengan perawat tidak dimungkinkan pada masa itu.
- Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik semata.
- Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit.
Publikasi model konsep keperawatan Virgini Henderson didorong oleh International Council of Nurse (ICN).
Dalam melakukan penelitian bidang kebutuhan manusia Henderson banyak menggali ilmu tersebut dari Edward Thorndyke, darinya ia menemukan sebuah pernyataan, seperti:
- Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pasien sebanyak mungkin.
- Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien yang harus dipenuhi.
Pula model skematik untuk pengawasan asuhan perlu direncanakan oleh seorang perawat, karena salah satu alasannya adalah lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di rumah sakit.
Baca juga: Miliki 5 Keahlian Berikut Ini untuk Menjadi Perawat Profesional
Yang umum menjadi konsentrasi dalam hal ini adalah:
- Urutan aktifitas yang harus dilakukan.
- Aktifitas perawat yang harus dan yang tidak boleh dilakukan.
- Perubahan-perubahan.
Dalam teori Virginia Henderson ini, ada beberapa poin penting yang sifatnya mengingatkan dan menjadi hubungan antara model konsep keperawatan dengan paradigma keperawatan, ialah sebagai berikut:
Manusia
Keseimbangan fisiologis dan emosional perlu dipertahankan upayanya oleh setiap manusia. Sebagai individu atas kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, jiwa dan raga adalah satu kesatuan.
Lingkungan
Henderson menganggap lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal kondisi yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
Sehat dan Sakit
Henderson menganggap ‘sehat’ adalah kemandirian, sementara ‘sakit’ ialah ketergantungan. Dapat dipandang sebagai simplifikasi, namun ‘sakit’ juga dapat dikatakan sebagai keterbatasan kemandirian.
Keperawatan
Lebih lanjutnya, dalam perihal ini Henderson menyatakan bahwa tujuan dari keperawatan adalah mengembalikan kemandirian pasien sesegera mungkin. Serta, hanya melakukan sesuatu untuk pasien jika pasien tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan.
Insan Medika membuka lowongan pekerjaan untuk para lulusan SMK Kesehatan, D3 Kebidanan dan S1 Keperawatan. Berkarya dan menjadilah perawat home care profesional seperti: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pendaftaran mudah, cepat dan tanpa seleksi khusus. Hubungi sekarang!
Baca Juga :
- Suka Duka Profesi Perawat Yang Wajib Kamu Tahu
- Mengenal Florence Nightingale, Perintis Ilmu Keperawatan Pertama di Dunia
- Rufaidah: Perawat Pertama di Dunia dalam Sejarah Islam