HomeLansiaKenali 5 Faktor Penyebab Lansia Rentan Mengalami Asam Urat

Kenali 5 Faktor Penyebab Lansia Rentan Mengalami Asam Urat

Sebagai seseorang yang memiliki orang tua atau kerabat yang sudah memasuki usia lanjut, Anda mungkin pernah mendengar tentang asam urat dan dampaknya pada kesehatan mereka. Penyakit asam urat atau gout, sering kali dianggap sebagai masalah kesehatan yang hanya dialami oleh mereka yang lebih muda, namun kenyataannya, lansia juga sangat rentan terhadap kondisi ini.

Data epidemiologi menunjukkan bahwa prevalensi asam urat meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Menurut studi yang diterbitkan di Journal of Rheumatology pada 2022, prevalensi gout pada populasi lansia meningkat secara signifikan, dengan prevalensi mencapai hingga 10% pada individu berusia 65 tahun ke atas. Lantas, apa yang memicunya?

Baca juga: Daftar Makanan yang Bisa Menurunkan Asam Urat dan Kolesterol

Faktor Lansia Rentan Mengalami Asam Urat

Penting bagi kita untuk memahami faktor-faktor yang membuat lansia lebih mudah terkena asam urat agar bisa melakukan tindakan pencegahan yang tepat. Berikut ini penjelasannya:

1. Penurunan Fungsi Ginjal

Ginjal bertanggung jawab untuk menyaring asam urat dari darah dan mengeluarkannya melalui urin. Namun, seiring bertambahnya usia, kapasitas filtrasi ginjal, yang diukur sebagai Glomerular Filtration Rate (GFR), cenderung menurun. Proses ini mengakibatkan penurunan kemampuan ginjal untuk mengeluarkan asam urat secara efisien. Sebagai akibatnya, kadar asam urat dalam darah meningkat, menciptakan kondisi yang mendukung pembentukan kristal asam urat di sendi, yang menyebabkan peradangan dan nyeri khas dari gout.

Selain penurunan GFR, lansia sering menghadapi masalah kesehatan tambahan seperti penyakit ginjal kronis, hipertensi, dan diabetes, yang semakin memperburuk fungsi ginjal. Penyakit-penyakit ini dapat mempercepat penurunan fungsi ginjal dan memperburuk pengeluaran asam urat.

2. Pola Makan yang Tidak Sehat

Banyak lansia mengalami perubahan dalam kebiasaan makan mereka, sering kali beralih ke makanan yang tinggi purin, seperti daging merah, makanan laut, dan minuman beralkohol. Purin adalah senyawa yang diubah menjadi asam urat dalam tubuh, dan konsumsi makanan tinggi purin dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah.

Selain konsumsi purin yang tinggi, pola makan yang tidak sehat pada lansia juga sering melibatkan asupan kalori berlebih dan rendahnya konsumsi buah-buahan serta sayuran. Asupan kalori yang tinggi dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk asam urat.

3. Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Penggunaan obat-obatan tertentu adalah faktor penting yang dapat membuat lansia lebih rentan terkena asam urat. Beberapa obat yang sering digunakan oleh lansia, seperti diuretik (pil air) dan obat antihipertensi, diuretik atau obat untuk mengontrol hipertensi dan kondisi jantung, dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam tubuh secara negatif.

Hal ini karena, beberapa obat-obatan tersebut dapat mengurangi volume urin yang dikeluarkan dan meningkatkan reabsorpsi asam urat di ginjal. Akibatnya, kadar asam urat dalam darah meningkat, meningkatkan risiko terbentuknya kristal asam urat di sendi.

4. Kurangnya Aktivitas Fisik

Sama halnya dengan pola makan yang tidak sehat, aktivitas fisik yang terbatas sering kali berhubungan dengan gaya hidup yang lebih sedentari, dapat menyebabkan penambahan berat badan atau obesitas. Lemak tubuh yang berlebih berperan dalam meningkatkan kadar asam urat dalam darah, karena jaringan lemak dapat memproduksi lebih banyak asam urat dan mengurangi kemampuan tubuh untuk mengeluarkannya.

Oleh karena itu, menjaga tingkat aktivitas fisik yang memadai sangat penting untuk mengontrol berat badan, mendukung metabolisme yang sehat, dan mengurangi risiko asam urat di kalangan lansia.

5. Perubahan Metabolisme Lansia

Metabolisme tubuh cenderung melambat seiring bertambahnya usia, yang mempengaruhi berbagai proses biokimia, termasuk pemrosesan purin. Metabolisme yang melambat berarti tubuh tidak dapat mengolah dan mengeluarkan purin secara efisien, sehingga kadar asam urat dalam darah meningkat. Peningkatan kadar ini dapat menyebabkan kristalisasi asam urat di sendi, yang memicu peradangan dan nyeri yang khas dari gout.

Baca juga: Hampir Mirip! Kenali 5 Perbedaan Asam Urat dan Rematik

Berikut tadi adalah 5 faktor utama yang dapat memicu terjadinya asam urat pada lansia. Memahami faktor-faktor penyebab lansia rentan terhadap asam urat adalah langkah awal yang penting untuk menjaga kesehatan mereka. Dengan pengetahuan yang tepat, Anda dapat membantu mencegah dan mengelola kondisi ini dengan lebih baik. Untuk informasi kesehatan terbaru dan tips berharga lainnya, kunjungi Insan Medika dan tetaplah update dengan artikel-artikel terbaru yang kami sajikan.


Jasa Layanan Perawat Home Care Terbaik di Rumah

Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDISPERAWAT ORANG SAKITPERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!

REFERENSI

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (2017). Kidney Disease and Older Adults. Diakses pada 28 Agustus 2024.

American College of Rheumatology (2018). Gout: Overview.Terbit pada 2018. Diakses pada 28 Agustus 2024.

Harvard T.H. Chan School of Public Health (2020). Nutrition and Aging. Diakses pada 28 Agustus 2024.

Mayo Clinic (2021). Exercise and Obesity. Diakses pada 28 Agustus 2024.

Johns Hopkins Medicine (2022). Medications that Can Cause Gout. Diakses pada 28 Agustus 2024.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer