HomeKesehatan LansiaTerapi yang Tepat Bagi Lansia Penderita Parkinson, Gak Bisa...

Terapi yang Tepat Bagi Lansia Penderita Parkinson, Gak Bisa Sembarangan!

Semakin bertambahnya usia, semakin banyak pula seorang lansia yang mengalami gangguan kesehatan dan rentan terkena penyakit. Seperti penyakit Parkinson, yang mudah menyerang kesehatan lansia. Untuk mengatasi penyakit tersebut tentu diperlukan pengobatan salah satunya dengan melakukan terapi. Lantas, terapi apa yang tepat bagi lansia penderita Parkinson?

Apa itu Penyakit Parkinson?

Penyakit Parkinson merupakan penyakit yang menyerang fungsi otak, yang menyebabkan terganggunya kemampuan tubuh dalam mengontrol keseimbangan dan gerakan. Efek yang ditimbulkan dari penyakit ini juga beragam, seperti kaku otot (rigiditas), tremor, gerakan yang melambat (bradikinesia), hingga gangguan koordinasi. Penyakit ini banyak diderita oleh seseorang yang berusia 50 tahun ke atas, dan juga lebih banyak terjadi pada pria.

Tak hanya efek itu saja, pada tahap lanjut lansia penderita Parkinson akan mengalami kesulitan berbicara dan berjalan, sehingga akan mengganggu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Kenali Jenis-jenis Fisioterapi Pada Layanan Homecare, Sudah Tau?

Terapi yang tepat bagi penderita Parkinson

Meskipun belum diketahui secara pasti cara untuk mencegah penyakit ini, bukan berarti tidak ada cara pengobatan lain yang bisa digunakan untuk mencegah perburukan kondisi penderita. Pada kondisi ini terapi dapat membantu utuk mempermudah menjalankan aktivitas serta meringankan gejala yang dirasakan.

Sebelum melakukan terapi, sebaiknya konsultasikan kesehatan Anda terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetaui penanganan terapi yang tepat untuk Anda. Sebab, setiap orang mungkin mengalami tingkat keparahan dan gejala yang berbeda pula.

Berikut ini ada beberapa pengobatan terapi yang disarankan dokter bagi lansia penderita Parkinson:

– Fisioterapi (terapi fisik)

Fisioterapi adalah salah satu terapi yang dianjurkan oleh dokter untuk menangani penderita Parkinson. Jenis terapi ini membantu penderita Parkinson untuk meredakan kaku otot dan nyeri sendi, sehingga dapat meningkatkan kemampuan gerak dan kelenturan tubuh.

Fisioterapi juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan stamina pasien dalam beraktivitas secara mandiri.

Adapaun beberapa penanganan fisioterapi yang biasa diberikan untuk penderita Parkinson adalah sebagai berikut:

  • Membuat program untuk meningkatkan kualitas hidup pasien seperti, mengontrol stress dan kelelahan dan memperlambat perkembangan penyakit.
  • Memberikan informasi mengenai intensitas, frekuensi, durasi, serta jenis olahraga yang tepat sesuai kondisi pasien.
  • Membantu dan menjaga ketika latihan gerak yang dapat memperkuat otot serta menyeimbangkan tubuh.
  • Membantu dalam berlatih teknik untuk menjalani aktivitas sehari-hari, seperti teknik berjalan, berbalik ke tempat tidur, mengubah posisi duduk ke berdiri begitu juga sebaliknya.
  • Memastikan pasien membutuhkan peralatan khusus guna memudahkan ketika menjalankan terapi dengan aman.
  • Melatih pasien melakukan fisioterapi untuk penyakit Parkinson seperti, ayunan lengan, melakukan langkah tinggi, mengayun lengan sambil berjalan, latihan keseimbangan tubuh, latihan ketahanan dengan karet gelang, hingga latihan gerak yang memanfaatkan air.

– Terapi Okupasi

Selain itu ada juga terapi okupasi. Terapi okupasi merupakan perawatan terapi khusus yang dilakukan bagi seseorang yang mengalami gangguan kesehatan tertentu seperti penderita Parkinson, agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari.

Sebelum melakukan terapi, dokter akan mengidentifikasi sejauh mana pasien mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dari hal tersebut terapis akan tau teknik atau peralatan khusus yang dapat digunakan untuk memberikan terapi ini.

Perlu diketahui, bahwa terapi okupasi ini tentunya akan disesuaikan dengan kebutuhan pasien yang akan menjalani terapi. Pasalnya tingkat kondisi pasien juga berbeda.

Beberapa tahap penananganan pada terapi okupasi adalah sebagai berikut:

  • Evaluasi individual, penderita, keluarga, dan dokter spesialis akan menentukan tujuan serta terapi yang okupasi yang akan diterapkan.
  • Merancang intervensi, tujuannya untuk meningkatkan kemampuan pasien yang akan menjalani terapi
  • Evaluasi hasil, guna memastikan bahwa terapi okupasi sudah dijalani sesuai dengan tujuan

– Terapi wicara

Terapi wicara juga dianjurkan oleh dokter untuk menangani pasien lansia yang kesulitan berbicara dan menelan makanan dan air liur.

Beberapa penderita Parkinson memang kerap mengalami kesulitan menelan dan berkomunikasi. Pada kondisi ini, terapi wicara akan sangat dibutuhkan. Dalam terapi ini, terapis akan merancang strategi untuk membantu penderita Parkinson mempertahankan volume dan kecepatan bicara, bernafas, ekspresi wajah, serta artikulasi.

Selain itu, terapis juga akan merekomendasikan alat khusus yang mendukung komunikasi atau membantu berlajar berkomunikasi dalam situasi tertentu, seperti menggunakan gambar yang ditunjuk untuk memancing komunikasi.

Agar mendapatkan hasil yang optimal, terapi wicara menerapkan dua cara.

  1. Mengoptimalkan koordinasi mulut agar dapat menghasilkan suara dan membuat kalimat dengan artikulasi yang jelas, lancar, dan volume suara yang cukup.
  2. Mengembangkan pemahaman dan mengekspresikan suatu bahasa

– Terapi musik

Selain terapi untuk melatih kembali aktivitas fisik, terapi komplementer juga dianjurkan sebab membantu untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Musik sendiri sangat bermanfaat bagi kesehatan mental dan fisik.

Pada penderita Parkinson terapi musik sangat membantu menstabilkan kondisi psikologis pasien. Kurangnya level dopamin pada penderita Parkinson dapat menyebabkan gangguan suasana hati yang bahkan bisa muncul lebih dulu sebelum gejala motorik terjadi

Terapi musik umumnya akan dilakukan oleh seorang terapis musik. Terapi ini juga biasanya dilakukan secara berkelompok. Beberapa hal berikut yang umunya dilakukan saat melakukan terapi musik:

  • Melakukan pemanasan suara
  • Pasien akan diminta untuk menyanyikan lagu sambil membaca lirik baik di kertas yang sudah dibagikan atau di layar besar. Adapun lagu yang dinyanyikan biasanya lagu yang terkenal untuk memotivasi pasien juga
  • Pasien akan berlatih menggunakan melodi dan ritme untuk melatih gerakan
  • Pasien juga akan diminta untuk menggerakkan tubuh sesuai dengan ketukan lagu yang dimainkan. Hal itu bertujuan untuk melatih koordinasi gerak tubuh pasien.

Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDISPERAWAT ORANG SAKITPERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!

REFERENSI
  • Healthline (2021). Parkinson’s Disease Causes: Genetics, Environment, and Risk Factors. Diakses pada 8 Oktober 2022
  • Alodokter (2022). Pengobatan Parkinson. Diakses pada 8 Oktober 2022

 

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer