Meningitis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada meningen atau selaput pelindung otak dan syaraf tulang belakang. Gejala meningitis tidak begitu jelas sehingga sering disalah artikan.
Anak-anak, remaja dan lansia lebih rentan menderita penyakit ini meski orang dewasa juga tidak bisa lepas dari risiko terjadinya peradangan pada selaput otak.
Ibu hamil atau orang yang tidak menjalani imunisasi meningitis sangat berisiko terkena penyakit ini daripada orang lain yang telah menjalani suntik atau vaksin meningitis.
Gleen Fredly seorang musisi tanah air menjadi salah satu korban meninggal akibat penyakit meningitis pada usinya yang baru 44 tahun.
Baca juga: Vanessa Angel Terkena Sinusitis, Berikut Gelaja dan Obatnya
Penyebab Meningitis
Meningitis dapat disebabkan oleh infeksi mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur dan parasit.
Selain itu, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau mempunyai kondisi kesehatan tertentu juga dapat berisiko mengalami meningitis.
Jenis Meningitis
Penyakit radang selaput otak ini dapat dibagi menjadi lima jenis berdasarkan penyebabnya, yaitu:
1. Meningitis Virus
Kasus meningitis akibat infeksi virus jumlahnya cukup banyak mengingat meningitis jenis ini dapat menular melalui percikan air atau droplet saat bersin, batuk, pilek bahkan bisa melalui sentuhan langsung oleh orang yang terinfeksi.
Selain menular dari manusia ke manusia, meningitis virus dapat ditularkan dari hewan seperti serangga, nyamuk dan kutu.
2. Meningitis Bakteri
Bakteri Neisseria Meningitdis atau Streptococcus Pneumoniae dapat menular melalui interaksi secara langsung dengan penderitanya. Meningitis yang disebabkan oleh bakteri ini sangat berisiko menyebabkan kematian.
Meski kedua bakteri tersebut dapat menular namun tidak dapat akan hidup terlalu lama di luar tubuh inangnya, sehingga orang sehat tidak mudah tertular asal tidak terlalu lama atau sering berinteraksi dengan penderita.
3. Meningitis Jamur
Cryptococcus atau peradangan selaput otak yang disebabkan oleh infeksi jamur. Umumnya jenis infeksi oleh jamur ini dialami oleh orang dengan sistem imun lemah.
Meski begitu, kasus meningitis jamur ini sangat langka dan tidak menular ke orang lain.
4. Meningitis Parasit
Meski jenis penyakit meningitis ini sangat langka namun risikonya sangat berbahaya hingga mengancam jiwa. Penyebab utama dari mengingitis ini adalah infeksi amuba mikroskopis Naegleria Fowleri.
Parasit jenis ini banyak ditemukan di danau atau sungai dan mudah masuk melalui saluran pernapasan atau hidung. Meski begitu, jenis meningitis parasit tidak menular.
5. Meningitis Non-Infeksi
Tidak semua penderita meningitis akibat dari infeksi virus, bakteri atau jamur. Beberapa kejadian seperti cidera pada kepala atau pasca operasi otak dapat meningkatkan risiko mengalami peradangan selaput otak atau meningitis.
Selain itu, beberapa kondisi medis seperti kanker, lupus atau penyakit lainnya juga dapat menjadi penyebab seseorang mengalami meningitis.
Gejala Meningitis
Seseorang yang telah terinfeksi salah satu mikroorganisme penyebab meningitis bisa tidak mengalami gejala atau sakit. Berikut ciri-ciri meningitis pada orang dewasa yang patut diwaspadai:
- Gejala mirip flu (demam dan sakit kepala)
- Kejang-kejang.
- Leher kaku.
- Timbul rasa nyeri pada leher dan dapat menyebar hingga pada bagian dagu atau dada.
- Mual hingga muntah.
- Timbul rasa kantuk yang sangat berat.
Gejala Meningitis pada anak
Biasanya meningitis di alami oleh anak di bawah usia 2 tahun dengan gejala seperti:
- Muncul benjolan di kepala.
- Menangis tiada henti.
- Mudah sakit atau terkena penyakit.
- Tidak napsu makan.
- Gangguan pernapasan hingga menyebabkan kesulitan saat bernapas.
- Batuk-batuk.
Pengobatan Meningitis
Dokter akan memberikan obat sesuai dengan penyebab meningitis yang diderita oleh seseorang. Ada pun contoh pengobatan yang akan dilakukan adalah:
- Pengobatan dengan antibiotik dan steroid (deksametason) untuk meningitis yang disebabkan oleh bakteri.
- Pengobatan secara mandiri di rumah dengan meredakan gejala apa bila disebabkan oleh infeksi virus. Disarankan untuk banyak istirahat dan mengkonsumsi banyak air.
- Pengobatan di rumah sakit. Beberapa kondisi pasien meningitis membutuhkan bantuan alat pernapasan seperti oksigen dan infus untuk menjaga cairan tubuh.
Harap temui dokter apa bila muncul komplikasi meningitis yang dapat menimbulkan berbagai kondisi kesehatan yang lebih buruk.
Pada penderita anak-anak sangat disarankan untuk kembali menemui dokter setelah penyakit meningitis sembuh. Hal ini untuk mencegah adanya efek jangka panjang dari penyakit meningitis.
Pencegahan Meningitis
Pencegahan paling penting dari meningitis adalah mengikuti imunisasi atau suntik vaksin yang diperuntukan sesuai dengan usia masing-masing orang.
Harap konsultasikan kepada dokter untuk mengetahui jenis imunisasi yang cocok untuk anak-anak atau orang dewasa.
Selain mengikuti imunisasi, untuk mencegah penularan meningitis dapat dengan menghindari faktor risiko penyebabnya serta menerapkan gaya hidup sehat dan bersih.
Q & A (Question & Answer) tentang Meningitis
Q: Apa itu meningitis?
A: Meningitis adalah peradangan pada selaput otak yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme dan kondisi medis tertentu seperti kanker, lupus atau cidera pada bagian kepala.
Q: Apakah meningitis bisa sembuh?
A: Dengan penanganan dan pengobatan yang tepat, penderita meningitis dapat sembuh.
Q: Apakah meningitis menular?
A: Penyakit meningitis yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme dapat menular. Namun apa bila meningitis disebabkan oleh kondisi tertentu non-infeksi maka tidak dapat menular.
Q: Berapa biaya vaksin meningitis
A: Biaya untuk menjalani vaksin atau imunisasi meningitis tergantung dari tempat atau rumah sakit dan kota wilayah di Indonesia. Biaya suntik meningitis biasanya berkisar sekitar Rp 305.000,-.
Baca juga:
- Radang Otak: Penyebab, Gejala, Pencegahan dan Pengobatan
- Berikut Deretan Artis Pengidap Kanker Kelenjar Getah Bening. Kini Ria Irawan Korbannya
- Mengenal Ekstasi, Tramadol dan Riklona Yang Dipakai oleh Lucinta Luna