HomeKesehatanCara Menjaga Kebutuhan Cairan Lansia Agar Tetap Sehat

Cara Menjaga Kebutuhan Cairan Lansia Agar Tetap Sehat

Lansia rentan mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Alasannya karena fungsi tubuh yang menurun seiring bertambahnya usia. Meski terlihat sepele, mengalami dehidrasi di usia senja bisa mempengaruhi kesehatan tubuh secara signifikan.

Sebagai pendamping, baik keluarga maupun caregiver disarankan untuk memantau kebutuhan cairan lansia setiap harinya. Berikut penjelasan lengkap terkait cara menjaga kebutuhan cairan lansia setiap harinya.

Faktor yang Menyebabkan Dehidrasi pada Lansia

dehidrasi pada lansia
Ilustrasi lansia yang rentan mengalami dehidrasi (Sumber: Freepik)

Ada banyak faktor yang menyebabkan lansia mengalami dehidrasi, bisa karena bertambahnya usia hingga kondisi medis tertentu.

1. Rasa Haus yang Berkurang

Pertambahan usia membuat lansia berkurang rasa hausnya. Bagi lansia, intensitasi rasa haus yang berkurang ini disebabkan karena disfungsi saraf pusat dalam mengontrol rasa haus. Secara tak langsung, ini akan membuat lansia berkurang asupan cairannya.

2. Kondisi Medis Tertentu

Sensasi haus yang menghilang juga dirasakan oleh lansia yang menderita kondisi medis tertentu. Penyakit seperti stroke dan alzheimer ternyata bisa membuat lansia berkurang rasa hausnya jika tak ditangani dengan baik.

Baca juga: Kenali, Ini Pentingnya Cegah Dehidrasi pada Lansia

3. Fungsi Ginjal yang Berkurang

Semakin tua, fungsi ginjal juga mengalami penurunan. Padahal ginjal berfungsi mempertahankan keseimbangan cairan dan natrium di dalam tubuh agar tetap di batas normal. Inilah yang menyebabkan lansia lebih rentan mengalami dehidrasi dibandingkan orang dewasa muda. Selain kondisi ginjal, lansia bisa sama mengalami inkontinesia urine atau hilangnya kontrol kandung kemih.

4. Penggunaan Obat – Obatan Tertentu

Beberapa jenis obat ternyata bisa membuat lansia mengalami dehidrasi. Diantaranya adala obat diuretik yang digunakan untuk mengobati pasien. Obat ini akan memicu pembuangan kelebihan garam dan air, sehingga urine yang dikeluarkan lebih banyak. Jika tak diikuti dengan asupan cairan yang cukup, lansia rentan mengalami dehidrasi.

5. Gangguan Kognitif

Selain faktor-faktor diatas, lansia yang mengalami gangguan kognitif juga rentan mengalami dehidrasi. Bukan itu saja, lansia yang kesulitan mengunyah, mengalami demensia, atau mengidap diabetes yang tidak terkontrol lebih cepat kehilangan hidrasi tubuh.

Baca juga: Kenali 5 Cara Mencegah Dehidrasi Secara Efektif, Tak Hanya Minum Air!

Gejala Dehidrasi pada Lansia

Ilustrasi lansia yang rentan mengalami dehidrasi (Sumber: Freepik)

Penting untuk mengetahui tanda dan gejala yang muncul akibat dehidrasi. Pada lansia, dehidrasi bisa terjadi dalam dua tahap, dehidrasi ringan dan dehidrasi berat. Gejala dehidrasi ringan antara lain bibir yang pecah-pecah, mulut yang kering, kulit yang kering dan rentan iritasi, serta frekuensi buang air kecil yang jarang.

Sedangkan untuk gejala dehidrasi berat, terlihat dengan warna urine yang lebih gelap, bau urine yang pekat, hingga keram otot di beberapa bagian tubuh. Jika kondisi tak segera mendapat perawatan, lansia bisa sakit kepala, bingung, hingga mudah meluapkan emosi dan pingsan.

Gejala dehidtrasi pada lansia bisa saja tidak terlihat, apalagi jika lansia mengalami kondisi medis tertentu yang memiliki gejala serupa. Guna meminimalisir kemungkinan gejala dehidrasi, bisa dengan memberikan asupan air yang cukup ketika lansia mengalami gejala yang telah disebutkan.

Cara Mencegah Dehidrasi pada Lansia

dehidrasi pada lansia
Ilustrasi lansia yang mengonsumsi air putih (Sumber: Freepik)

Pendamping lansia, baik caregiver ataupun keluarga, bisa melakukan langkah-langkah proaktif untuk mencegah lansia mengalami dehidrasi, diantaranya adalah:

1. Berikan Air Putih yang Cukup

Mengonsumsi air putih menjadi pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan cairan lansia setiap harinya. Selain air putih, pertimbangkan untuk memberikan susu, jus jeruk ataupun minuman elektrolit dengan kandungan gula dan pemanis buatan yang rendah.

Baca juga: Inilah 5 Manfaat Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur

2. Konsumsi Makanan dengan Tinggi Kadar Air

Sayuran dan buah-buahan memiliki kandungan air yang cukup besar dibandingkan jenis makanan lainnya. Secara tidak langsung, mengonsumsi makanan dengan tinggi kadar air bisa mencegah resiko dehidrasi. Agar lansia lebih suka mengonsumsi buah dan sayur, cobalah untuk membuat makanan dan minuman dengan bahan-bahan tersebut.

3. Dekatkan Minuman

Kadang kala lansia lupa untuk minum karena akses minum yang terlalu jauh. Buat langkah inovatif dengan membuat akses minuman lebih dekat ke lansia. Dengan cara ini, lansia bisa lebih mudah untuk minum apabila haus datang.

4. Buat Minuman Alternatif

Bisa jadi lansia enggan minum air putih karena rasanya yang tawar. Cara lain untuk membuat lansia lebih suka minum air adalah dengan membuatnya menjadi infus water. Masukkan buah-buahan segar ke dalam air, sehingga air memiliki rasa yang tidak tawar.

5. Buat Rutinitas

Menjaga asupan air di tubuh lansia bisa dilakukan dengan membuat rutinitas secara teratur. Dengan rutinitas yang sering dilakukan tiap harinya, lansia bisa lebih teratur minum air. Caregiver juga bisa menyarankan lansia untuk minum air saat mengonsumsi pil dan obatnya.

Baca juga: 7 Panduan Merawat Lansia di Rumah Agar Tetap Sehat

Resiko dan Akibat Dehidrasi pada Lansia

dehidrasi pada lansia
Ilustrasi lansia yang mengonsumsi obat dengan air putih (Sumber: Freepik)

Lansia yang berusia 65 tahun keatas kadang kala sengaja tidak minum untuk menghindari pergi ke toilet. Padahal kondisi tersebut bisa membuat kondisi tubuh lansia menurun. Dehidrasi pada lansia bisa menyebabkan banyak masalah, mulai dari infeksi saluran kemih, gangguan berpikir, hingga pusing hebat.

Akibat lain yang akan lansia rasakan ketika kondisi dehidrasi tak segera mendapatkan pertolongan adalah:

  • Masalah ginjal, disebabkan karena kurangnya cairan di dalam ginjal, yang akhirnya menyebabkan batu ginjal hingga gagal ginjal.
  • Syok hipovolemik, yakni kondisi ketika tubuh kehilangan cairan atau darah hingga 20 persen. Keterlambatan pengobatan akan mengancam keselamatan jiwa lansia.
  • Kejang, kondisi dehidrasi yang parah bisa menyebabkan penurunan kadar kalium dan natrium, sehingga saraf otak akan terganggu.

Memantau kesehatan lansia dan mencegah kemungkinan dehidrasi bisa dilakukan dengan layanan caregiver dari Insan Medika. Dengan perawat dan caregiver profesional, lansia akan mendapatkan perawatan yang baik untuk menunjang kesehatannya.

Hubungi Insan Medika untuk memilih perawat terbaik untuk lansia ataupun keluarga Anda. Insan Medika juga menyediakan telekonsultasi dengan aplikasi App Care Pro ID, sehingga Anda bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang ahli di bidangnya.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer