HomeKesehatanMeski Virus Corona Mewabah Tak Terkendali, Risiko Kematiannya Lebih...

Meski Virus Corona Mewabah Tak Terkendali, Risiko Kematiannya Lebih Kecil dari SARS & Mers

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (2/3/2020) telah mengumumkan adanya kasus virus corona (Covid-19) di tanah air untuk yang pertama kali sejak virus tersebut mewabah di China pada bulan Desember 2019 yang lalu.

Dua orang Indonesia yang terinfeksi virus corona disinyalir kuat tertular oleh WN Jepang ketika ia berkunjung ke Indonesia. Korban diketahui seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya yang berusia 31 tahun.

Keduanya tinggal Depok Jawa Barat dan tengah dirawat intensif di Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara pada Senin (2/3/2020).

Menurut keterangan dari Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, korban terinfeksi ketika melakukan dansa dengan WN Jepang.

“Kenanya karena dia guru dansa dan dia berdansa dengan teman dekatnya itu,” terang Terawan dilansir dari Tirto.id.

Dari kasus ini, Indonesia menjadi negara ke-66 yang telah melaporkan adanya kasus wabah covid-19. Diketahui, wabah virus corona ini telah menginfeksi setidaknya 90 ribu orang di seluruh dunia dan telah menewaskan sebanyak 3.048 korban jiwa.

Melihat tingginya angka orang yang terinfeksi, tidak mengindikasikan keganasan virus ini. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat kematian yang disebabkan oleh Covid-19 lebih rendah daripada Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

SARS atau disebut juga dengan Sindrom Pernapasan Akut Berat pertama kali mewabah pada tahun 2002-2003 di Guangdong, China. Angka kematian akibat SARS mencapai 10% atau 775 orang dari 8,069 orang yang terinfeksi pada saat itu.

Kembali ke kasus virus corona yang lebih masif untuk menularkan penyakit namun tingkat kematian akibat virus ini cukup rendah, kebanyakan korban adalah mereka yang telah berusia di atas 60 tahun.

Jika ditelisik lebih dalam, wabah Covid-19 ini hanya menewaskan setidaknya 2-5% yang lebih tinggi dari penyakit flu yaitu 0,1% namun lebih rendah dari wabah SARS yang mencapai 9,5%.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China mengatakan bahwa umur dan penyakit lain menjadi faktor meninggalnya korban virus corona.

Pasalnya, kebanyakan korban virus corona adalah mereka yang telah lanjut usia (lansia) dan mempunyai masalah penyakit lain.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh CDC dengan mengumpulkan data sebanyak 44.000 orang lebih yang positif virus corona di China sampai dengan 11 Februari 2020 didapati bahwa risiko kematian tertinggi dialami oleh mereka yang berusia di atas 80 tahun.

Bagi mereka yang mempunyai umur lebih muda dan kesehatan yang bagus maka dapat dengan mudah untuk sembuh.

“Sekitar 80% kasus virus corona hanya bersifat ringan,” menurut penelian dari lembaga China tersebut seperti yang dilansir dari Business Insider.

Berikut tingkat risiko kematian yang diakibatkan oleh infeksi virus corona berdasarkan kelompok usia hasil dari penelitian yang dilakukan oleh CDC.

[table id=12 /]

Persentase di atas dapat meningkat sesuai dengan kondisi pasien virus corona, selain itu kelompok usia anak-anak di bawah 10 tahun hanya mempunyai risiko kematian sebesar 1% dari totoal pasien Covid-19.


Jasa Layanan Perawat Home Care Terbaik di Rumah

Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDISPERAWAT ORANG SAKITPERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS live-in 24 jam. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!

Baca Juga:

lowongan kerja perawat home care insan medika
- Advertisement -
Yusuf Dwi Putra
Yusuf Dwi Putrahttp://insanmedika.co.id
Jasa home care penyedia layanan kesehatan dengan menghadirkan perawat lansia, perawat medis, perawat orang sakit hingga perawat anak di rumah pribadi pengguna jasa. Home care terbesar di Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer