HomePerawatanKenali 7 Posisi Berbaring pada Pasien yang Baik Menurut...

Kenali 7 Posisi Berbaring pada Pasien yang Baik Menurut Medis

Posisi pasien saat menjalani perawatan di rumah sakit adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Apalagi posisi berbaring pasien yang baik sangat berperan untuk mendukung pemulihan serta memudahkan tenaga medis untuk mengakses lokasi tubuh tertentu ketika proses perawatan atau pembedahan.

Posisi berbaring pasien yang baik juga bermacam-macam. Hal itu juga tergantung dari kondisi kesehatan masing-masing individu. Termasuk berat badan, usia, serta riwayat medis. Agar mengetahui informasi lebih lanjut, yuk simak ulasan berikut ini.

Jenis-jenis posisi berbaring pasien yang baik menurut medis

Berikut ini adalah jenis-jenis posisi berbaring pasien yang baik untuk masa pemulihan meliputi:

1. Posisi dorsal recumbent

Posisi dorsal recumbent adalah posisi ketika pasien berbaring dengan kedua tungkai lutut ditekuk, kaki menapak lurus, dan sedikit diregangkan. Posisi ini memudahkan akses bagi tenaga medis untuk memeriksa area pinggang.

Selain itu manfaat lain dari menerapkan posisi berbaring dorsal recumben bagi pasien antara lain:

  • Memberikan ruang gerak yang bebas dengan nyaman bagi pasien dengan gerak terbatas.
  • Memudahkan tenaga medis saat pemeriksaan ginekologi atau urologi (pengobatan kandung kemih dan uretra)
  • Memudahkan pemeriksaan saat melakukan tindakan seperti palpasi perut atau irigasi vagina dan colok dubur.
  • Membantu menghindari nyeri bengkak pada lengan dan persendian.

2. Posisi fowler

Posisi fowler adalah posisi pasien ketika berbaring setengah duduk dengan mengangkat bagian atas tempat tidur hingga kepala dan dada membentuk sudut 45 hingga 60 derajat tanpa fleksi lutut. Posisi ini termasuk posisi pasien yang paling umum dilakukan untuk pasien IGD atau rawat inap.

Posisi fowler dan semi fowler memiliki beberapa kegunaan, diantaranya:

  • Membantu untuk mengatasi gangguan pernapasan ringan hingga sedang dan kardiovaskuler.
  • Membantu meminimalkan ketegangan pada otot perut, efek gravitasi pada dinding dada, serta memaksimalkan ekspansi dada.

3. Posisi lateral

Posisi lateral adalah posisi berbaring pasien miring ke samping dengan paha dan lutut menekuk ke depan. Posisi ini dapat diterapkan pada pasien yang terlalu lama berbaring di satu posisi. Tujuan dari posisi ini antara lain:

  • Membantu meningkatkan kelurusan punggung yang baik dan mengurangi lordosis (kelainan pada tulang belakang).
  • Memudahkan pengaliran lendir atau mucus dari mulut ke kerongkongan.
  • Mencegah tekanan pada sakrum dan tumit.
  • Memudahkan pasien saat makan atau mandi tanpa meninggalkan tempat tidur.

4. Posisi knee chest

Posisi knee chest adalah posisi ketika pasien berbaring dengan sikap menungging. Pasien berlutut pada tempat tidur dan merendahkan posisi bahu ke tempat tidur sehingga dada dan wajah menempel pada tempat tidur. Sedangkan tujuan posisi ini antara lain:

  • Memudahkan ketika pemeriksaan daerah sigmoid dan rektum.
  • Diterapkan pada pasien yang memerlukan tindakan sigmoidoscopy dan rectoscopy.
  • Diterapkan ketika pasien yang akan menjalani operasi tulang belakang dengan pemeriksaan rektal.

5. Posisi sims

Jenis posisi ini mirip dengan posisi lateral. Posisi sims atau semi pronasi adalah ketika pasien berada dalam posisi miring dengan kaki bawah lurus dan kaki atas ditekuk sedikit. Sedangkan lengan bawah berada di belakang punggung dan lengan atas menekuk pada bahu dan siku nya.

Kegunaan menerapkan posisi ini, antara lain:

  • Berguna ketika melakukan pemeriksaan tertentu, seperti pemeriksaan rektal atau vaginal wall prolapse (tonjolan dalam vagina).
  • Memudahkan untuk mengeluarkan cairan dari mulut pada pasien yang tidak sadar.
  • Mengurangi penekanan sacrum pada pasien yang mengalami paralisis.
  • Memudahkan pemeriksaan serta perawatan pada area perineal.
  • Baik untuk membantu ketika pemberian enema (prosedur pemasukan cairan ke dalam kolon melalui anus).

6. Posisi litotomi

Posisi litotomi adalah posisi berbaring pasien dengan kaki dinaikkan sekitar 30 hingga 45 derajat di atas bagian perut dengan lutut ditekuk. Biasanya terdapat penyokong kaki yang membantu pasien untuk mempertahankan pasien tersebut.

Kegunaan posisi ini diantaranya:

  • Membantu saat pemeriksaan atau operasi yang berhubungan dengan area pelvis (rongga panggil), seperti pemeriksaan area colorectal (usus besar) dan area pelvis (rongga panggul).
  • Posisi ini memperhatikan tekanan pada punggung untuk mencegah patah tulang atau cedera saraf.

7. Posisi trendelenburg

Posisi trendelenburg adalah posisi berbaring dengan kepala pasien diatur lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. Posisi ini perlu menggunakan alat penahan supaya tubuh pasien agar tubuh pasien tidak jatuh dari permukaan tempat tidur.

Tujuan dari posisi ini bagi pasien ataupun tenaga medis, antara lain:

  • Bermanfaat untuk memperlancar peredaran darah ke otak dan memudahkan operasi bagian perut.
  • Membantu untuk mendorong aliran balik vena pasien dengan hipotensi (tekanan darah rendah).
  • Bagus diterapkan pada pasien yang mengalami keadaan syok dan memerlukan tindakan seperti bronchoscopy.
  • Membantu pasien yang mengalami hambatan pernapasan.

Hal yang perlu diperhatikan saat mengubah posisi berbaring pasien

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tenaga medis ketika ingin mengubah posisi berbaring pasien, antara lain:

  • Memastikan pergelangan kaki, siku, dan lutut pasien tidak bertumpu satu sama lain.
  • Memastikan leher dan kepala sejajar dengan tulang belakang.
  • Pastikan untuk mengembalikan tempat tidur ke posisi pasien yang nyaman dengan rel samping menghadap ke atas.
  • Gunakan bantal sesuai kebutuhan.

Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDISPERAWAT ORANG SAKITPERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!

REFERENSI

Sehatq (2021). Berbagai Posisi Pasien yang Sering Digunakan dalam Perawatan Medis. Diakses pada 3 Februari 2023.

Gustinerz (2019). Pengaturan Posisi Pasien di Atas Tempat Tidur. Diakses pada 3 Februari 2023.

Medik (2019). Patient Positions in Medical Bed. Diakses pada 3 Februari 2023.

Nurseslabs (2023). Patient Positioning: Complete Guide and Cheat Sheet for Nurses. Diakses pada 3 Februari 2023.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer