Ruam popok pada lansia sering kali dianggap sebagai masalah sepele, padahal dapat memengaruhi kenyamanan dan kualitas hidup mereka secara signifikan. Masalah ini umumnya timbul akibat kelembapan, gesekan, atau iritasi pada area yang tertutup popok, dan bisa menyebabkan rasa gatal, perih, atau bahkan infeksi. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebabnya dan langkah-langkah efektif untuk penanganannya agar lansia bisa merasa lebih nyaman dan terlindungi.
Baca juga: Kenali Perbedaan Ruam Kulit Biasa dan Ruam HIV, Jangan Keliru!
Ruam Popok (Diaper Rash) pada Lansia
Ruam popok (diaper rash) pada lansia adalah peradangan kulit yang muncul di area tubuh yang tertutup popok atau pembalut. Ruam ini ditandai dengan kemerahan, iritasi, dan terkadang bintik-bintik atau lecet pada kulit. Area yang paling umum terkena adalah bokong, paha, dan area genital.
Ruam popok umumnya lebih sering terjadi pada bayi. Namun, kondisi ini juga dapat menimpa orang dewasa, terutama lansia yang menggunakan popok akibat inkontinensia urine (kehilangan kemampuan untuk berkemih) atau inkontinensia tinja (ketidakmampuan mengontrol buang air besar).
Penyebab Ruam Popok (Diaper Rash)
Ruam popok dapat terjadi akibat kontak kulit yang berkepanjangan dengan kelembapan, kotoran, atau bahan kimia yang ada pada popok. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
- Kelembapan dan keringat. Popok atau pembalut yang tidak diganti secara teratur dapat menyebabkan kelembapan berlebih yang memicu iritasi pada kulit.
- Gesekan. Gesekan antara popok dan kulit bisa mengiritasi kulit sensitif lansia.
- Bahan kimia. Beberapa bahan dalam popok atau pembalut dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada kulit.
- Infeksi jamur atau bakteri. Infeksi seperti candidiasis atau infeksi bakteri dapat memperburuk kondisi ruam popok.
- Kondisi kulit yang ada. Penyakit kulit seperti dermatitis atopik atau psoriasis dapat membuat kulit lebih rentan terhadap ruam popok.
Gejala Ruam Popok (Diaper Rash)
Untuk dapat menangani ruam popok dengan efektif, penting untuk mengenali tanda-tandanya. Memahami gejala yang muncul dapat membantu dalam diagnosis dan perawatan yang tepat. Berikut adalah beberapa gejala umum ruam popok pada lansia yang perlu diperhatikan:
- Kulit di area yang tertutup popok atau pembalut menjadi merah dan iritasi.
- Kulit mungkin terlihat bengkak dan kemerahan.
- Kulit bisa mengalami luka atau lecet, terutama jika ruam sudah parah.
- Lansia mungkin merasa gatal atau nyeri di area yang terkena.
- Kadang-kadang, infeksi terkait dengan ruam popok dapat menyebabkan demam atau ketidaknyamanan umum.
Baca juga: Nekrolisis Epidermal Toksik: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Perawatan
Komplikasi Ruam Popok (Diaper Rash)
Jika ruam popok tidak diobati dengan tepat, kondisi ini dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat ruam popok pada lansia:
- Infeksi jamur atau bakteri. Ruam yang tidak dirawat bisa berkembang menjadi infeksi jamur atau bakteri, memperburuk kondisi kulit.
- Penurunan kualitas hidup. Rasa gatal, nyeri, dan ketidaknyamanan dapat memengaruhi kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari lansia.
- Keterbatasan gerak. Ruam yang parah dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan, mempengaruhi mobilitas lansia.
Cara Mengatasi Ruam Popok pada Lansia
Pada dasarnya, cara mengatasi ruam popok pada bayi dan lansia tidak berbeda jauh. Oleh karena itu, Anda dapat menerapkan beberapa metode berikut untuk menangani ruam pada lansia yang menggunakan popok.
1. Menjaga area popok tetap kering
Menjaga area popok tetap kering dan bersih adalah salah satu cara utama untuk mengatasi ruam popok pada lansia. Kelembapan yang terus-menerus dan kotoran dari urine atau tinja dapat memperburuk iritasi dan mempercepat perkembangan ruam. Hal ini tentu juga menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Untuk menjaga kebersihan dan kekeringan area ini, pastikan untuk mengganti popok atau pembalut secara teratur, terutama setelah buang air besar atau saat popok sudah penuh. Selalu bersihkan area tersebut dengan lembut menggunakan air hangat dan sabun yang tidak mengiritasi, lalu keringkan dengan lembut sebelum mengenakan popok baru.
Selain itu, penggunaan produk perawatan kulit yang dirancang khusus, seperti krim pelindung yang mengandung zinc oxide, dapat membantu menjaga kulit tetap terlindungi dari kelembapan berlebih.
2. Pilih popok dengan ventilasi udara yang baik
Popok yang terlalu ketat atau tidak memiliki ventilasi yang baik dapat menjerat kelembapan dan panas di area yang tertutup, menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur, serta memperburuk ruam.
Dengan memastikan popok atau pembalut memiliki sirkulasi udara yang baik, atau memberikan waktu tanpa popok untuk kulit “bernapas,” Anda dapat mengurangi kelembapan dan mencegah iritasi lebih lanjut. Ventilasi yang baik membantu menjaga kulit tetap kering dan nyaman, yang pada gilirannya mendukung proses penyembuhan dan mencegah perkembangan ruam yang lebih parah.
Gunakan popok atau pembalut yang berkualitas tinggi dan dirancang khusus untuk kulit sensitif.
3. Gunakan salep atau krim pelindung
Menggunakan krim, salep, atau obat oles lainnya adalah metode efektif untuk mengatasi ruam popok pada lansia. Produk ini biasanya mengandung bahan aktif seperti zinc oxide atau petroleum jelly yang berfungsi sebagai pelindung, membentuk lapisan pelindung di atas kulit untuk mengurangi gesekan dan melindungi area yang teriritasi dari kelembapan dan kotoran.
Krim atau salep yang dirancang khusus untuk ruam popok juga sering mengandung bahan antiradang dan antiseptik yang membantu meredakan kemerahan, gatal, dan peradangan, serta mencegah infeksi. Sebelum mengaplikasikan produk ini, penting untuk memastikan bahwa kulit telah dibersihkan dan dikeringkan dengan baik untuk memastikan efektivitas dan menghindari iritasi tambahan. Penggunaan rutin dari produk ini dapat mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan kenyamanan lansia yang mengalami ruam popok.
Baca juga: Hiperpigmentasi Kulit Terjadi pada Lansia, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Kesimpulan
Mengatasi ruam popok pada lansia memerlukan pendekatan yang hati-hati dan konsisten. Dengan mengganti popok secara teratur, membersihkan kulit dengan lembut, memastikan kulit tetap kering, serta menggunakan krim pelindung, kita dapat mencegah dan mengatasi ruam popok secara efektif. Memilih popok yang sesuai dan menjaga kesehatan umum lansia juga berperan penting dalam mencegah terjadinya ruam. Jika gejala tidak membaik atau memburuk, konsultasikan dengan tenaga medis untuk perawatan yang lebih lanjut.
Dengan langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tepat, ruam popok pada lansia dapat dikelola dengan baik, meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup mereka.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
American Academy of Dermatology. (n.d.). Diaper Rash. Diakses pada 30 Juli 2024.
Mayo Clinic. (2022). Diaper rash. Diakses pada 30 Juli 2024
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. (2020). Diaper Rash in Older Adults. Diakses pada 30 Juli 2024.