HomeKesehatanApa Itu Limfangitis? Gejala dan Penanganannya

Apa Itu Limfangitis? Gejala dan Penanganannya

Limfangitis adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan pada pembuluh limfatik, yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Pemahaman yang baik tentang limfangitis, sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Pada artikel berikut akan membahas lebih lanjut mengenai limfangitis, penyebab, gejala, hingga penanganannya secara lengkap.

Baca juga: 3 Cara Ampuh Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit

Apa itu Limfangitis?

Limfangitis adalah kondisi medis yang ditandai oleh peradangan pada pembuluh limfatik, yang berfungsi mengangkut limfa, cairan berisi sel-sel kekebalan tubuh, dari jaringan ke kelenjar getah bening.

Peradangan ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti Streptococcus atau Staphylococcus. Bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka, goresan, atau infeksi kulit yang ada, menyebabkan reaksi peradangan yang terlihat dengan kemerahan dan pembengkakan pada kulit di sepanjang jalur limfatik.

Limfangitis seringkali menjadi respons tubuh terhadap infeksi lokal yang lebih luas, dan dapat berkembang menjadi kondisi yang serius jika tidak ditangani dengan baik.

Gejala Limfangitis

Salah satu gejala yang sering muncul pada penderita limfangitis adalah munculnya garis atau ruam merah di sekitar luka yang mengarah ke kelenjar getah bening, seperti di area leher, dada, ketiak, dan perut.

Di samping itu, terdapat beberapa gejala umum dari limfangitis yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Nyeri. Penderita sering merasakan nyeri atau ketidaknyamanan di area yang terkena.
  • Demam. Penderita sering mengalami demam sebagai respons tubuh terhadap infeksi.
  • Kelelahan. Kelelahan umum dapat terjadi akibat infeksi yang terjadi dalam tubuh.
  • Pembesaran kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening dekat area yang terinfeksi dapat membesar dan terasa nyeri.

Baca juga: Memahami 4 Stadium Kanker Kelenjar Getah Bening dan Pengobatannya

Komplikasi Akibat Limfangitis

Limfangitis juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat, seperti:

  • Abses. Pengumpulan nanah yang dapat terbentuk di area infeksi, mengharuskan intervensi medis lebih lanjut untuk pengurasan. Selain itu, infeksi dapat menyebar ke jaringan sekitarnya
  • Selulitis. Ditandai dengan peradangan lebih luas pada kulit dan jaringan bawahnya.
  • Sepsis. Respons tubuh yang ekstrem terhadap infeksi yang dapat mengancam nyawa. Hal ini terjadi ketika bakteri dari limfangitis masuk ke dalam aliran darah, menyebabkan kondisi serius yang memerlukan perawatan intensif.

Penanganan Limfangitis

Penanganan limfangitis bergantung pada tingkat keparahan infeksi. Beberapa langkah penanganan yang umum dilakukan meliputi:

1. Pemberian obat-obatan

Pengobatan utama untuk limfangitis adalah antibiotik yang diberikan untuk mengatasi infeksi. Antibiotik dapat diberikan baik melalui infus maupun secara oral. Jika limfangitis disebabkan oleh virus atau parasit, dokter dapat meresepkan obat antivirus atau antiparasit untuk mengatasi infeksi dan membantu mengurangi gejala.

Di sisi lain, obat pereda nyeri juga dapat diberikan untuk mengurangi rasa sakit yang dialami pasien. Penting untuk mengikuti instruksi dokter dan menyelesaikan seluruh resep.

2. Perawatan mandiri

Perawatan mandiri juga dapat dilakukan untuk meredakan gejala limfangitis. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan area yang terinfeksi dengan membersihkannya secara lembut dan menutupi luka dengan perban bersih untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Istirahat yang cukup juga dianjurkan untuk membantu tubuh melawan infeksi, serta mengonsumsi cukup cairan untuk menjaga hidrasi dan mendukung sistem imun.

Selain itu, penggunaan kompres hangat pada area yang terinfeksi dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan. Jika gejala tidak membaik atau semakin memburuk, penting untuk segera mencari bantuan medis.

3. Tindakan operasi

Tindakan operasi untuk menangani limfangitis biasanya diperlukan dalam kasus-kasus yang parah atau jika terdapat komplikasi seperti abses. Jika abses terbentuk akibat infeksi, prosedur pembedahan mungkin dilakukan untuk mengangkat nanah dan membersihkan area yang terinfeksi. Prosedur ini tidak hanya mengurangi tekanan pada jaringan yang terlibat tetapi juga membantu mempercepat proses penyembuhan dan mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.

Baca juga: Cara Mengobati Luka Bernanah Agar Cepat Kering dan Sembuh

Selain itu, jika terdapat jaringan parut atau penyumbatan pada pembuluh limfatik yang disebabkan oleh infeksi yang berulang, dokter mungkin merekomendasikan prosedur lebih lanjut untuk memperbaiki atau mengangkat jaringan yang terkena. Tindakan ini bertujuan untuk memulihkan fungsi normal sistem limfatik dan mencegah komplikasi di masa depan.


Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!

REFERENSI

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2021). Lymphangitis. Diakses pada 11 Juli 2024.

CDC Mayo Clinic. (2022). Lymphangitis: Symptoms and causes. Diakses pada 11 Juli 2024.

MedlinePlus. (2023). Lymphangitis. Diakses pada 11 Juli 2024.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer