Seringkali stroke dianggap hanya menyerang mereka yang sudah berumur. Padahal banyak kasus yang memperlihatkan bahwa usia muda juga beresiko mengalami stroke. Jika tidak dicegah sedini mungkin, stroke bisa menyebabkan kecacatan serius hingga membahayakan nyawa.
Stroke yang menimpa usia muda terjadi secara perlahan-lahan, awalnya stroke berada di tingkat yang ringan, kemudian lambat laun bertambah parah. Agar tidak mengalami stroke di usia muda, melakukan pola hidup sehat menjadi salah satu solusi yang sering dianjurkan oleh dokter dan ahli kesehatan.
Penyebab Stroke di Usia Muda
Ada berbagai macam faktor yang menyebabkan stroke di usia muda, bisa karena faktor genetik dari keluarga, bisa pula disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat. Seringkali faktor-faktor berikut yang menjadi penyebab stroke di usia muda.
Cedera Kepala
Ketika mengalami cedera kepala yang berat, seseorang bisa saja mengalami stroke tanpa mengenal usia. Benturan yang cukup keras di kepala akan membentuk gumpalan darah, gegar otak, serta menganggu sistem kekebalan tubuh hingga sel darah merah yang berujung pada stroke.
Kolesterol yang Tinggi
Gejala stroke juga bisa terjadi ketika jumlah kolesterol terlalu tinggi. Meningkatkan kolesterol jahat bisa menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, sehingga menyebabkan aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah). Kondisi tersebut memerlukan penanganan secepatnya guna menghindari resiko stroke maupun jantung coroner.
Baca juga: Memahami Stroke Serta Stadium dan Tingkatannya
Anemia Sel Sabit
Kelainan genetik anemia sel sabit merupakan kondisi ketika sel darah berbentuk bulan sabit. Kondisi ini akan mengakibatkan pembuluh darah kehilangan pasokan darah sehat serta oksigen. Hal ini nantinya akan menyebabkan terjadinya stroke karena bagian kepala tidak mendapatkan pasokan darah dan oksigen.
Hipertensi
Meningkanya tekanan darah atau dikenal sebagai hipertensi juga menjadi penyebab mengapa stroke bisa terjadi di usia muda. Tekanan darah yang terlalu tinggi akan menyebabkan pecahnya pembuluh darah yang juga berujung stroke.
Faktor yang Meningkatkan Resiko Stroke di Usia Muda
Selain faktor penyebab diatas, ada pula kebiasaan dan gaya hidup tak sehat yang menyebabkan stroke di usia muda, beberapa diantaranya adalah:
Merokok dan Mengonsumsi Minuman Keras
Pola hidup kurang sehat seperti merokok, mengonsumsi minuman keras, hingga menggunakan obat-obatan terlarang bisa meningkatkan resiko stroke di usia muda. Apabila dilakukan secara terus menerus, sistem imun tubuh akan menurun dan masalah kesehatan lain bisa terjadi.
Penyakit Jantung
Seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung, memiliki kemungkinan besar untuk mengalami stroke. Penyakit jantung seperti jantung coroner, jantung rematik, hingga kelainan jantung rentan terserang stroke apabila tidak menerapkan pola hidup sehat.
Gangguan Pembekuan Darah
Kelainan bawaan hemophilia atau gangguan pembekuan darah juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya stroke. Karena membuat seseorang mudah mengalami pendarahan, apabila terjadi pendarahan di otak, maka stroke hemoragik mungkin bisa terjadi.
Pola Hidup Sehat yang Direkomendasikan untuk Menghindari Stroke
Mencegah stroke di usia muda bisa dilakukan dengan melakukan pola hidup sehat sesuai anjuran dokter. Apalagi jika ada riwayat penyakit stroke dalam keluarga, kebiasaan-kebiasaan ini harus dimulai dari sekarang.
Konsumsi Makanan yang Sehat
Mengatur pola makan bisa jadi salah satu cara mencegah stroke. Pasalnya pola makan yang tidak seimbang bisa menyebabkan kelebihan berat badan serta obesitas, membuat resiko stroke bisa meningkat hingga 22% lebih tinggi. Makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi antara lain buah, kacang-kacangan, ikan, sayuran, serta daging tanpa lemak.
Baca juga: Daftar Makanan untuk Penderita Stroke Ringan
Batasi Konsumsi Makanan Berlemak
Makanan dengan kandungan lemak dan kolesterol tinggi juga bisa meningkatkan resiko stroke. Sebaiknya mulai batasi konsumsi makanan berlemak dan makanan dengan kandungan gula serta garam tinggi. Penuhi asupan air putih minimal 2 liter per hari, kemudian variasikan makanan dengan nutrisi lengkap, dari karbohidrat, protein, vitamin, serta serat.
Olahraga Secara Rutin
Makan makanan yang sehat saja tidak cukup untuk mengurangi resiko penyakit stroke. Di usia muda, aktivitas fisik dan olahraga pun harus dilakukan setidaknya 30 menit dalam sehari. Selain stroke, melakukan olahraga juga bisa menurunkan resiko darah tinggi, diabetes, hingga kolesterol.
Berhenti Merokok
Meski sederhana, ternyata merokok dapat meningkat kemungkinan seseorang mengalami stroke. Ketika merokok, pembuluh darah rentan mengalami penyempitan, yang nantinya menyebabkan gangguan aliran pembuluh darah menuju otak. Dengan menghentikan kebiasaan merokok, maka resiko stroke bisa dikurangi.
Menurunkan Kadar Gula Darah
Penderita diabetes memang beresiko mengalami stroke, karena itu mereka dianjurkan untuk mengonsumsi obat diabetes dan memperbaiki masalah kesehatannya. Diabetes atau kadar gula darah tinggi bisa memicu tersumbatnya pembuluh darah, sehingga perawatan intensif harus dilakukan.
Menjaga Kualitas Tidur
Kualitas tidur yang buruk ternyata bisa meningkatkan resiko penyakit stroke. Selain kualitas tidur yang buruk, masalah tidur seperti sleep apnea, insomnia, kurang tidur, serta tidur lebih dari 9 jam juga memiliki resiko yang sama. Oleh karena itu, penting menjaga kualitas dan waktu tidur antara 7 – 8 jam sehari secara teratur.
Melakukan Pemeriksaan Secara Rutin
Guna menghindari kemungkinan terkena stroke, siapa pun disarankan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin. Pemeriksaan kesehatan ini akan membantu mengetahui kondisi di dalam tubuh secara keseluruhan, sehingga masalah kesehatan bisa dicegah sedini mungkin.
Baca juga: 5 Tips Perawatan Intensif Pasien Stroke di Rumah
Tanda-Tanda Gejala Stroke di Usia Muda
Jika Anda mengalami beberapa gejala di bawah ini, kemungkinan Anda mengalami gejala stroke. Segera ubah pola hidup dan melakukan konsultasi dengan tenaga medis untuk perawatan lebih lanjut.
- Mengalami kesemutan atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu, kemudian mengalami kelumpuhan pada bagian tubuh tertentu.
- Mengalami kesulitan bicara atau merasa bingung memahami perkataan orang lain.
- Pandangan terasa kabur, sulit melihat, bahkan mengalami kebutaan sesaat.
- Sering pusing mendadak, kehilangan keseimbangan atau mengalami vertigo.
- Sakit kepala tanpa sebab apa pun secara tiba-tiba.
Stroke memang diwariskan apabila memiliki anggota keluarga yang sebelumnya mengalami penyakit ini. Namun dengan menerapkan pola hidup sehat, stroke bisa dicegah sedini mungkin, begitu pula dengan penyakit kardiovaskular lainnya.