Lupus Eritematosus atau yang lebih dikenal dengan penyakit lupus adalah kondisi di mana sistem imun yang seharusnya bertugas melindungi tubuh dari infeksi bakteri atau virus justru menyerang sel, jaringan dan organ tubuh yang sehat seperti kulit, ginjal, jantung, paru-paru hingga otak.
Penyakit autoimun ini tergolong ke dalam penyakit berbahaya dan mematikan yang setara dengan kanker atau penyakit “silent killer” lainnya. Meski jarang terjadi namun siapa saja dapat berisiko menderita lupus khususnya bagi wanita yang berusia antara 15-45 tahun.
Dalam perbandingan antara pria dan wanita, lupus dapat diidap oleh 9 wanita dan 1 pria dalam populasi sekitar 1.000 penduduk dengan angka kejadian mencapai 20 hingga 30 orang penderita.
Baca juga: Skoliosis: Penyebab, Bahaya, Gejala dan Pengobatan
Jenis Penyakit Lupus
Setidaknya terdapat 4 jenis lupus yang sering diderita oleh orang di seluruh dunia, yaitu:
- Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Jenis lupus yang mempunyai banyak gejala mirip dengan penyakit lain atau disebut juga dengan istilah ‘penyakit seribu wajah’.
- Cutaneous Lupus (Lupus Kulit). Sekitar dua pertiga penderita lupus mengalami penyakit lupus jenis ini. Kondisi kulit akan mengalami ruam atau luka pada bagian yang sering terpapar sinar matahari seperti wajah, leher, lengan, kaki dan telinga.
- Drug Induced Lupus (Lupus yang diakibatkan oleh obat). Beberapa jenis obat seperti hydralazine, procainamide dan isoniazid dapat meningkatkan risiko penyakit seperti lupus khususnya bagi pria.
- Neonatal Lupus. Lupus jenis ini sering terjadi pada anak berusia di bawah enam bulan dengan gejala yang ringan hingga berat seperti terjadinya penyumbatan pada jantung.
Gejala Penyakit Lupus
Lupus mempunyai gejala sesuai dengan jenis, bagian atau organ tubuh yang terserang penyakit autoimun ini atau bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Secara umum, gejala lupus dapat berupa seperti:
- Selalu merasa lelah dalam jangka waktu panjang.
- Mengalami nyeri hingga terjadi pembengkakan pada persendian.
- Timbul bengkak pada area tangan, kaki atau di sekitar mata dan kepala.
- Demam.
- Kulit sangat sensitif terhadap sinar matahari atau lampu.
- Nyeri dada dan sesak nafas.
- Timbul ruam pada area pipi dan hidung.
- Rambut rontok.
- Muncul luka pada mulut atau hidung.
- Jari tangan dan kaki berubah menjadi putih kebiruan dan akan mati rasa khususnya ketika kedinginan atau stres.
- Berat badan turun.
Penyebab Penyakit Lupus
Sempat menjadi sebuah misteri yang sangat membingungkan, kini penyakit lupus telah diketahui penyebabnya. Hal tersebut diungkapkan oleh para peneliti dari Australian National University bahwa penyakit autoimun ini disebabkan oleh mutasi genetik langka.
Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli lainnya, lupus dapat disebabkan oleh faktor lain seperti gen, hormon dan lingkungan.
Faktor Penyebab Penyakit Lupus
- Genetik. Penelitian yang dilakukan oleh Hopkins Center menemukan bahwa orang tua yang menderita lupus lebih berisiko menurunkan penyakit ini kepada anaknya.
- Hormon. Wanita lebih banyak memiliki dan menggunakan hormon estrogen atau hormon immuno-enchancing yang artinya wanita mempunyai kekebalan tubuh lebih kuat daripada pria, namun di sisi lain hal inilah yang meningkatkan risiko wanita menderita lupus.
- Lingkungan. Beberapa jenis zat berbahaya yang sering ditemukan di lingkungan seperti merkuri, gel natrium silika dan asap rokok cukup berperan dalam meningkatkan risiko seseorang menderita lupus.
Diagnosis Penyakit Lupus
Lupus sangat sulit untuk dideteksi sejak dini karena selain menimbulkan gejala yang berbeda-beda juga tidak semua orang mengalami gejalanya.
Namun, dengan pemeriksaan lebih mendalam yang dilakukan oleh dokter seperti tes urin, darah dan antibodi maka penyakit autoimun ini dapat diagnosis.
Selain itu, dokter juga akan mencermati riwayat kesehatan pada keluarga dan menganjurkan orang yang berisiko menderita lupus menjalani biopsi kulit dan ginjal.
Pengobatan Lupus
Apakah penyakit lupus bisa disembuhkan? Sayangnya sampai sejauh ini belum ditemukan obat yang terbukti efektif menyembuhkan lupus.
Pengobatan lupus ditujukan untuk meredakan gejala dan mencegahnya untuk berkembang lebih buruk dan mengancam jiwa.
Beberapa jenis obat penyakit lupus yang dapat digunakan untuk meredakan gejala dan mencegah kondisi yang lebih buruk:
- Obat anti peradangan nonsteroid (NSAIDs) untuk mengurangi rasa sakit, nyeri, demam dan pembengkakan pada sendi. Obat yang digunakan dapat berupa ibuprofen, naproxen, dan motrin.
- Obat antimalaria untuk mengatasi demam, nyeri sendi, ruam dan peradangan pada selaput jantung. Obat yang dapat digunakan seperti Hydroxychloroquine, Chloroquine, dan Quinacrine.
- Kortikosteroid. Obat jenis ini dapat mencegah terjadinya peradangan pada tubuh namun mempunyai efek samping yang berbahaya seperti tekanan darah tinggi, menyebabkan tulang keropos, obesitas, dan meningkatkan risiko diabetes.
- Imunosupresan. Bekerja untuk menekan kekebalan tubuh yang berlebihan. Obat yang dapat digunakan berupa Azathioprine, Mycophenolate, Leflunomide, dan Methotrexate. Efek samping penggunaan obat ini dalam jangka panjang sangat berbahaya untuk hati, kesuburan dan meningkatkan risiko kanker.
Artikel ini tidak menganjurkan Anda untuk menggunakan obat-obatan yang tertera di atas! Selalu konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan obat yang sesuai dengan kondisi Anda!
Pencegahan Penyakit Lupus
Lupus tidak dapat diobati dan tidak dapat dicegah namun orang yang berisiko menderita lupus dapat melakukan tindakan untuk mencegah gejala dan mengurangi risiko terburuk dengan cara:
- Gaya hidup sehat.
- Olahraga secara rutin minimal 30 menit sehari.
- Menjaga berat badan ideal.
- Konsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur segar.
- Konsumsi minuman sehat dan hidari soda atau alkohol.
- Diet rendah kolesterol.
- Menurunkan kadar kolesterol.
- Hindari merokok.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Baca juga: Kolesterol Tinggi: Jenis, Penyebab, Gejala, Obat dan Pencegahan
Q & A (Question & Answer) Mengenai Lupus
Q: Apa itu penyakit lupus dan apa penyebabnya?
A: Lupus adalah penyakit autoimun yang menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh yang disebabkan oleh adanya mutasi genetik langka.
Q: Apa gejala awal penyakit lupus?
A: Secara umum gejala penyakit lupus dapat berupa ruam di hidung dan pipi menyerupai kupu-kupu, nyeri otot dan sendi, nyeri dada dan sesak nafas, lelah berkepanjangan, demam, berat badan turun, kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari, rambut rontok dan jari tangan dan kaki berwarna putih kebiruan.
Q: Apa itu penyakit lupus apakah berbahaya?
A: Penyakit lupus termasuk ke dalam penyakit autoimun yang berbahaya karena dapat merusak sel, jaringan dan organ tubuh seperti ginjal, paru-paru, dan jantung.
Q: Bagaimana cara mengobati penyakit lupus?
A: Belum ada obat yang terbukti ampuh untuk menyembuhkan penyakit lupus. Pengobatan ditujukan untuk mencegah terjadinya gejala dan memperlambat risiko terburuk.
Baca juga:
- Meningitis: Penyebab, Jenis, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan
- Sinusitis: Jenis, Gelaja, Penanganan dan Pengobatan
- Radang Otak: Penyebab, Gejala, Pencegahan dan Pengobatan