Stres adalah respons alami tubuh terhadap tantangan atau tekanan. Namun, saat stres berlanjut dan menjadi berat, dapat muncul berbagai gejala yang memengaruhi kesehatan fisik dan mental.
Oleh sebab itu, mengenali gejala ini penting untuk mengambil tindakan yang tepat dan menjaga kesejahteraan. Lantas, apa saja gejala stres berat dan bagaiamana cara mengatasinya? Temukan informasinya pada artikel berikut ini.
Baca juga: Stres Oksidatif: Gejala, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Penyebab Stres Berat
Sebelum mengetahui gejalanya, perlu diketahui jika stres berat biasanya muncul ketika seseorang mengalami tekanan yang berlebihan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
- Masalah keluarga
- Kehilangan orang terdekat
- Beban pekerjaan
- Penyakit kronis atau kondisi medis yang berkepanjangan
- Masalah keuangan
- Hubungan sosial yang buruk
- Faktor genetik dan biologis
Gejala Stres Berat
Ketika seseorang yang mengalami stres berat, gejala yang muncul sering kali menjadi sinyal bahwa tubuh dan pikiran membutuhkan perhatian lebih. Beberapa gejala yang muncul seperti:
1. Mudah sakit
Salah satu gejala yang sering muncul pada seseorang yang mengalami stres berat yaitu mudah sakit. Menurut medis, stres dapat melemahkan sistem imun tubuh, membuat individu lebih rentan terhadap berbagai penyakit.
Ketika seseorang mengalami stres, tubuh melepaskan hormon seperti kortisol, yang dalam jangka panjang dapat mengganggu fungsi sistem kekebalan. Hal ini membuat tubuh lebih sulit melawan infeksi dan meningkatkan risiko terkena penyakit seperti flu, infeksi saluran pernapasan, dan penyakit lainnya.
2. Sulit tidur
Sulit tidur juga menjadi tanda seseorang mengalami stres berat. Sebab stres dapat memicu perubahan hormonal yang mempengaruhi siklus tidur. Stres dapat menyebabkan pikiran cemas yang berlarut-larut, membuat individu sulit untuk tenang dan tidur atau dinamakan respons fight-or-flight di dalam tubuh. Hal ini membuat tubuh menjadi lebih ‘waspada’ dan menyebabkan sulit tidur.
Kondisi ini dapat menciptakan siklus yang merugikan, di mana kurang tidur justru dapat meningkatkan stres, sehingga penting untuk mengelola stres dan mencari bantuan jika gangguan tidur berlanjut.
3. Lelah fisik dan mental
Ketika menghadapi stres berat, tubuh dan pikiran Anda bisa merasa sangat lelah. Anda mungkin merasa kurang energi, kesulitan berkonsentrasi, atau merasa tidak berdaya. Kelelahan ini dapat memengaruhi produktivitas dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Baca juga: 5 Teknik Relaksasi yang Ampuh Redakan Penat dan Stres
4. Perubahan nafsu makan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, stres dapat memicu perubahan dalam keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan, seperti kortisol dan leptin. Kadar kortisol yang meningkat akibat stres dapat menyebabkan seseorang cenderung menginginkan makanan tinggi gula dan lemak sebagai bentuk respons emosional.
Sebaliknya, beberapa orang mungkin mengalami penurunan nafsu makan karena kecemasan yang mengganggu, sehingga mereka kehilangan minat pada makanan. Selain itu, stres juga dapat mempengaruhi sistem pencernaan, menyebabkan masalah seperti mual, sakit perut, atau gangguan pencernaan lainnya.
5. Perubahan suasana hati yang sulit terkontrol
Perubahan suasana hati yang sulit terkontrol sering kali menjadi indikator bahwa seseorang mengalami stres berat, yang dapat memicu reaksi fisiologis dan psikologis dalam tubuh. Selain itu, respons stres ini dapat memengaruhi neurotransmitter di otak, seperti serotonin dan dopamin, yang berperan dalam regulasi emosi.
Ketika individu berada dalam kondisi stres kronis, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengelola emosi, yang dapat berujung pada perasaan mudah marah, frustrasi, atau bahkan kelelahan emosional.
Cara Mengatasi Stres Berat
Dari penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penting untuk mengenali tanda-tanda stres berat sebagai sinyal untuk mencari bantuan dan mengelola stres dengan cara yang lebih sehat. Berikut adalah beberapa cara yang efektif untuk mengatasi stres berat:
- Identifikasi sumber stres. Kenali penyebab stres dalam hidup Anda. Dengan mengetahui pemicunya, Anda dapat merencanakan langkah-langkah untuk mengatasinya.
- Melakukan relaksasi. Cobalah teknik seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam. Aktivitas ini dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi ketegangan.
- Olahraga secara teratur. Aktivitas fisik dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi hormon stres. Luangkan waktu untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari.
- Berlatih mindfulness. Latihan mindfulness membantu Anda untuk tetap fokus pada saat ini dan mengurangi kekhawatiran tentang masa depan.
- Hindari zat perangsang. Batasi konsumsi kafein dan alkohol, karena keduanya dapat meningkatkan kecemasan dan membuat stres semakin parah.
- Bercerita dengan orang terdekat. Berbicara dengan teman, keluarga, atau profesional dapat membantu Anda merasa lebih didukung. Jangan ragu untuk berbagi perasaan dan pengalaman Anda.
- Luangkan waktu untuk melakukan hobi. Melakukan aktivitas yang Anda nikmati dapat menjadi cara yang efektif untuk meredakan stres. Temukan waktu untuk hobi atau kegiatan yang membuat Anda bahagia.
Baca juga: Mengenal Strategi Coping Mechanism untuk Mengatasi Stres
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat mengelola stres dengan lebih efektif dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Jika stres terasa berat dan sulit diatasi, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari psikolog atau konselor. Mereka dapat memberikan dukungan dan strategi yang lebih lanjut.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
REFERENSI
American Psychological Association. (2022). Stress Effects on the Body. Diakses pada 10 Juli 2024.
Mayo Clinic. (2023). Stress management: How to reduce, prevent, and cope with stress. Diakses pada 10 Juli 2024.
National Sleep Foundation. (2021). Stress and Sleep: How Stress Affects Sleep Quality. Diakses pada 10 Juli 2024.
Cleveland Clinic. (2022). Stress: Symptoms, Causes, and Treatment. Diakses pada 10 Juli 2024.
Harvard Health Publishing. (2020). Stress and Your Health. Diakses pada 10 Juli 2024.