Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat menyebar melalui urin atau darah hewan yang terinfeksi. Beberapa hewan yang bisa menjadi perantara penyebaran bakteri Leptospira adalah tikus, anjing, babi, kuda, dan sapi.
Sementara itu, penularan bakteri Leptospira ke manusia dapat terjadi akibat beberapa hal. Apa saja? Simak ulasan berikut untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
Baca juga: Tak Sengaja Terkena Gigitan Tikus? Pahami Bahaya dan Cara Pengobatannya
Cara Penularan Leptospirosis
Secara umum, penularan leptospirosis terjadi akibat buruknya kondisi lingkungan di pemukiman penduduk. Lingkungan yang buruk dapat meningkatkan ketersediaan makanan, tempat, dan air bagi tikus, sehingga meningkatkan risiko penularan leptospirosis pada manusia.
Namun, ada beberapa cara lain yang diduga menjadi cara penularan bakteri Leptospirosis ke manusia. Berikut ini cara penularan leptospirosis yang dilansir dari beberapa sumber, diantaranya:
1. Air yang terkontaminasi
Air yang terkontaminasi oleh urin hewan terinfeksi Leptospira juga merupakan sumber penularan. Minum air atau berenang di sungai, danau, atau kolam yang terkontaminasi dapat meningkatkan risiko infeksi.
2. Kontak dengan urin hewan terinfeksi
Leptospira ditemukan dalam urin hewan yang terinfeksi. Manusia dapat terinfeksi jika mereka memiliki kontak langsung dengan urin hewan ini, terutama saat beraktivitas di area yang terkontaminasi.
3. Paparan lumpur dan tanah yang terkontaminasi
Lumpur dan tanah yang terkontaminasi urin hewan terinfeksi juga dapat menyebabkan penularan. Orang yang bekerja di kebun, ladang, atau area berpotensi terkontaminasi memiliki risiko lebih tinggi.
4. Konsumsi makanan yang tidak higienis
Memakan makanan yang terkontaminasi oleh urin hewan yang terinfeksi Leptospira juga dapat menyebabkan infeksi. Penting untuk memastikan kebersihan makanan dan tangan sebelum makan.
5. Melalui luka pada kulit
Leptospirosis juga dapat masuk ke tubuh melalui luka pada kulit yang terkena air atau tanah yang terkontaminasi. Penting untuk menjaga luka agar tetap bersih dan ditutup saat berada di area yang berisiko.
Baca juga: Antraks: Penularan, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan
Siapa yang Beresiko Tertular Leptospirosis
Perlu diketahui bahwa Leptospirosis paling umum terjadi di daerah beriklim tropis atau sedang. Umumnya, seseorang akan sangat berisiko terserang penyakit ini jika mereka menghabiskan banyak waktu di luar rungan atau sekitar hewan.
Seseorang yang berisiko tertular leptospirosis diantaranya:
- Orang yang bekerja di luar ruangan atau dengan binatang, seperti petani, dokter hewan, tukang daging, pekerja selokan, pekerja rumah potong hewan, dan lain-lain.
- Orang yang mandi di danau, sungai, atau kanal air tawar.
- Pekerja tambang.
- Tentara.
- Orang yang berkemah.
Cara Mencegah Terjadinya Leptospirosis
Guna menghindari penularan leptospirosis, Anda dapat mengambil langkah-langkah pencegahan seperti berikut ini:
- Hindari kontak langsung dengan urin hewan terinfeksi.
- Gunakan alat pelindung saat beraktivitas di area berisiko.
- Hindari minum atau berenang di air yang berpotensi terkontaminasi.
- Cuci tangan dengan baik setelah beraktivitas di luar.
- Vaksinasi hewan peliharaan Anda untuk mencegah penularan dari hewan kesayangan.
Baca juga: Pahami Bahaya dan Cara Mencegah Rabies pada Anak, Penting!
Penting untuk selalu waspada terhadap Leptospirosis, terutama jika Anda tinggal atau bekerja di daerah yang berisiko. Pencegahan adalah kunci untuk mengurangi risiko infeksi Leptospirosis yang serius.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
WebMD (2021). What is Leptospirosis?. Diakses pada 29 Mei 2024.
Halodoc (2021). Ini Cara Penularan Leptospirosis yang Perlu Diwaspadai. Diakses pada 29 Mei 2024.
Cleveland Clinic (2022). Disease & Conditions. Leptospirosis. Diakses pada 29 Mei 2024
WHO (2020). Leptospirosis prevention and control in Indonesia. Diakses pada 29 Mei 2024.