Indonesia telah secara resmi mengumumkan atas adanya dua kasus virus corona (Covid-19), hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (2/3/2020) kemarin.
Berdasarkan informasi dari Menteri Kesehatan, dua pasien virus corona berasal dari Depok, Jawa Barat dan keduanya langsung dirawat secara intensif di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso Jakarta Utara.
Atas peristiwa tersebut, nampak beberapa orang mulai panik dengan memborong beraneka ragam kebutuhan pokok di toko swalayan.
Di saat yang bersamaan pelindung alat pernapasan atau masker mendadak langka dan harganya terlampau jauh.
Baca Juga : Meski Virus Corona Mewabah Tak Terkendali, Risiko Kematiannya Lebih Kecil dari SARS & Mers
Ini baru permulaan, kepanikkan massal yang terjadi pada masyarakat hanya akan membuat berbagai masalah baru di hari kemudian hari.
Salah contohnya adalah diskriminasi yang dengan mudah terjadi, walau lewat guyonan, seperti misalnya di Italia baru-baru ini, di mana sekelompok orang China mengakui sebagian masyarakat Italia bertindak rasial ke pada mereka.
Atau mungkin contoh kecil lainnya adalah ketika mendengar orang batuk sedikit dalam satu ruangan langsung dijauhi dan diasingkan, mungkin juga dicibiri.
Pun kalau iya orang tersebut tnpa sepengetahunnya ia mengidap Corona (Covid19), baiknya adalah kita yang kembali pada kepercayaan bahwa tubuh yang bersih dan sehat akan tidak mudah dan tidak juga gampang terkena penyakit.
Sadar juga kah kita bahwa penyakit yang dengan mudah masuk adalah ketika kebersihan dan kekurangan daya tahan tubuh sedang menggandrungi?
Kemungkinan besar ini adalah kesempatan yang tidak lagi bisa kita elakkan, di mana memulai untuk hidup lebih bersih adalah tanggung jawab mendasar atas diri sendiri.
Seperti yang diajarkan dalam pelajaran PLKJ sewaktu sekolah dasar, bersih pangkal sehat.
Kebersihan Mendasar
- Cuci tangan secara teratur & cuci kau punya tangan dengan benar.
- Cobalah untuk tidak menyentuh wajah dan mata.
- Tutupi mulut dan hidung dengan tisu setiap kali batuk atau bersin.
- Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit jika memungkinkan.
- Tetap tinggal di rumah jika sedang sakit.
- Sediakan juga disinfektan.
- Siapkan selalu tisu kering dan tisu basah jika berpergian. Untuk apa? untuk membersihkan tangan yang kotor atau basah dan menutupi bersin dan batuk yang kau alami.
Baca Juga: Virus Corona Mengganas, Korban Tewas di Korsel, Italia dan Iran Berjatuhan
Jangan Mengeruhkan Suasana
Erlina Burhan, dokter spesialis paru-paru di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, mengatkan bahwa tingkat kematian akibat virus corona sangat rendah.
Ia melanjutkan “Orang yang terinfeksi virus ini bisa sembuh, walau belum ada vaksin yang dibuat khusus untuk menjinakkannya”
“Kalau infeksi ringan, peluang kesembuhannya besar sekali. Yang kategori berat, cirinya adalah jumlah virus banyak dan sistem imun sangat rendah. Itulah yang menimbulkan kematian” ucapnya.
Sebagian besar korban meninggal dalam kasus virus corona, kata Erlina, merupakan orang-orang berusia lanjut yang sistem imun tubuhnya rendah karena mengidap penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, gagal ginjal, dan stroke.
“Fatalitasnya virus corona rendah, antara 3-5%. Ada lebih dari 6000 kasus, kematian mencapai 130-an kasus, dan semuanya di China.”
“Bandingkan dengan flu burung yang tingkat kematiannya di atas 80%. Di Indonesia belum ada kasusnya tapi heboh luar biasa,” kata Erlina, dokter di satu dari tiga rumah sakit yang dirujuk Kementerian Kesehatan menangani pasien terjangkit virus corona.
Meski begitu, pencegahan dengan cara menjaga kebersihan tubuh disebutnya tetap penting.
Selalu menyantap makanan berbahan daging yang matang dan menghindari kontak erat dengan pasien terjangkit virus corona adalah kunci lainnya.
Baca Juga: Hati-Hati! Dugaan 112 Kasus Virus Corona Ada di Indonesia
Tenangkan Diri Dari Kecemasan
Cemas itu normal, resah itu wajar. Tapi… ada hal-hal lain yang perlu diketahui dan dikontemplasikan sebelum menyikapi kecemasan tersebut lebih lanjut.
Secara umum, menurut Jane Timmons Mitchell, cemas adalah reaksi yang wajar saat menghadapi potensi bahaya.
Jane Timmons Mitchell, ahli kesehatan dari departemen psikiatri Case Western Reserve University School of Medicine menyarankan untuk membaca dan menggali artikel-artikel yang dirasa valid.
Kalau membaca artikel mengenai Covid-19 malah membuat semakin cemas, alihkan saja ke bacaan atau tontonan yang lain, yang lebih menghibur. Dan edukatif sifatnya.
“Ada banyak cara kecemasan bisa terwujud. Tetapi jika kita berpikir tentang penyakit fisik, Anda tahu apa gejalanya, Anda bisa fokus atau menjadi terlalu sadar akan apa pun yang ada di tubuh anda yang bisa menjadi gejala-gejala tersebut,” tukasnya, seperti dilansir Antara dari The Verge.
Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi cemas?
Jane menyarankan kamu memahami semua hal yang berpotensi meningkatkan risiko.
Untuk mencegah terinfeksi corona, kamu bisa menerapkan pola hidup sehat seperti mencuci tangan menggunakan air dan sabun dan mengonsumsi makanan sehat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, lakukan olahraga untuk memerangi kecemasan. Di sisi lain, menurut Jane, tetap berkomunikasi dengan teman-teman dan melakukan sesuatu yang biasanya kamu lakukan adalah cara yang sangat baik agar tidak terlalu terpaku pada hal yang dikhawatirkan.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS live-in 24 jam. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
Baca Juga :
- Ini Pengumuman Resmi RSHS Bandung Mengenai Dua Pasien Yang Diduga Terinfeksi Virus Corona
- Genting! 44 Negara Positif Virus Corona hingga Jemaah Umrah Indonesia Dikabarkan Terinfeksi
