Asap Kabut (Asbut) atau disebut juga dengan kabut asap adalah pencemaran udara yang diakibatkan oleh adanya proses pembakaran.
Terdapat dua jenis pencemaran udara yang diakibatkan oleh kabut asap, yaitu:
- Asbut fotokimia. Pencemaran udara yang diakibatkan oleh polutan nigrogen oksida dan hidrokarbon. Kedua zat tersebut dapat berasal dari kendaraan bermesin BBM dan dari berbagai sumber lainya. Terjadnya reaksi fotokimia pada nitrogen oksida dan hidrokarbon ini akan membentuk ozone.
- Asbut industri. Terjadinya peristiwa pencemaran udara besar-besaran yang terjadi di Londok akibat adanya pembakaran batu bara yang menghasilkan percampuran asap dan sulfur dioksida. Selain itu, gunung berapi juga menghasilkan sulfur dioksida atau vulcanic smog (VOG).
Belakangan di beberapa wilayah di Indonesia mengalami krisis udara bersih akibat adanya polusi udara dan kabut asap hasil pembakaran lahan hutan.
Buruknya kualitas udara di Jakarta misalnya, diakibatkan oleh asap kendaraan bermotor dan pembakaran fosil oleh industri. Kualitas udara yang buruk ini bahkan sampai melewati ambang tidak sehat.
Sedangkan sebagian besar wilayah pulau Sumatra yang terdiri dari provinsi Sumatra Barat, Riau dan Jambi dan sekitarnya terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan yang hampir setiap tahun terjadi.
Tidak hanya Sumatra, di Kalimantan juga terjadi hal yang sama. Kebakaran lahan hutan yang sulit untuk dipadamkan menyebabkan kota-kota di pulau Borneo seperti Pontianak, Palangkaraya dan sekitarnya harus diselimut kabut asap selama berminggu-minggu.
Sulitnya proses pemadaman api di kedua pulau tersebut disebabkan oleh karateristik tanah yang sama, yaitu tanah gambut. Api dapat menjalar ke dalam tanah selama berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan jika tidak segera ditangani secara tepat.
Munculnya api di dalam tanah inilah yang menyebabkan banyaknya kabut asap yang sulit dihilangkan. Seluruh masyarakat harus melindungi diri menggunakan masker agar tidak terkena gangguan pada organ pernapasan.
Dampak buruk kabut asap bagi kesehatan tubuh manusia
Setiap individu yang terpapar kabut asap dapat mengalami berbagai keluhan tergantung dari daya tanah tubuh dan kesehatan yang dimiliki.
Dampak jangka pendek akibat paparan udara yang buruk seperti kabut asap pada manusia dapat menimbulkan beberapa keluhan berikut ini:
1. Kerusakan paru-paru dan kesulitan bernapas
Banyaknya kabut asap hasil pembakaran lahan hutan yang begitu parah akan mengganggu sistem pernapasan makhluk hidup khususnya manusia.
Hasil dari penelitian membuktikan jika menghirup kabut asap dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit paru-paru seperti obstruktif kronis (PPOK) dan kanker paru-paru.
2. Iritasi tenggorokan dan batuk
Ketika seseorang menghirup udara yang banyak mengandung kabut asap maka dapat mengalami iritasi tenggorokan dan batuk.
Gejala ini dapat terjadi dalam beberapa jam atau bahkan lebih lama tergantung tingkat keparahan kualitas udara yang mengganggu sistem pernapasan manusia.
3. Timbul gejala penyakit paru-paru
Zat yang ada pada kabut asap dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada paru-paru. Zat tersebut dapat menyebabkan penyakit Asma dan PPOK semakin parah.
Penelitian yang dilakukan di Thailand menemukan bahwa bencana kabut asap menyebabkan banyak pasien yang harus dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) akibat kambuhnya penyakit asma dan PPOK.
4. Mengganggu fungsi jantung
Kabut asap mengandung partikel-partikel yang sangat kecil berukuran hingga 10 mikrometer. Partikel ini dapat menyebabkan gangguan pada fungsi jantung.
Jika paparan udara yang sangat buruk ini berlangsung lama maka dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan penumpukan plak pada pembuluh darah.
5. Mengganggu penglihatan mata
Kabut asap yang mengadung zat iritatif dan debu dapat menyebabkan gangguan pada penglihatan mata. Menggunakan kaca mata saat melakukan aktifitas di luar ruangan dapat membantu melindungi mata dari kabut asap.
Sediakan juga obat tetes mata yang dapat meringankan kejala iritasi pada mata agar gejala tak semakin memburuk.
6. Meningkatkan risiko kanker paru-paru
Kabut asap yang mengandung berbagai partikel dan zat berbahaya bagi tubuh manusia dapat meningkatkan risiko penyakit yang sangat serius seperti kanker paru-paru atau Pneumonia.
Menggunakan masker penutup hidup dan mulut saat di luar ruangan atau pun di dalam ruangan dapat menurunkan risiko menghirup partikel penyebab kanker seperti karsinogen.
7. Merusak kulit manusia
Kabut asap tidak hanya mengganggu kesehatan pada organ pernapasan manusia namun juga dapat menyebabkan kulit mengalami iritasi hingga akhirnya timbul kerusakan.
Dalam sebuah penelitian membuktikan jika paparan kabut asap dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker kulit, penuaan dini pada kulit, timbul masalah pada kulit wajah seperti jerawat dan memperberat gejala eksim dan psoriasis.
Pencemaran udara yang menghasilkan polusi baik dari pembakaran lahan hutan atau pun asap kendaraan bermotor harus mendapatkan penanganan yang serius agar tidak terjangkit berbagai penyakit di atas.
Kurangi melakukan aktifitas di luar ruangan saat terjadi pencemaran udara dan selalu mengenakan masker penutup saluran pernapasan jika berada di luar ruangan.
Mengkonsumsi makanan sehat dan buah yang segar dapat meningkatkan kesehatan dan imun tubuh agar tidak mudah jatuh sakit saat terjadi bencana kabut asap seperti saat ini.
Kamu sedang membutuhkan layanan home care untuk merawat orang tercinta di rumah sendiri? Gunakan saja jasa perawat home care Insan Medika. Tersedia layanan utama seperti: Perawat Medis, Perawat Orang Sakit, Perawat Lansia dan Perawat Bayi/Anak Berkebutuhan Khusus. Dapatkan harga spesial khusus pembaca artikel ini. Pesan sekarang!
Baca juga:
- 5 Dampak Buruk Akibat Polusi Udara Bagi Kesehatan Manusia
- Waspadai risiko kanker paru-paru akibat pencemaran udara
- 7 Cara Sederhana Ini Ampuh Mencegah Kanker