HomeMakanan7 Efek Jangka Panjang Akibat Sering Konsumsi Makanan Pedas

7 Efek Jangka Panjang Akibat Sering Konsumsi Makanan Pedas

Anda termasuk penggemar makanan pedas? Jika iya, nampaknya memang banyak orang yang menyukai rasa pedas. Semua makanan yang dicampur dengan cabai terasa menjadi lebih nikmat. 

Namun, tahukah Anda? Mengonsumsi makanan pedas terlalu sering ternyata memiliki efek jangka panjang yang tidak baik bagi kesehatan. Lantas, apa saja bahaya yang dapat terjadi?

Baca juga: Pilihan Menu Makanan Sehat untuk Wanita Menopause

Dampak Sering Mengonsumsi Makanan Pedas

Beberapa gangguan kesehatan bisa muncul akibat terlalu sering mengonsumsi makanan pedas. Berikut ini efek atau dampak yang bisa terjadi akibat konsumsi makanan pedas secara berlebihan:

1. Mengurangi sensitivitas lidah

Terlalu sering mengonsumsi makanan pedas bisa mengurangi sensitivitas lidah dalam mengecap rasa, bahkan bisa berangsur hilang. Pasalnya, ketika seseorang mengonsumsi makanan pedas secara teratur membuat lidah beradaptasi, sehingga seseorang membutuhkan lebih banyak rasa pedas untuk mendapatkan sensasi yang sama. Ini dapat mengurangi kepekaan terhadap rasa lainnya.

Jika hal ini terjadi, maka lidah tidak bisa lagi berfungsi secara optimal dalam menentukan porsi makanan pedas yang dapat ditoleransi.

2. Resiko obesitas

Tidak hanya mengurangi sensitivitas lidah, mengonsumsi makanan pedas terlalu sering juga dapat meningkatkan risiko obesitas. Hal ini karena konsumsi makanan pedas dapat memicu peningkatan nafsu makanan, khususnya asupan karbohidrat. Rasa sambal yang pedas dan nikmat, yang dihasilkan dari zat capsaicin dapat meningkatkan hormon endorfin tubuh dan dapat meningkatkan nafsu makan.

3. Menyebabkan masalah pencernaan

Dampak yang biasanya akan terjadi jika seseorang mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan yaitu terjadi masalah pencernaan.

Cabai mempunyai kandungan capsaicin yang bisa menyebabkan masalah di sistem pencernaan, seperti refluks asam, tinja cair, heartburn, hilangnya selera makan, hingga perut bergas. Bahkan dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan usus. Ini bisa meningkatkan risiko gangguan pencernaan seperti gastritis atau sindrom iritasi usus besar (IBS).

4. Penurunan kognitif

Penurunan kognitif bisa terjadi seiring bertambahnya usia dan bisa dibilang menjadi proses alami seluruh manusia. Namun, ternyata gangguan ini bisa terjadi akibat mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan.

Umumnya, penurunan kognitif ditandai dengan gangguan daya ingat, kesulitan fokus, gangguan komunikasi, sering lupa, dan salah membuat keputusan.

5. Gastritis (Maag Akut)

Terlalu sering mengonsumsi makanan pedas juga dapat menyebabkan rapuhnya permukaan lambung dan membuat lambung mudah terluka. Sehingga, hal itu dapat memicu terjadinya gastritis atau maag akut akibat peradangan pada lapisan lambung. Gejala yang muncul pada gangguan ini yaitu, seperti mual, muntah, diare, dan perut kembung.

Baca juga: Kenali 7 Gejala Maag Kronis yang Penting untuk Diwaspadai

6. Iritasi bibir

Efek samping lain dari mengonsumsi makanan pedas terlalu sering yaitu dapat menimbulkan rasa panas yang terbakar di mulut dan bibir. Kondisi paling parah bisa menyebabkan iritasi pada bibir.

Guna menghindari hal tersebut, penting bagi Anda untuk mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah atau tingkat kepedasan yang normal saja.

7. Gangguan metabolisme

Konsumsi makanan pedas dapat memengaruhi metabolisme tubuh. Capsaicin, senyawa aktif dalam cabai, dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh untuk sementara. Ini bisa menyebabkan peningkatan pengeluaran kalori.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan pedas dapat meningkatkan metabolisme, tetapi dalam jangka panjang bisa menyebabkan ketidakseimbangan.

Lalu, Apakah Sering Konsumsi Makanan Pedas Berbahaya?

Sebenarnya, berbahaya tidaknya mengonsumsi makanan pedas tergantung seberapa banyak Anda mengonsumsi cabai serta seberapa pedas makanan atau cabai yang dimakan. Penelitan menemukan, jika orang makan lebih dari 50 gram cabai per-hari secara teratur, memiliki risiko penurunan kognitif hampir dua kali lebih besar dibandingkan orang yang makan cabai kurang dari jumlah tersebut.

Sehingga bisa disimpulkan, jika mengonsumsi makanan pedas boleh saja namun tidak baik jika berlebihan. Kandungan  capsaicin cabai sebenarnya memiliki manfaat juga bagi tubuh jika dikonsumsi dengan benar.


Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!

REFERENSI

Medical News Today (2019). Is spicy food linked to dementia risk?. Diakses pada 12 Juli 2014.

Cleveland Clinic (2023). The Health Risks of Eating Extremely Spicy Foods. Diakses pada 12 Juli 2024.

Health (2022). The Dangers and Benefits of Eating Hot Peppers. Diakses pada 12 Juli 2024.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer