Bidan adalah tenaga kesehatan paling penting, di tangannyalah angka kematian terhadap ibu dan anak dapat ditekan. Salah satu bidan paling populer dan sempat menjadi perbincangan nasional dan internasional adalah Bidan Sum.
Mempunyai nama lengkap Siti Sumiati lahir di Madiun, 6 Oktober 1952 dan menempuh pendidikan di Sekolah Panjenang Kesehatan, sejak tahun 1971 Bidan Sum telah mengabdikan dirinya dalam panggilan kemanusiaan di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.
Baca juga: 5 Daftar Pekerjaan untuk Lulusan D3 Kebidanan
Tugas Pertamanya
Pada awal profesinya menjadi seorang bidan di Pulau Panggang, daerah tersebut belum tersentuh oleh aliran listrik, sehingga penerangan yang dapat dihandalkan ketika malam hanyalah lampu minyak.
Tugas pertamanya langsung disambut dengan persalinan seorang ibu, selain tidak ada listrik, juga tidak ada fasilitas yang memadai. Meski begitu, pengalaman pertamanya ini tidak pernah padam hingga hari ini.
Telah ratusan bahkan ribuan ibu yang dibantu oleh bidan Siti Sumiyati dalam proses persalinan. Berkat kerja keras, dedikasi dan tanggung jawabnya ini, angka kematian dalam proses persalinan dapat ditekan hingga nol kasus.
Setiap Hari Selama 43 Tahun
Diketahui, setiap harinya selama 43 tahun, Bidan Siti Sumiyati tidak pernah absen untuk melayani masyarakat sekitar. Sehari saja absen, sudah dipastikan keesokan harinya akan terjadi antrean yang panjang.
Selain bertugas menunggu pasien, ia tak sungkan untuk jemput bola ke rumah-rumah warga yang sedang membutuhkan pertolongan. Jalan dan medan yang sulit dilalui pun ia terabatas tanpa ragu demi panggilan nurani.
Tak jarang ia harus merasa was-was ketika menemui ombak besar saat pindah dari pulau satu ke pulau lainnya. Dalam sekali perjalanan, Bidan Siti Sumiyati yang mengendarai sepada motor butut ini dapat memakan waktu hingga 7 jam perjalanan.
Berbagai Penghargaan
Kisah heroik yang dilakukan oleh bidan Siti Sumiyati selama bertahun-tahun ini akhirnya terdengar hingga ke seluruh dunia, berbagai penghargaan menghampiri bidan yang tak lagi muda ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sangat mengapresiasi jasa beliau pada tahun 2008. Tak hanya WHO, Bidan Sumiyati juga diundang untuk menghadiri Kongres Bidan Sedunia di Glasgow, Skotlandia dan mendapatkan penghargaan “Penyelamat Ibu Melahirkan”.
Turun mengapresiasi dedikasi Bidan Sumiati, Pemerintah negara Kuba pun turut memberikan piagam penghargaan atas kerja keras Bidan Sum dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak dalam proses persalinan di Indonesia.
Baca juga:
- Kumpulan 10 Kata Bijak Yang Sangat Memotivasi untuk Perawat
- Mengenal Florence Nightingale, Perintis Ilmu Keperawatan Pertama di Dunia
- Rufaidah: Perawat Pertama di Dunia dalam Sejarah Islam