Jakarta didapuk sebagai kota paling berpolusi di dunia, berdasarkan pantauan situs pemantau kualitas udara yaitu AirVisual yang dipasang di beberapa titik di Jakarta menunjukkan angka yang berbahaya bagi kesehatan.
Berdasarkan pantauan kualitas udara di Jakarta via AirVisual per hari ini 06 Juli 2019 menunjukkan angka 155 AQI (Air Quality Index) yang artinya tidak sehat.
Beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 3 Juli 2019 kualitas udara di Jakarta sempat menyentuh angka 165 AQI, angka tersebut menunjukkan status Sangat Tidak Sehat.
Semua data tersebut diambil dari AirVisual atau aplikasi pengukur udara secara global dan real-time. Di aplikasi lain yaitu UdaraKita yang dimiliki oleh Greenpeace sempat menunjukkan kualitas udara di Jakarta Barat menyentuh angka 239 AQI.
Angka tersebut tergolong ke status darurat, yang artinya sangat berbahaya untuk kesehatan manusia dan hewan. Seperti dikutip dari Suara.com bahwa masyarakat dihimbau untuk tidak terlalu banyak melakukan aktivitas di luar ruangan.
Melihat problematika di atas tentu membuat siapa saja harus menjaga diri dengan melengkapi diri dengan menggunakan masker saat berada di luar ruangan. Masker yang digunakan pun harus jenis N95, pasalnya jenis masker ini terbukti lebih bagus daripada masker biasa.
Lalu dampak apa saja yang dapat timbul akibat menghirup udara berpolusi seperti di Jakarta saat ini? Berikut adalah 5 dampak serius akibat polusi udara bagi kesehatan manusia yang dikutip dari berbagai sumber.
Baca juga: Lomba Blog Competition Insan Medika, Menangkan Total Hadiah 10 Juta
1. Risiko Kematian Anak dan Mengurangi Harapan Hidup Manusia
Berdasarkan laporan dari State of Global Air (SOGA) 2019 memaparkan bahwa harapan hidup seorang anak yang terlalu banyak menghirup polusi udara berkurang hingga 20 bulan.
Selain mengurangi harapan hidup, polusi udara juga menyumbang risiko kematian terbesar di dunia urutan kelima mengalahkan kematian akibat alkohol, gizi buruk dan narkoba.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa polusi udara telah merengut setidaknya empat juta jiwa setiap tahunnya di seluruh dunia.
Di lain tempat tim paneliti dari Children’s Health Study dari University of Southern California menunjukkan bahwa dari 6.000 anak yang diteli mempunyai risiko terkena gangguan pernapasan akut dan asma lebih besar.
2. Meningkatkan Risiko Autisme pada Anak
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Environment International menunjukkan bahwa anak yang terkena paparan polusi udara jangka panjang mempunyai tingkat risiko lebih tinggi mengalami gangguan autism spectrum disorder.
Dikatakan langsung oleh Associate Professor Yuming Guo dari School of Public Health and Preventive Medicine Monash University di Australia “Penyebab autisme sangat kompleks dan tidak sepenuhnya dipahami, tetapi faktor lingkungan semakin diakui selain faktor genetik dan lainnya,” dikutip dari Beritagar.id.
Tidak cukup disitu, ia juga menjelaskan jika otak anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan lebih rentan terhadap paparan beracun di lingkungan.
“Efek ini bisa menjelaskan hubungan kuat yang kami temukan antara paparan polutan udara dan ASD, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi hubungan antara polusi udara dan kesehatan mental yang lebih luas,” tambah Gue.
3. Merusak Paru-Paru dan Jantung
Dikutip dari Alodokter.com pencemaran udara tercatat mengakibatkan 3,7 juta penduduk bumi yang berusia kurang dari 60 tahun harus meregang nyawa terlebih dahulu.
Ancaman polusi udara semakin serius terhadap kesehatan masyarakat dunia, hal ini terlihat dari data yang sangat mengejutkan. Setidaknya 600.000 anak-anak yang berusia kurang dari 5 tahun meninggal karena penyakit pernapasan akibat menghirup udara berpolusi.
Sedangkan di artikel lainnya yang diterbitkan oleh Halodoc mengatakan bahwa menghirup udara tidak sehat baik di dalam atau luar ruangan dapat langsung berdampak terhadap sel paru dan organ penting seperti jantung.
Partikel berbahaya yang dihirup dalam jangka panjang akan menyerang organ paru dan jantung melalui peredaran darah dalam tubuh manusia.
4. Mengganggu Kesuburan Pada Pria
Terlalu banyaknya kendaraan, mesin, pabrik dan pembakaran terus terjadi setiap harinya mengakibatkan berkurangnya kesuburan pada pria.
Polusi udara yang banyak mengandung bahan-bahan kimia seperti timbal, kadmium dan merkuri dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan.
Ketika tubuh terlalu banyak menghirup udara tidak sehat tersebut maka mempengaruhi komposisi DNA, protein dan membran lemak yang ada pada sel sperma hingga merusak bentuk dari sperma.
Selain itu polusi udara bertanggung jawab terhadap jumlah sperma yang dapat dihasilkan. Jumlah sperma yang dimiliki oleh orang yang terlalu lama terpapar polusi udara akan mengalami penurunan secara drastis.
Tidak berhenti di situ, polusi udara akan mengganggu pergerakan dan mobilitas sperma saat menuju sel telur. Hal ini sangat berbahaya karena untuk dapat melakukan pembuahan secara sempurna, sel sperma harus aktif dan bergerak cepat agar dapat membuahi sel telur wanita.
5. Mempercepat Penuaan Pada Kulit
Profesor Dermatologi, Adam Firedman mengatakan “Ada banyak studi di lokasi-lokasi seperti China yang mempunyai tingkat polusi buruk menunjukkan bahwa polusi udara dapat menyebabkan perubahan pigmentasi dan mempercepat penuaan pada kulit,” seperti yang dikutip dari Medcom.id
Friedman menambahkan jika berbagai zat yang ada pada polusi dapat merusak sel-sel kulit hingga mengganggu kemampuan kulit untuk memperbaiki dirinya sendiri.
Akibat polusi yang sangat buruk tersebut membuat kulit menjadi bintik-bintik, kerutan dan lipatan longgar.
Berita buruk lainnya adalah polusi udara mampu menimbulkan kanker kulit. Hal ini terjadi karena kulit mampu menyerap berbagai polutan yang ada pada udara tidak sehat.
Itulah 5 dampak berbahaya akibat polusi udara bagi kesehatan manusia, untuk membuat udara bebas polusi maka harus dimulai dari diri sendiri dan kebijakan pemerintah yang tepat.
Baca juga:
- Udara Jakarta Berbahaya untuk Kesehatan? Warpadai Kanker Paru-Paru
- Wow! Kini Printer 3D Bisa Untuk Mencetak Jantung Manusia
- Waspada! Sayur dan Buah Terpapar Pestisida Meningkatkan Penyakit Parkinson Hingga 80%!