Selama ini penyakit asam lambung sering diabaikan karena dianggap akan hilang dengan sendirinya. Faktanya, asam lambung yang tidak diobati bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, seperti kerusakan pada saluran pencernaan hingga kerongkongan.
Asam lambung sendiri adalah cairan di lambung yang membantu memecah makanan. Jika jumlahnya terlalu banyak, asam lambung dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Kondisi ini sering disebut GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).
Baca juga: Maag atau Asam Lambung? Pahami Perbedaan dan Cara Mengenali Keduannya
Komplikasi akibat asam lambung yang tidak diobati
Dilansir dari Mayo Clinic, refluks asam ringan atau terjadi sesekali umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, hal ini mungkin akan menyebabkan ketidaknyamanan serta risiko komplikasi yang serius.
Banyak dari komplikasi yang terkait satu sama lain. Berikut ini beberapa risiko komplikasi yang dapat terjadi akibat asam lambung yang tidak diobatin, diantaranya:
1. Esofagitis
Esofagitis adalah suatu gangguan yang mengacu pada peradangan di esofagus atau kerongkongan. Peradangan ini dapat terjadi akibat beberapa faktor, seperti refluks asam, obat-obatan tertentu, infeksi, konsumsi zat korosif, hingga alergi makanan.
Kondisi ini dapat ditandai dengan meradangnya lapisan kerongkongan, iritasi, kesulitan menelan, nyeri dada, rasa terbakar di dada, hingga pendarahan. Esofagitis kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan striktur esofagus, tukak, hingga kanker esofagus.
2. Ulkus esfagus
Asam lambung yang tidak diobati juga dapat menyebabkan terjadinya ulkus esofagus. Ulkus esofagus adalah luka yang terjadi pada dinding bagian dalam esofagus atau tenggorokan. Hampir mirip dengan gangguan sebelumnya ulkus esofagus dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi Helicobacter pylori, refluks asam, obat-obatan tertentu, hingga alergi makanan.
Beberapa gejala yang dapat terjadi jika seseorang mengalami ulkus esofagus, seperti gangguan pencernaan, nyeri ketika menelan, mual, heartburn, sensasi terbakar di area dada, dan BAB berdarah.
3. Barrett esophagus
Kerusakan jangka panjang pada esofagus akibat asam lambung dapat menyebabkan perubahan sel pada lapisan esofagus atau disebut Barret Esophagus. Kondisi ini termasuk komplikasi yang serius, sebab perubahan sel yang terjadi berpotensi berkembang menjadi sel kanker.
Barret Esophagus umumnya berkembang sekitar 10 hingga 15 persen orang yang menderita GERD. Selain itu, kondisi ini cenderung terjadi pada pria. Hampir dua kali lipat daripada wanita.
Baca juga: Punya Riwayat Asam Lambung tapi Tetap Aman Minum Kopi? Ini Tipsnya
4. Pneumonia aspirasi
Asam lambung yang sampai ke tenggorokan atau mulut dapat terhirup hingga ke paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan pneumonia aspirasi, yaitu infeksi paru-paru.
Beberapa gejalanya seperti, demam, batuk dalam, nyeri di dada, napas tersengal, mengi perubahan warna kulit, hingga kematian. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat berakibat serius dan bahkan fatal.
5. Pendarahan gastrointestinal
Paparan asam lambung yang sudah parah juga berisiko menyebabkan teradinya pendarahan gastrointestinal. Kondisi pendarahan ini terjadi pada saluran pencernaan, yang dapat terjadi baik pada bagian atas maupun bagian bawah saluran pencernaan.
Gejala pendarahan gastrointestinal meliputi, muntah darah (hematemesis), tinja mengandung darah (melena), atau pendarahan di organ tubuh bawah dengan warna darah yang lebih merah. Pendarahan gastrointestinal dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang serius dan memerlukan penanganan medis segera.
Tips agar asam lambung tidak gampang kambuh
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mencegah naiknya asam lambung:
- Makan dalam porsi cukup dan sering. Makan dalam jumlah kecil dan sering mengurangi tekanan pada perut Anda dan membantu mencegah naiknya asam lambung.
- Makan makanan yang mengandung serat. Beberapa makanan yang mengandung serat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan produk susu, dapat membantu menurunkan naiknya asam lambung.
- Hindari kebiasaan langsung berbaring setelah makan. Setidaknya berdiri atau duduk selama 2 hingga 3 jam setelah makan. Hal ini akan membantu makanan tetap berada di perut dan mengurangi risiko asam lambung naik.
- Jangan makan sebelum tidur. Menghindari makan atau camilan sebelum tidur dapat membantu mencegah naiknya asam lambung, karena tidur terlalu cepat setelah makan dapat mendorong asam lambung kembali ke kerongkongan.
- Menghindari makanan yang dapat menyebabkan refluks. Menghindari makanan yang dapat menyebabkan refluks seperti kopi, coklat, soda, alkohol, cabai, makanan asam, dan makanan berlemak tinggi, dapat membantu mencegah peningkatan asam lambung.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
WebMD (2023). What Is Acid Reflux Disease?. Diakses pada 25 November 2023.
Healthline (2020). Can Acid Reflux Cause Life Threatening Complications?. Diakses pada 25 November 2023.
Acidre Reflux Specialist. Can Acid Reflux Lead to Serious Complications?. Diakses pada 25 November 2023.