Menarik bangku saat orang hendak duduk mungkin hal yang umum dilakukan oleh anak-anak sekolah seperti SD, SMP, SMA bahkan mahasiswa pun pernah melakukan hal tersebut.
Niat hati hanya untuk bercanda atau prank namun risikonya sangat berbahaya dan fatal bagi korban. Jatuh saat hendak duduk dapat menyebabkan tulang ekor mengalami retak atau tulang belakang patah hingga berisiko kelumpuhan.
Salah satu korban dari tindakan jail tersebut adalah Sinta Auliya (19), saat itu ia masih kelas 7 SMP dan terpaksa tidak bisa berjalan atau berdiri. Kesehariannya hanya berada di tempat tidur bahkan ia mengaku untuk ke kamar mandi saja ia harus mengesot.
“Buat yg nanya, aku lumpuh cuma lumpuh sementara alhamdulillah.. dlm artian aku ga bisa kemana-mana berdiri/jalan, jd aku ngesot kalo mau ketoilet. selama sakit aku cm tiduran aja dikasur dan aku ngerasa ga berguna & hampir nyerah waktu itu,” tulisnya di akun media sosial Twitter.
Dari kejadian tersebut, Sinta harus menjalani operasi tulang ekor dan memperbaiki tulang belakangnya yang patah di rumah sakit. Ia sempat mengaku sangat takut untuk ke rumah sakit karena menurutnya itu bukan operasi biasa.
“Akhirnya dokter nyuruh aku buat operasi, aku sempat ga ke RS 1 bulan krn aku takut, itu bukan operasi biasa,” timpal ia di tweet selanjutnya.
Namun setelah Sinta mau menjalani operasi, akhirnya ia bisa berdiri dan berjalan seperti kondisi sebelumnya. Meski begitu, dokter mengatakan bahwa tulangnya tidak akan bisa sembuh total.
Baca juga: Pernah atau Sedang Mengalami Nyeri Punggung Ini? Yuk Cari Tau Penyebabnya
Risiko terjatuh saat hendak duduk
Berikut penjelasan mengapa jika orang jatuh dengan posisi duduk dapat menjadi lumpuh dan sangat berisiko menimbulkan masalah lainnya.
1. Kerusakan pada saraf tubuh
Benturan keras antara tulang ekor atau tulang belakang saat jatuh duduk dapat menimbulkan kerusakan pada beberapa bagian saraf tubuh. Gejala awal yang ditimbulkan dapat berupa nyeri di beberapa otot dan tulang.
Dibutuhkan penanganan cepat dan tepat untuk menghindari risiko yang jauh lebih buruk seperti kesemutan atau nyeri ke bagian tubuh lain hingga kerusakan saraf yang lebih luas.
2. Hilang kontrol untuk buang air kecil atau besar
Kerusakan saraf pada tulang ekor dapat menjalar ke bagian saraf lain dan dapat mengganggu saraf otonom. Saraf otonom adalah saraf yang bisa bergerak secara otomatis seperti mengatur buang air kecil atau besar.
Orang yang mengalami kerusakan saraf otonom tidak dapat mengatur dan menahan buang air kecil atau besar.
3. Gangguan fungsi motorik
Sama seperti yang dialami oleh Sinta, benturan keras yang mengakibatkan tulang ekor retak dan tulang belakang patah dapat mengganggu fungsi motorik.
Gangguan fungsi motorik sangat memengaruhi kekuatan otot tungka tangan dan kaki untuk bergerak. Lebih berisiko lagi, kondisi ini dapat menyebabkan seseorang mengalami kelumpuhan dan masa penyembuhan yang lama atau sulit.
4. Gangguan fungsi sensorik
Tidak hanya sistem motorik yang terganggu akibat terjatuh saat hendak duduk, sistem pada fungsi sensorik pun dapat terkena imbasnya. Beberapa fungsi sensorik yang terganggu dapat melingkupi sensor rabaan hingga sensor untuk merasakan suhu.
Dr Pukovisa Prawirohardjo, SpS menjelaskan bahwa risiko terburuknya dari kasus ini dapat mengakibatkan korban tidak dapat merasakan tekstur dan suhu apa pun, baik kasar, lembut, panas atau dingin.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri. Dapatkan pelayanan keperawatan di rumah Anda seperti: PERAWAT MEDIS, PENDAMPING/PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
Baca juga:
- Benarkah Menginjak Kecoa Dapat Menyebabkan Infeksi Cacing di Kaki? Ini Faktanya!
- Ribuan Orang Terkena Penyakit EVALI Akibat Rokok Elektrik (Vape). Ini Faktanya
- Manfaat, Bahaya dan Mitos Minum Air Sambil Duduk atau Berdiri
[socialpoll id=”2578549″]