HomePenyakitKenali 7 Gejala Maag Kronis yang Penting untuk Diwaspadai

Kenali 7 Gejala Maag Kronis yang Penting untuk Diwaspadai

Anda pernah mengalami maag dan berlangsung cukup lama? Jika pernah, mungkin Anda mengalami maag kronis. Maag kronis adalah kondisi yang sering kali mengganggu dan memerlukan perhatian khusus untuk mengelola gejalanya dengan tepat. Gejala-gejala ini dapat bervariasi antara individu satu dengan lainnya, dan pengelolaan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Berikut ini Insan Medika akan membahas lebih lengkap mengenai maag kronis yang perlu diwaspadai serta bagaimana mengenali mereka.

Baca juga: Maag atau Asam Lambung? Pahami Perbedaan dan Cara Mengenali Keduannya

Mengenal Apa itu Maag Kronis?

Berbeda dengan maag biasa yang umumnya terjadi sesekali dan bersifat sementara maag kronis atau disebut juga gastritis kronis merujuk pada kondisi peradangan pada lapisan lambung yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama, biasanya lebih dari beberapa minggu atau bulan.

Gejalanya dapat terjadi secara teratur atau berulang selama periode yang panjang, bahkan dengan perawatan yang adekuat.

Maag kronis dapat dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan penyebabnya:

  1. Maag kronis tipe A, yakni kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menganggap sel-sel lambung sebagai ancaman dan merusaknya.
  2. Maag kronis tipe B, yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori.
  3. Maag kronis tipe C, yang dipicu oleh penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan konsumsi minuman beralkohol dalam jangka panjang.

Gejala Maag Kronis yang Perlu Diwaspadai

Berikut adalah beberapa gejala umum yang sering terkait dengan maag kronis:

1. Nyeri atau ketidaknyamanan di daerah perut atas

Rasa nyeri atau ketidaknyamanan di daerah perut atas adalah salah satu gejala yang paling umum dari maag kronis. Rasa ini bisa berupa rasa terbakar, terasa kembung, atau perasaan penuh meskipun sudah makan sedikit.

2. Seringnya Mual atau Muntah

Penderita maag kronis sering mengalami rasa mual yang persisten atau bahkan muntah, terutama setelah makan atau saat perut kosong. Hal ini juga dapat berhubungan ketika penderita mengonsumsi makanan-makanan yang pedas atau gorengan.

3. Peningkatan produksi asam lambung

Pada maag kronis, lambung cenderung menghasilkan lebih banyak asam lambung dari biasanya. Ini bisa menyebabkan gejala seperti mulut terasa pahit, regurgitasi (pengembalian isi lambung ke kerongkongan), atau sulit menelan.

Baca juga: Punya Riwayat Asam Lambung tapi Tetap Aman Minum Kopi? Ini Tipsnya

4. Sering mengalami sendawa

Karena adanya akumulasi gas dalam perut, penderita maag kronis sering mengalami bersendawa lebih sering. Bersendawa membantu mengeluarkan gas dan udara dari saluran pencernaan secara bertahap, yang dapat mengurangi rasa tidak nyaman di perut. Bersendawa akibat maag kronis umumnya terjadi beberapa kali dalam sehari.

5. Turunnya nafsu makan

Turunnya selera makan juga merupakan gejala yang sering dialami oleh individu yang menderita maag kronis. Penurunan selera makan yang disebabkan oleh maag kronis umumnya terjadi karena sensasi tidak nyaman pada perut saat atau setelah makan. Gejala ini terkait dengan perut yang terasa kembung dan mudah merasa kenyang saat makan.

6. Penurunan berat badan yang tidak disengaja

Salah satu gejala lain yang umum terjadi pada maag kronis adalah penurunan berat badan yang tidak disengaja. Hal ini terjadi karena gangguan pada proses pencernaan yang dapat mengurangi nafsu makan atau membuat sulit untuk menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Selain itu, peradangan pada lambung juga dapat mempengaruhi metabolisme tubuh secara keseluruhan.

7. Sering mengalami kembung

Salah satu gejala yang sering terkait dengan maag kronis adalah kembung. Kembung merupakan kondisi di mana perut terasa penuh, membuncit, dan terasa tertekan, sering kali disertai sensasi tidak nyaman. Gejala ini dapat muncul akibat beberapa faktor yang terkait dengan maag kronis, seperti peradangan dan iritasi lambung, gangguan motilitas lambung, konsumsi makanan yang memicu gas, stres dan cemas berlebih.

Cara Menangani Gejala Maag Kronis

Penanganan maag kronis dapat meliputi kombinasi perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Langkah-langkah yang dapat membantu mengurangi gejala maag kronis meliputi:

  • Perubahan Pola Makan: Hindari makanan pedas, asam, atau berlemak yang dapat memicu gejala maag.
  • Menghindari Pemicu: Reduksi stres, menghindari alkohol dan merokok, serta mengurangi konsumsi NSAID jika memungkinkan.
  • Obat-obatan: Penggunaan antasida, penghambat pompa proton (PPI), atau obat lain yang diresepkan untuk mengurangi produksi asam lambung atau melindungi lapisan lambung.

Baca juga: Awas! Pahami 5 Risiko Komplikasi Serius Asam Lambung yang Tidak Diobati

Mengenali gejala maag kronis yang perlu diwaspadai adalah langkah penting untuk mengelola kondisi ini dengan efektif dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Dengan pemahaman yang baik tentang gejala dan konsultasi rutin dengan dokter, penderita maag kronis dapat menemukan strategi pengelolaan yang sesuai untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Untuk pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpercaya, Insan Medika dapat menjadi solusi home care yang dapat diandalkan untuk kebutuhan kesehatan Anda. Dengan tim profesional yang siap memberikan perawatan terbaik di rumah, Insan Medika memastikan kenyamanan dan keamanan pasien sebagai prioritas utama. Jangan ragu untuk menghubungi kami untuk informasi lebih lanjut atau kunjungi situs web kami hari ini.


Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!

REFERENSI

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. (2024). Peptic Ulcers (Stomach Ulcers). Diakses pada 1 Maret 2024.

Mayo Clinic. (2024). Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Diakses pada 1 Maret 2024.

International Foundation for Gastrointestinal Disorders. (2024). Gastroparesis. Diakses pada 1 Maret 2024.

American College of Gastroenterology. (2024). Understanding Peptic Ulcer Disease. Diakses pada 1 Maret 2024.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer