Mengapa pasien dianjurkan puasa sebelum operasi? Mungkin pertanyaan itu kerap dilontarkan bagi mereka yang dianjurkan puasa sebelum melakukan operasi. Biasanya sebelum mendapatkan anestesi, dokter memang menghimbau pasien untuk tidak makan dan minum dari tengah malam hingga operasi dilakukan.
Lantas, apa sebenarnya tujuan dokter menganjurkan pasien untuk puasa sebelum operasi? Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya.
Baca juga: Alasan Kenapa Baju Operasi Berwarna Hijau atau Biru? Berikut Penjelasannya
Alasan penting puasa sebelum operasi
Namun, tidak semua operasi dianjurkan. Dokter biasanya menganjurkan pasien puasa ketika akan melakukan operasi besar yang perlu menggunakan anestesi umum. Jenis anestesi ini akan membuat pasien tak sadarkan diri bahkan tidak dapat merasakan apa yang sedang terjadi selama operasi.
Terkait hal ini, ada beberapa alasan diperlukan puasa sebelum melakukan operasi, antara lain:
1. Menghindari pasien muntah saat menjalani operasi.
Ketika berada di bawah bius anestesi, reflek tubuh akan dihentikan sementara. Kombinasi anestesi tersebut yang akhirnya melumpuhkan tubuh dan intubasi (prosedur memasukan pipa melalui hidung atau mulut untuk pertukaran udara) yang dapat membuat tubuh menghirup sejumlah isi perut dan muntahan ke paru-paru. Hal ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
2. Menghindari terjadinya kematian sel/jaringan.
Kematian sel dapat terjadi karena jaringan paru-paru terisi cairan yang penuh dengan sel-sel radang. Gejala yang muncul seperti sesak nafas, denyut jantung meningkat, mengakibatkan kulit selaput lender pucat kebiruan karena kekurangan oksigen yang dapat mengakibatkan kematian.
3. Menghindari risiko infeksi
Sebelum operasi dapat menghalangi penglihatan ahli bedah, operasi juga melibatkan sistem pencernaan. Makanan yang belum sepenuhnya tercerna dapat menyebabkan kontaminasi pada daerah operasi sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi daerah operasi.
Baca juga: Kenali 7 Posisi Berbaring pada Pasien yang Baik Menurut Medis
Aturan puasa sebelum operasi
Ada beberapa aturan yang dianjurkan ketika melakukan puasa sebelum operasi.
Sebelum operasi dilakukan, biasanya pasien dianjurkan melakukan puasa selama 6-8 jam. Dilansir dari Halodoc, waktu dan jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi sebelum operasi sebenarnya tergantung pada prosedur yang akan dijalani.
Seperti aturan yang dilansir dari American Society of Anesthesiologist. Ada beberapa aturan mengonsumsi makanan atau minuman ketika akan menjalani operasi dengan aturan, diantaranya:
- Dapat mengonsumsi cairan jernih (bukan alkohol) hingga 2 jam sebelum dilakukan operasi.
- Dapat mengonsumsi Air Susu Ibu (ASI) hingga 4 jam dan konsumsi susu formula 6 jam sebelum dilakukan operasi. Hal ini khusus untuk pasien anak.
- Konsumsi makanan ringan dapat dilakukan dengan memberi jarak sekitar 6 jam sebelum operasi. Makanan yang berlemak, daging, dan diolah dengan cara digoreng, disarankan memberi jarak puasa sekitar 8 jam sebelum tindakan operasi.
Sebenarnya, aturan ini bukan hanya tentang larangan makan saja, tetapi juga jenis makanan yang harus dikonsumsi. Disarankan untuk mengonsumsi makanan yang tidak berlemak dan kaya protein, seperti makanan laut, kacang-kacangan, tahu, susu rendah lemak, hingga daging ayam.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
NHS (2020). Can I eat or drink before an operation?. Diakses pada 19 Februari 2023.
NHS (2021). When and What You Are Allowed to Eat and Drink before Your Operation. Diakses pada 19 Februari 2023.
Verywell Health (2021). Why You Can’t Eat or Drink Before Surgery. Diakses pada 19 Februari 2023.