Ada berbagai macam penyakit yang dapat menyerang organ reproduksi wanita, salah satunya radang panggul. Lantas, apa yang menyebabkan penyakit ini bisa terjadi, dan apa saja gejalanya? Simak ulasan berikut untuk informasi lebih lanjut.
Apa itu radang panggul?
Radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) adalah suatu infeksi yang menyerang organ reproduksi wanita, yang mana ketika serviks (leher rahim), tuba falopi (saluran indung telur), uterus (rahim), dan ovarium (indung telur) terjangkit infeksi.
Radang panggul biasanya dialami oleh wanita pada usia 15-25 tahun yang aktif berhubungan seksual. Oleh sebab itu, umumnya radang panggul disebabkan oleh komplikasi bakteri menular seksual seperti gonore dan klamidia.
Selain itu, penyakit radang panggul bisa ditandai dengan munculnya nyeri di panggul atau area perut bagian bawah. Kondisi ini perlu segera mendapat penanganan untuk mencegahh terjadinya komplikasi yang lebih serius.
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi pada Lansia
Penyebab radang panggul
Seperti yang disebutkan sebelumnya, secara umum radang panggul sendiri disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran reproduksi. Penyebaran bakteri sebenarnya bisa dicegah oleh serviks, namun ketika leher rahim terinfeksi yang menyebabkan bakteri mudah menyebar dan berkembang biak.
Radang panggul sering disebabkan oleh lebih dari satu jenis bakteri dan terkadang sulit bagi dokter untuk menentukan bakteri mana yang menjadi penyebabnya. Namun, 90 persen wanita mengalami radang panggul akibat bakteri dari Infeksi Menular Seksual (IMS), seperti:
- Gonore
- Klamidia
- Mikosplasma genitalium
Baca juga: Perbedaan Kanker Serviks dan Kanker Ovarium, Yuk Kenali Cirinya!
Selain penyebab, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan radang panggul, seperti:
- Penggunaan alat kotrasepsi dalam rahim (IUD).
- Memiliki banyak pasangan seksual.
- Terdapat kerusakan pada leher rahim saat setelah melahirkan atau keguguran.
- Terlalu aktif secara seksual dan berusia kurang dari 25 tahun.
- Memiliki riwayat radang panggul atau infeksi menular seksual lainnya.
- Membersihkan vagina dengan menggunakan sabun berbahan dasar kimia.
Gejala yang terjadi pada radang panggul
Radang panggul pada tahap awal cenderung muncul dalam intensitas ringan bahkan tidak menimbulkan gejala, sehingga jarang disadari oleh sebagian penderitannya. Namun, seiring berkembangnya penyakit, akan muncul gejala-gejala yang terjadi, seperti:
- Keputihan menjadi lebih banyak, berbau tidak sedap, dan berubah warna menjadi kuning atau kehijauan.
- Nyeri pada perut bagian bawah dan panggul.
- Sakit ketika berhubungan seksual.
- Penurunan atau peningkatan frekuensi buang air kecil.
- Sakit ketika buang air kecil.
- Pendarahan di antara periode menstruasi.
- Demam disertai menggigil.
- Pendarahan setelah atau selama berhubungan seksual (dispareunia).
Pengobatan radang panggul yang bisa dilakukan
Radang panggul faktanya dapat diobati. Terdapat beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi radang panggul, diantaranya:
- Perawatan untuk pasangan. Guna mencegah infeksi berulang, pasangan harus diperiksa dan diobati.
- Pemberian obat-obatan. Obat yang diberikan biasanya akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antiobiotik. Namun, konsumsi antibiotik harus sesuai dengan aturan yang disarankan. Pastikan untuk menghabiskan antibiotik meski gejalanya sudah mereda.
- Operasi. Operasi dapat dilakukan jika terjadi abses pada radang panggul atau jika abses pecah. Beberapa metode operasi yang dilakukan seperti, menyedot, mengeluarkan, dan membersihkan cairan abses.
Guna mempercepat proses penyembuhan, dalam masa pengobatan pasien umumnya tidak diijinkan untuk berhubungan seksual. Hal ini juga untuk mencegah penularan penyakit ke pasangan.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
Mayo Clinic (2022). Pelvic inflammatory disease (PID). Diakses pada 23 Juli 2023.
Healthline (2019). Pelvic Inflammatory Disease (PID). Diakses pada 23 Juli 2023.
Medical News Today (2017). What is pelvic inflammatory disease?. Diakses pada 23 Juli 2023.