Total korban meninggal dunia akibat wabah virus corona per Selasa (11/2/2020) telah berjumlah lebih dari seribu orang, tepatnya 1,013 jiwa yang mana kedua korban berasal dari Hong Kong dan Filipina.
Sedangkan jumlah korban positif terinfeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 42,500 orang, kebanyakan korban berasal provinsi Hubei, China.
Angka tersebut diprediksi akan terus bertambah mengingat sampai sekarang belum ditemukan vaksin virus corona yang efektif untuk menghentikan wabah ini.
Hampir seluruh negara di Asia khususnya Asia Tenggara telah melaporkan adanya kasus korban virus corona. Mengejutkan, Indonesia yang berpenduduk sekitar 270 juta jiwa tidak ada satu pun yang mengalami infeksi virus corona.
Baca juga: Ribuan Babi Mati Akibat Virus African Swine Fever di Sumatra Utara. Bahayakah Bagi Manusia?
WHO Soroti Indonesia
Hal tersebut lantas disoroti oleh Organisasi Kesehatan Dunia, mereka berpendapat bahwa Indonesia tidak bisa mendeteksi adanya virus corona yang telah memasuki wilayah Indonesia.
Pendapat mereka juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Harvard University. Dalam penelitian tersebut, diprediksi bahwa seharusnya virus corona telah masuk ke Indonesia dari jutaan turis China yang datang di Indonesia.
Mengutip dari Sidney Morning Herald, Indonesia belum memiliki alat tes khusus untuk mendeteksi virus corona terbaru dengan cepat.
Namun hal tersebut dibantah oleh Kementerian Kesehatan yang telah menggunakan alat tes pan-coronavirus. Alat tes tersebut mampu mendeteksi semua virus dalam keluarga corona termasuk flu, SARS dan MERS.
Bukti lain atas keberhasilan Indonesia dalam mencegah wabah virus masuk ke dalam negeri adalah dengan melakukan karantina terhadap 238 WNI yang dijemput dari China pekan lalu di Natuna.
Dari semua WNI yang dievakuasi dari China ke Indonesia tersebut tidak ada satu pun mempunyai gejala infeksi virus corona.
Kenapa Indonesia Aman dari Virus Corona?
Indonesia patut bersyukur berkat curahan cahaya matahari sepanjang musim membuat virus corona tidak aktif atau bahkan mati akibat sengatan sinar ultraviolet dari matahari.
Hal tersebut dipertegas oleh Ketua umum Pokja Infeksi Pengurus Pusat (PP) Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Erlina Burhan yang menyampaikan bahwa virus corona tidak aktif ketika terkena sinar ultraviolet matahari.
“Saya sudah sampaikan, virus ini menjadi tidak aktif kalau ada sinar ultraviolet dari matahari,” tegas Erlina seperti dikutip dari Liputan6.com (10/2/2020).
Selain itu, Erlina juga menyampaikan kepada para media bahwa virus corona lebih aktif pada suhu udara yang dingin seperti yang ada di China atau negara dengan kelembapan rendah.
“Virus ini berkembang biak pada suhu yang dingin dengan kelembapan yang renda. Kalau Indonesia dingin atau enggak? Indonesia enggak ya. Kelembapannya rendak atau tinggi, tinggi ya, 80 persen lah. Ini bukan tempat yang baik untuk virus berkembang biak,” terang Erlina.
Cara Mencegah Infeksi Virus Corona
Kendati begitu, Erlina menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap risiko virus corona di Indonesia dengan rutin mencuci tangan dan menggunakan masker.
Tak hanya itu, memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan rutin mengkonsumsi buah dan sayur minimal tiga kali sehari dapat mencegah risiko terinfeksi virus corona.
Sempatkan pula untuk melakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari agar badan tetap fit dan tidak mudah jatuh sakit.
Baca juga: 5 Tips Tetap Sehat Meski Jarang Olahraga, Yuk Coba!
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS live-in 24 jam. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
Baca juga:
- Siapapun, Tolong Temukan Prof Ali Agar Wabah Coronavirus Segera Berakhir!
- Berikut 5 Fakta Terbaru Mengenai Virus Corona yang Wajib Kamu Tahu!
- Mengenal Alat Pelindung Diri (Hazmat Suit) untuk Petugas Kesehatan