Time to read: 3 menit
Di usia senja, orang tua akan mengalami berbagai macam kemunduran fisik maupun psikis. kemunduran inilah yang seringkali menyebabkan masalah pada fisik dan psikis lansia.
Tidak jarang, permasalah fisik bisa menjadi sumber timbulnya permasalahan psikis pada lansia yang menyebabkan kesehatan mentalnya terganggu.
Mengutip dari laman WHO, lebih dari 20% orang dewasa usia 60 tahun keatas mengalami gangguan mental. Salah satu dari penyakit mental yang paling umum menyerang kelompok lansia adalah Alzheimer.
Pengertian Alzheimer
Penyakit Alzheimer merupakan penyakit otak yang mengakibatkan penurunan fungsi otak seperti daya ingat, kemampuan berpikir, komunikasi dan perilaku. Perubahan yang dialami tidak terjadi dalam satu waktu, melainkan secara bertahap.
Awalnya, penderita Alzheimer akan mengalami gangguan daya ingat atau pikun seperti lupa nama benda, tempat dan nama seseorang serta isi percakapan dan kejadian yang belum lama terjadi. Seiring berjalannya waktu, gejala ini bisa bertambah parah.
Penyebab Alzheimer belum diketahui secara pasti, akan tetapi para peneliti menduga bahwa kondisi ini terjadi karena,
- Faktor usia. Penderita Alzheimer umumnya adalah yang berusia 65 tahun atau lebih.
- Riwayat keluarga. Jika ada keluarga dekat yang menderita Alzheimer, maka kemungkinan besar akan mengalaminya juga.
- Genetik. Gen Apolipoprotein E (APOE) dikatakan memiliki hubungan dengan gejala penyakit Alzheimer pada lansia.
Jika lansia memiliki satu atau lebih dari beberapa faktor diatas bukan berarti ia akan menderita Alzheimer. Lebih tepatnya, ini hanya meningkatkan resiko mengalami Alzheimer.
Tahapan terjadinya Alzheimer
Alzheimer merupakan penyakit yang progresif, yang berarti gejalanya akan memburuk seiring waktu. Tahapan terjadinya Alzheimer terbagi menjadi 7, yaitu:
Tahap 1. Pada tahap pertama tidak ditemukan adanya gejala. Hasil diagnosis Alzheimer masih berdasarkan riwayat keluarga.
Tahap 2. Lansia mulai mengalami lupa atau pikun.
Tahap 3. Muncul gangguan fisik dan mental ringan seperti penurunan daya ingat dan konsentrasi.
Tahap 4. Gejala Alzheimer mulai terlihat jelas, namun masih dianggap ringan. Gejala yang muncul adalah hilangnya memori dan kesulitan dalam melakukan tugas sehari-hari.
Tahap 5. Gejala yang timbul semakin memburuk dan membutuhkan bantuan dari keluarga maupun perawat.
Tahap 6. Pada tahap ini, lansia kemungkinan akan membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan hal dasar seperti makan atau berpakaian.
Tahap 7. Tahapan terakhir merupakan tahap yang paling parah dimana penderita Alzheimer mungkin akan mengalami kesulitan bicara serta wajahnya tidak menunjukan ekspresi dikarenakan kesulitan menunjukan ekspresi wajah.
Pelayanan kesehatan untuk penderita Alzheimer
Terkadang, perilaku lansia dengan Alzheimer bisa saja tidak terduga, membuat orang-orang disekitarnya lelah dan kewalahan. Namun, hal ini bukan alasan bagi keluarga untuk tidak memberikan perawatan terbaik kepada lansia.
Bila perlu, keluarga bisa menyediakan perawat home care untuk membantu memberikan perawatan. Perawat lansia atau caregiver akan melakukan pendampingan untuk membantu kebutuhan lansia sehari-hari.
Dengan adanya perawat dirumah, segala aktivitas dan kebutuhan lansia dapat dipantau dengan baik oleh perawat. Selain itu, kehadiran perawat juga diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai kondisi lansia.
Pelayanan yang diberikan perawat pada pasien Alzheimer dirumah
Insan Medika sebagai home care terbaik di Indonesia memiliki layanan khusus pendampingan lansia yang membutuhkan perawatan intensif.
Adapun tugas dan tanggung jawab perawat lansia adalah sebagai berikut:
- Merencanakan pola makan dan menyiapkan makanan
- Membantu memberikan pasien baik secara normal atau menggunakan alat bantu seperti NGT (sonde), kateter
- Memindahkan pasien
- Mengatur jadwal serta mendampingi saat check-up ke dokter atau fisioterapi
- Menemani rutinitas lainnya seperti mengobrol, menonton TV, dll
- Memberikan motivasi dan semangat untuk kesembuhan pasien
- Menghibur pasien untuk mengurangi rasa sakit
- Memandikan pasien
- Memasang pampers/popok
- Membersihkan kamar pasien memeriksa tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu, nadi, respirasi, SpO2)
- Melakukan tindakan keperawatan nebulizer, melakukan tindakan mengecek gula darah, kadar kolesterol, asam urat, dll
- Melakukan perawatan untuk penyakit kronis dan cedera
- Melakukan perawatan untuk pasien dengan gangguan ortopedi (tulang)
- Melakukan perawatan untuk pasien diabetes
- Memberikan bantuan dengan ambulasi dan mobilisasi
- Sebagai komunikator antara dokter dengan pasien dan keluarga
- Membantu mengatur jadwal minum obat
REFERENSI:
Health Line (2018). Everything You Need to Know About Alzheimer’s Disease. Diakses pada 29 Juni 2021.
WHO (2017). Mental Health of Older Adult. Diakses pada 29 Juni 2020.