HomeKankerKanker Vulva pada Wanita: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Kanker Vulva pada Wanita: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Setiap hari, wanita menghadapi berbagai tantangan terkait kesehatan terutama masalah kesehatan di area intim, salah satunya vulva. Kanker vulva mungkin terdengar asing bagi banyak orang, tetapi bagi wanita, mengetahui tentang kondisi ini sangatlah penting.

Memahami kanker vulva mulai dari gejalanya, faktor risikonya, hingga metode pengobatannya dapat membantu Anda lebih waspada dan proaktif. Semua informasi ini akan dijelaskan pada artikel kali ini, yuk simak!

Baca juga: Perbedaan Kanker Serviks dan Kanker Ovarium, Yuk Kenali Cirinya!

Apa itu Kanker Vulva?

Kanker vulva adalah jenis kanker yang berkembang pada vulva, yaitu bagian luar dari organ genital wanita yang mencakup labia majora, labia minora, klitoris, dan vestibule vagina. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel di area tersebut mulai tumbuh secara tidak normal dan membentuk tumor.

Kanker vulva dapat berkembang dari sel-sel di lapisan luar kulit vulva atau jaringan di bawahnya. Biasanya, kanker ini dimulai sebagai lesi atau benjolan kecil di vulva yang mungkin tampak seperti luka atau benjolan yang tidak sembuh-sembuh. Seiring berjalannya waktu, sel-sel kanker dapat menyebar ke jaringan di sekitar vulva dan, dalam kasus yang lebih lanjut, ke bagian tubuh lainnya melalui sistem limfatik atau aliran darah.

Kanker vulva terdiri dari beberapa jenis. Berikut adalah beberapa jenis utama kanker vulva:

  1. Karsinoma sel skuamosa (squamous cell carcinoma): Jenis kanker vulva yang paling umum, menyumbang sekitar 90% dari kasus kanker vulva. Karsinoma sel skuamosa berasal dari sel-sel skuamosa, yaitu sel-sel datar yang melapisi permukaan vulva.
  2. Melanoma vulva: Melanoma adalah jenis kanker kulit yang berkembang dari sel-sel penghasil pigmentasi (melanosit). Melanoma vulva lebih jarang dibandingkan karsinoma sel skuamosa, tetapi lebih agresif.
  3. Adenokarsinoma: Kanker ini berasal dari kelenjar di vulva, seperti kelenjar Bartholin atau kelenjar keringat. Adenokarsinoma lebih jarang dibandingkan dengan karsinoma sel skuamosa.
  4. Sarcoma: Sarcoma adalah jenis kanker yang berasal dari jaringan ikat, seperti otot atau jaringan penyokong lainnya. Sarcoma vulva juga jarang terjadi dan cenderung lebih sulit diidentifikasi karena sifatnya yang berbeda dari kanker kulit.

Gejala Kanker Vulva

Gejala kanker vulva dapat bervariasi, tetapi beberapa tanda umum meliputi:

  • Rasa gatal atau nyeri. Salah satu gejala yang paling umum adalah gatal atau rasa nyeri di area vulva. Gejala ini mungkin disertai dengan sensasi terbakar.
  • Perubahan kulit. Perubahan warna kulit vulva, seperti kemerahan atau kekuningan, serta munculnya benjolan atau luka yang tidak sembuh.
  • Pendarahan atau keluarnya cairan. Pendarahan di luar periode menstruasi atau keluarnya cairan yang tidak normal dari vulva bisa menjadi tanda peringatan.
  • Benjolan atau tumor. Benjolan kecil di area vulva yang mungkin tumbuh dari waktu ke waktu.
  • Pembengkakan: Pembengkakan atau penebalan kulit vulva yang tidak biasa.

Baca juga: Radang Panggul pada Wanita: Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Penyebab dan Faktor Resiko Kanker Vulva

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker vulva meliputi:

  • Infeksi Human Papillomavirus (HPV). Infeksi HPV adalah salah satu penyebab utama kanker vulva. HPV tipe 16 dan 18 diketahui berhubungan dengan risiko kanker.
  • Kanker serviks: Wanita dengan riwayat kanker serviks memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker vulva.
  • Usia. Risiko kanker vulva meningkat seiring bertambahnya usia, dengan sebagian besar kasus terjadi pada wanita di atas usia 65 tahun.
  • Riwayat kanker kulit. Riwayat kanker kulit atau kelainan kulit lainnya pada vulva juga dapat meningkatkan risiko.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah. Wanita dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu, seperti yang disebabkan oleh HIV/AIDS, lebih rentan terhadap kanker vulva.

Pengobatan Kanker Vulva

Pengobatan kanker vulva bergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis dan stadium kanker, ukuran dan lokasi tumor, serta kondisi kesehatan umum pasien. Pilihan pengobatan termasuk:

  • Operasi: Pengangkatan tumor atau jaringan kanker melalui operasi adalah metode utama. Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada stadium dan lokasi tumor:
    • Vulvectomy: Prosedur ini melibatkan pengangkatan sebagian atau seluruh vulva.
    • Sentinel Node Biopsy: Untuk menentukan apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di selangkangan, dokter mungkin melakukan biopsi kelenjar getah bening sentinel. Ini melibatkan pengambilan dan pemeriksaan kelenjar getah bening pertama yang menerima aliran limfatik dari tumor.
  • Radioterapi: Terapi radiasi digunakan untuk membunuh sel-sel kanker dengan radiasi tinggi, sering kali digunakan setelah operasi atau sebagai pengobatan utama pada kasus tertentu.
  • Kemoterapi: Digunakan untuk membunuh sel-sel kanker di seluruh tubuh atau untuk mengecilkan tumor sebelum operasi.
  • Imunoterapi: Menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel-sel kanker. Ini mungkin digunakan dalam kasus-kasus tertentu.
  • Terapi hormon: Terapi hormonal biasanya tidak digunakan untuk kanker vulva, karena kanker ini umumnya tidak bergantung pada hormon. Namun, dalam beberapa kasus langka, jika kanker vulva ditemukan memiliki reseptor hormon tertentu, terapi hormonal mungkin dipertimbangkan sebagai tambahan untuk perawatan utama.

Pencegahan Kanker Vulva

Pada dasarnya, tidak ada metode spesifik yang terbukti efektif dalam mencegah kanker vulva karena penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami. Namun, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena kondisi ini, seperti:

  • Vaksinasi terhadap HPV dapat mengurangi risiko infeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker vulva.
  • Pemeriksaan rutin oleh dokter dapat membantu mendeteksi perubahan pada vulva sebelum kanker berkembang.
  • Menggunakan kondom dan membatasi jumlah pasangan seksual dapat mengurangi risiko infeksi HPV.
  • Menjaga gaya hidup sehat dengan diet seimbang, olahraga teratur, dan tidak merokok dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Baca juga: Anggota Keluarga Sakit? Gunakan Saja Homecare Jasa Perawat Orang Sakit

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kanker vulva, gejala, penyebab, pengobatan, dan langkah-langkah pencegahan, diharapkan wanita dapat lebih siap dalam menghadapi dan mencegah kondisi ini. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat adalah kunci untuk hasil yang lebih baik.


Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDISPERAWAT ORANG SAKITPERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!

REFERENSI

American Cancer Society. (2023). Vulvar Cancer. Diakses pada 16 Agustus 2024.

National Cancer Institute. (2023). Vulvar Cancer Treatment (PDQ®)–Patient Version. Diakses pada 16 Agustus 2024.

Mayo Clinic. (2023). Vulvar Cancer Symptoms and Causes. Diakses pada 16 Agustus 2024.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2023). HPV and Cancer. Diakses pada 16 Agustus 2024.

World Health Organization (WHO). (2023). Cervical Cancer and HPV. Diakses pada 16 Agustus 2024.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer