HomeCaregiverDasar Dasar Keperawatan untuk Merawat Orang Sakit dan Lansia

Dasar Dasar Keperawatan untuk Merawat Orang Sakit dan Lansia

Ketika merawat orang sakit atau lansia, dibutuhan keterampilan khusus. Berdasarkan American Assoiation of Colleges of Nursing, ada beberapa nilai utama yang harus perawat pegang. Diantaranya adalah altuirsm, autonomy, human dignity, serta integrity.

Semua aspek tersebut harus tercermin ketika sedang melakukan keperawatan, mencakup peningkatan dan pelayanan kesehatan maupun pencegahan penyakit. Bukan itu saja, seorang perawat juga harus memiliki keterampilan khusus ketika sedang melakukan perawatan.

Kemampuan Dasar untuk Merawat Orang Sakit dan Lansia

1. Mampu Memberikan Asuhan Keperawatan

Asuhan keperawatan berarti rangkaian interaksi antara perawat, pasien, serta linkungannya. Seorang perawat melakukan asuhan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan pasien. Ada beberapa kegiatan yang termasuk dalam asuhan keperawatan, mulai dari mengukur suhu tubuh pasien, merapikan tempat tidur, hingga mengganti balutan luka.

Bukan itu saja, ketika merawat orang sakit dan lansia berumur, seorang perawat juga harus mencatat jumlah urine dan asupan cairan pasien. Tidak lupa untuk memberikan obat menurut jadwal yang sudah dokter  berikan agar kondisi pasien segera membaik.

2. Memiliki Keterampilan Komunikasi yang Baik

Keterampilan komunikasi yang efektif bisa membantu merawat lansia ataupun orang sakit. Selain itu, kemampuan ini juga bisa membantu perawat ketika hendak melakukan komunikasi dengan tim medis maupun keluarga pasien. Hal ini bisa mencegah kemungkinan salah paham antara perawat, pasien, ahli medis, maupun keluarga pasien.

Beberapa aspek yang termasuk dalam keterampilan komunikasi adalah kemampuan empati yang baik, pengajuan pertanyaan secara ramah dan relevan, serta memberikan informasi medis dengan detail. Hubungan yang baik antara perawat dengan pasien bisa memudahkan proses perawatan.

3. Mampu Menjadi Penyuluh dan Konseor

Dasar dasar keperawatan lain yang tak boleh ditinggalkan adalah kemampuan perawat untuk menjadi penyuluh maupun konselor bagi pasiennya. Perawat diharuskan mampu menjadi penyuluh kepada pasien, baik mengenai kondisi kesehatan, pencegahan penyakit, hingga berbagai upaya penyembuhannya.

Bersama dengan dokter atau ahli kesehatan, perawat sebaiknya mengambil bagian sekaligus terlibat dalam konseling pasien maupun keluarga. Ketika seorang perawat memiliki kemampuan ini, maka proses perawatan pasien bisa dilakukan sesuai prosedur yang dokter anjurkan.

4. Melayani dalam Kondisi Terbatas

Dalam merawat orang sakit maupun lansia, kesehatan pasien merupakan bagian yang paling penting. Karena alasan inilah perawat harus memberikan pelayanan kesehatan terbaik dalam kondisi apapun, meskipun kondisinya terbatas. Perawat pun harus siap apabila ditempatkan dalam lokasi terpencil dengan fasilitas dan akses kesehatan terbatas.

Kondisi terbatas seringkali membuat aktivitas perawatan menjadi sulit untuk dilakukan. Maka tak mengherankan jika dalam kondisi ini perawat sering kelelahan hingga stress. Agar kondisi selalu prima dan pelayanan yang diberikan tetap terjaga, lakukan koordinasi yang baik dengan tenaga medis lainnya.

5. Melaksanakan Tugas dengan Baik

Sebagai perawat, tugas yang diberikan oleh dokter harus dilakukan dengan baik. Dalam praktiknya, dokter seringkali mendelegasikan tugas kepada perawat, misalnya memeriksa tanda vital pasien serta memberikan informasi tentang penyakit dan rencana pengobatan.

Selain melaksanakan tugas yang didelegasikan dokter, perawat juga harus melakukan tugas mandat. Dalam tugas ini, perawat harus mengawasi pasien sebagai pengganti dari dokter. Perawat juga diperbolehkan melakukan tindakan medis sederhana sebagai pengganti dokter, diantaranya mengganti kateter saluran kemih hingga menjahit luka.

6. Memiliki Empati dan Simpati selama Bertugas

Tak hanya sekedar merawat, perawat juga harus melihat lansia maupun mereka yang sakit sebagai seorang individu. Selama bertugas, perawat harus memiliki pemahaman yang baik terkait kondisi fisik, emosional, maupun psikologi yang dimiliki oleh pasien.

Keterampilan ini akan memberikan pengalaman perawatan yang lebih positif di mata pasien, sehingga pasien bisa dirawat dengan lebih maksimal. Apalagi jika pasien memiliki kebutuhan khusus, hubungan yang baik antara pasien dengan perawat yang menjaga sangat diperlukan.

7. Kemampuan Manajemen Waktu yang Baik

Kemampuan manajemen waktu yang baik merupakan dasar keperawatan yang harus perawat miliki. Seringkali perawat harus menyelesaikan banyak tugas dalam satu waktu ataupun berbagi tugas dengan banyak perhatian sekaligus. Perawat juga harus memastikan pasien mengonsumsi obat sesuai jadwal.

Selain kemampuan manajemen waktu, seorang perawat juga harus memiliki kemampuan yang baik untuk mengatur prioritas sekaligus memiliki sikap tenang di berbagai situasi. Jika perawat bisa memiliki kemampuan tersebut, perawatan yang diberikan pun bisa didapatkan pasien secara optimal.

Tahapan dalam Asuhan Keperawatan

Departemen Kesehatan RI telah menetapkan tahapan dalam asuhan keperawatan, berikut adalah rincian lengkapnya.

1. Pengkajian

Bagian ini merupakan tahapan pertama dalam proses asuhan keperawatan. Tahapan Pengkajian meliputi pengumpulan data, analisis, serta interpretasi data tentang kondisi biologi, sosial, psikologi, hingga kulturan dan spiritual yang dimiliki oleh pasien.

2. Diagnosis Keperawatan

Langkah berikutnya adalah melakukan diagnosis keperawatan, di tahap ini tenaga professional akan menggambarkan tanda dan gejala merujuk pada masalah kesehatan yang dimiliki pasien. Diagnosis bisa didapatkan dari hasil pengkajian status kesehatan pasien.

3. Perencanaan Keperawatan

Jika diagnosis sudah didapatkan, maka perencanaan keperawatan bisa dilakukan. Bagian ini merupakan acuan tertulis yang terdiri dari berbagai intervensi keperawatan. Nantinya hasil perencanaan keperawatan akan digunakan untuk mengatasi diagnosis, sehingga kondisi pasien bisa membaik.

4. Implementasi

Ketika melakukan perawatan, implementasi merupakan bagian aktif dalam asuhan keperawatan. Di tahap ini perawat akan melakukan tindakan yang sesuai dan dianjurkan dalam perencanaan perawatan. Tindakan yang harus dilakukan bersifat intelektual, interpersonal, serta teknis untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien.

5. Evaluasi

Tahapan terakhir dalam asuhan keperawatan adalah evaluasi, yakni tahapan untuk mengetahui apakah tindakan keperawatan yang dilakukan sudah tercapai. Jika kondisi pasien tak kunjung membaik, maka perlu pendekatan lain agar mereka yang sakit bisa segera sembuh.

Dari penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa dasar dasar keperawatan memiliki kompleksititas yang tinggi. Merawat lansia maupun orang yang sakit bukanlah perkara yang mudah. Berbagai keahlian dibutuhkan agar proses penyembuhan dapat dilakukan dengan baik tanpa menimbulkan masalah kesehatan lainnya.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer