Kantong urine atau yang disebut kateter urine, merupakan alat bantu untuk mengeluarkan urine keluar dari tubuh pasien yang memiliki keterbatasan fisik. Penggunaan kateter dapat digunakan dalam jangka pendek atau jangka panjang, tergantung kondisi dari pasien.
Pemasangan kateter urine tak boleh dilakukan sembarangan, begitu pula dengan teknis pembuangan urine dan pembersihannya. Agar tak salah dalam penanganannya, simak penjelasan terkait penggunannya berikut ini.
Apa Itu Kantong Urine?
Bagi yang tidak familiar, kantong urine adalah alat berupa selang tipis kecil, biasanya terbuat dari karet atau plastik yang bahannya lentur. Pemakaiannya dimasukkan ke dalam saluran kencing agar pasien yang menggunakannya bisa membuang urine dengan normal.
Tujuan pemasangannya untuk mengosongkan kandung kemih pasien yang tidak mampu melakukan buang air kecil secara normal. Ketika digunakan, alat ini bisa dipasangkan antara 3 – 8 hari, bisa juga dipasangkan tiap 1 – 2 minggu untuk mencegah terjadinya infeksi.
Siapa yang Menggunakan Kantong Urine?
Di bidang medis, kantong urine digunakan untuk menangani penyakit ataupun membantu prosedur operasi. Seringkali alat ini digunakan untuk pasien yang sakit dan tidak bisa melakukan kencing hingga tuntas. Karena kondisi kencing tidak tuntas mengakibatkan air kencing menumpuk di ginjal, yang akhirnya meningkatkan resiko gagalnya fungsi ginjal.
Pasien dengan kondisi tertentu juga dianjurkan menggunakan kantong urine, diantaranya adalah:
- Tidak dapat membuang air kecil sendiri.
- Mengalami inkonsistensi urine (tidak bisa mengontrol kencing) atau bermasalah dalam saluran air kencing.
- Memiliki masalah kesehatan di bagian kandung kemih.
- Sedang dalam keadaan koma.
- Pasien yang dirawat inap untuk melakukan operasi.
- Pasien yang dibius dalam jangka waktu lama.
- Mengalami retensi urine, yakni kondisi ketika kandung kemih tak bisa sepenuhnya kosong.
- Sedang tidak boleh banyak bergerak, misalnya pasien pasca operasi atau sedang cidera.
- Frekuensi buang air kecil yang tinggi atau pasien yang perlu aliran urinenya di monitor.
- Pasien penyakit ginjal.
- Memiliki kondisi medis yang memerlukan pemasangan kateter, seperti cidera saraf tulang belakang, demensia, hingga multiple sclerosis.
Baca juga: 7 Arti Warna Urine Bagi Kesehatanmu
Dalam prakteknya, pemakaian kantong urine hanya dilakukan sementara sampai pasien bisa melakukan buang air kecil sendiri. Namun untuk lansia yang menderita sakit parah, ada kemungkinan perlu memakai kantong urine dalam jangka waktu panjang.
Ragam Jenis Kantong Urine dan Fungsinya
Ada berbagai jenis kantong urine, yang dibagi berdasarkan bahan yang digunakan, kegunaannya, dan kebutuhan pasien, yakni:
1. Jenis Kantong Urine Berdasar Bahannya
Terdapat empat jenis kantong urine berdasarkan bahan pembuatnya, yakni plastik, lateks, silicon murni, hingga logam.
- Kateter plastik, biasanya digunakan untuk pasien yang tak mengalami penyakit kronis.
- Kateter lateks, jenis kantong urine yang pemakaiannya kurang dari 3 minggu.
- Kateter silicon murni, merupakan jenis kateter yang bisa digunakan hingga 2 – 3 bulan karena bahannya yang lebih lentur.
- Kateter logam, jenis kantong urine yang hanya bisa digunakan sementara. Seringkali digunakan untuk mengkosongkan kandung kemih ibu pasca melahirkan.
2. Jenis Kantong Urine Berdasar Kegunaannya
Apabila dilihat dari fungsi dan kegunaannya, kateter terbagi menjadi tiga jenis, yakni kateter indwelling, kateter kondom, serta kateter intermiten.
- Indwelling Kateter
Jenis kateter ini biasanya digunakan untuk mengatasi retensi atau inkonsistensi urine. Pemakaiannya disarankan kurang dari 30 hari agar tak mengakibatkan infeksi.
- Kateter kondom
Pemasangan kateter kondom atau kantong urine eksternal diperuntukkan bagi pria yang tak punya masalah aliran urine, namun tak mampu buang air kecil secara normal, baik karena gangguan mental atau fisik.
- Kateter intermiten
Merupakan jenis kantong urine yang digunakan dalam jangka pendek, khususnya pasien pasca operasi. Begitu kandung kemih dan salurannya bisa berfungsi kembali, kantong urine ini akan dilepas.
3. Jenis Kantong Urine Berdasarkan Kebutuhan Pasien
Terakhir adalah pembagian kantong urine berdasarkan kebutuhan pasien, jenis kateter ini dibedakan menjadi tiga, yakni:
- Kantong urine malam hari
Sesuai namanya, kantong urine ini hanya digunakan di malam hari dan terhubung dengan tabung panjang kateter. Kantong ini bisa menampung 1,5 – 2 liter dan biasanya diletakkan di sisi tempat tidur atau kursi pasien.
Baca juga: Manfaat dan Jenis Layanan Homecare untuk Lansia
- Kantong urine perut
Kantong ini digunakan di bagian pinggang pasien dan diikatkan pada perut. Agar makin kuat, kantong diikat menggunakan gesper agar tidak ikut bergerak saat pasien beraktivitas. Jenis kateter ini berbahan lembut agar tak membuat kulit perut lecet.
- Kantong urine kaki
Jenis kantong urine ini ukurannya lebih kecil dibandingkan kantong urine perut dan kantong urine malam hari. Kateter ini dapat diikatkan di bagian kaki, khususnya di betis atau paha, sehingga pemakainya bisa lebih mudah beraktivitas.
Cara Membersihkan Kantong Urine
Karena digunakan untuk menampung urine, kateter rentan berbau pesing dan tidak sedap. Oleh sebab itu, kantong urine sebaiknya dibersihkan secara rutin. Berikut adalah panduan dan langkah mudah melakukannya.
- Siapkan 1 gelas cuka dan 3 gelas air.
- Campurkan keduanya dan masukkan ke dalam kantong urine.
- Diamkan selama 20 menit di dalam kateter.
- Setelahnya, kateter cukup dicuci menggunakan sabun dan air.
- Keringkan dengan posisi menggantung dan arahkan katup ke bagian bawah.
Setelah kering, tutup kantong urine dan simpan di tempat yang kering. Segera ganti kantong urine dengan yang baru apabila warna kantong sudah berganti, mulai aus, atau kaku.
Langkah Aman Menggunakan Kantong Urine
Ketika menggunakan kateter urine, ada beberapa hal yang harus diperhatikan demi kenyamanan dan kesehatan penggunanya, yakni:
- Penggantian kantong urine biasanya dilakukan antara 2 – 12 minggu, tergantung kondisi pasien.
- Selama pemakaian kantong urine, pasien tetap perlu membersihkan area genial untuk menghindari kemungkinan infeksi.
- Cukupi kebutuhan cairan pasien agar urine bisa keluar dengan lancar.
Pemakaian kantong urine sebaiknya dilakukan oleh perawat yang sudah professional. Anda bisa menggunakan jasa caregiver dari Insan Medika. Tersedia perawat medis, semi medis, lansia hingga perawat untuk orang sakit. Dengan perawat yang tersertifikasi dan ahli di bidangnya, pemasangan, perawatan, hingga pembersihan kantong urine dapat dilakukan dengan baik. Hubungi Insan Medika sekarang untuk dapatkan perawat yang sesuai kebutuhan.