HomeKesehatanRekomendasi Aktivitas untuk Lansia Demensia agar Tidak Stress

Rekomendasi Aktivitas untuk Lansia Demensia agar Tidak Stress

Lansia rentan mengalami demensia, yakni suatu kondisi ketika seseorang mengalami penurunan daya ingat. Tak hanya itu, pasien demensia juga berkurang kemampuan kognitif, fisik serta fungsionalnya. Guna mengurangi stress dan mempertajam kemampuan kognitifnya, ada pilihan aktivitas untuk lansia demensia.

Selain melakukan aktivitas-aktivitas ini, lansia yang mengalami demensia sebaiknya juga melakukan terapi. Beberapa jenis terapi yang disarankan untuk penderita demensia adalah terapi stimulasi kognitif, terapi okupasi, terapi mengingat, serta terapi rehabilitasi kognitif.

Kegiatan dan Aktivitas untuk Lansia Demensia

aktivitas untuk lansia demensia
Ilustrasi lansia penderita demensia (Sumber: Freepik)

1.    Jalan Kaki

Lansia tidak bisa melakukan aktivitas berat, karena itu olahraga seperti jalan kaki sangat disarankan. Tidak hanya menjaga stamina, jalan kaki juga minim resiko karena tak menyebabkan cedera. Bagi lansia yang mengalami demensia, jalan kaki bisa dilakukan sekitar 20 – 60 menit dalam 3 kali seminggu.

2.    Kegiatan Rumah Tangga

Melakukan kegiatan rumah tangga sederhana juga menjadi salah satu cara untuk menjaga kebugaran tubuh lansia. Meski sederhana, kegiatan rumah tangga juga bisa melatih konsentrasi serta koordinasi fisik. Agar mengurangi kemungkinan cidera, ajak anggota keluarga lain untuk melakukan aktivitas rumah tangga bersama, misalnya berkebun atau membuat camilan.

3.    Senam Aerobik

Senam aerobik termasuk salah satu senam yang ringan dan cocok dilakukan oleh orang tua. Jenis senam ini juga bisa dilakukan secara teratur, antara 3 – 5 kali dalam seminggu selama 30 menit. Dengan melakukan senam aerobik, tubuh lansia bisa mendapatkan aliran darah yang cukup, terutama area otak.

Baca juga: Mengenal Aquafit, Olahraga Air yang Aman dan Sehat untuk Lansia

4.    Meditasi

Meditasi memang bukan aktivitas yang bisa meningkatkan kemampuan otak secara aktif, tapi meditasi bisa menjaga kesehatan mental lansia. Aktivitas meditasi yang dilakukan secara rutin juga mampu mencegah kemungkinan depresi akibat penurunan daya pikir.

5.    Melakukan Permainan Asah Otak

Ada banyak jenis permainan asah otak, mulai dari catur, teka teki silang, hingga permainan papan. Permainan ini secara efektif bisa menjaga kemampuan otak, terutama bagian daya ingat dan konsentrasi. Memainkan permainan ini juga menjadi media yang menyenangkan untuk berkomunikasi antara lansia demensia dengan anggota keluarga lain.

6.    Belajar Alat Musik

Kegiatan non fisik seperti belajar alat musik ternyata dianjurkan untuk penderita demensia, karena mencakup kerja otak yang lebih luas. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan belajar alat musik, mulai dari meningkatkan kemampuan motorik halus hingga meningkatkan kemampuan penglihatan, suara dan ingatan.

7.    Aqua Aerobic

Selain berolahraga ringan, jika kemampuan fisik lansia masih dalam keadaan baik, penderita lansia disarankan untuk berlatih dalam air. Keberadaan air dapat mengurangi beban tubuh, sehingga membuat gerak sandi menjadi lebih mudah untuk dilakukan.

8.    Mempelajari Bahasa Baru

Struktur otak terdiri dari sel saraf dan dendrit, yang sering juga disebut sebagai materi abu-abu. Seseorang yang mempelajari dua bahasa atau lebih, sel saraf ini bersifat lebih pekat dan bisa mendorong proses pikir. Dengan mempelajari bahasa baru, terdapat peningkatan fungsi otak yang bisa membantu penderita demensia agar lebih berkonsentrasi pada keseharian mereka.

Baca juga: Beda Lupa Normal dan Lupa Demensia

Tips Merawat Lansia yang Demensia

Demensia bisa menyebabkan perubahan suasana hati sekaligus mengubah kepribadian perilaku penderitanya. Hal ini tentunya bisa membuat mereka stress, cemas, depresi, hingga frustasi. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk merawat lansia yang menderita demensia.

1.    Buat Lingkungan yang Nyaman

Perubahan perilaku demensia muncul karena ada pemicunya, misalnya takut, bosan atau adanya suara yang bising. Agar pasien demensia tidak mengalami perubahan suasana yang terlalu ekstrim, buatlah lingkungan yang aman, nyaman agar minim cidera.

2.    Cari Cara untuk Melakukan Komunikasi

Kadangkala pasien yang mengalami demensia akan sulit melakukan komunikasi, sehingga menimbulkan kesalah pahaman, bisa berupa stress atau depresi. Oleh karena itu, perlu cara komunikasi yang efektif ketika merawat orang yang mengalami demensia, diantaranya:

  • Menggunakan bahasa yang lembut, perlahan, serta jelas.
  • Bersabar, jangan cemas dan terbawa emosi, apalagi jika penderita demensia lambat dalam berbicara.
  • Gunakan kalimat yang pendek, sederhana, dan mudah untuk dipahami.
  • Lakukan kontak mata agar bahasa lebih mudah dipahami.
  • Gunakan isyarat non verbal untuk membantu menggambarkan apa yang ingin di ucapkan.
  • Usahakan untuk tidak memotong pembicaraan, meski sudah paham apa maksud pernyataannya.
  • Hindari pertanyaan yang menantang memori jangka pendek, karena akan membuat mereka kebingungan.
  • Ajukan pertanyaan yang sederhana dan mudah untuk dijawab.

Baca juga: Tips Meredakan Marah Bagi Lansia Penderita Alzheimer dan Demensia

3.    Bantu Mengatasi Gejala yang Terjadi

Kebingungan serta masalah pada memori jangka pendek merupakan hal yang umum terjadi pada penderita demensia. Meski begitu, gejala ini sebenarnya bisa diminimalisir dengan cara berikut:

  • Menetapkan rutinitas harian secara teratur, misalnya waktu mandi, makan atau melakukan konsultasi dengan dokter.
  • Memberikan waktu yang lebih lama untuk beraktivitas, terutama yang memiliki kesulitan kompleks.
  • Gunakan pengingat, bisa berupa catatan atau petunjuk untuk melakukan aktivitas harian.
  • Letakkan benda yang familiar di dekat lansia penderita demensia.
  • Sering ajak berbicara mengenai peristiwa terkini.
  • Ajak untuk menerapkan pola hidup yang sehat, dengan aktif berolahraga dan makan makanan begizi.

4.    Cari Bantuan

Tidak mudah merawat orang yang mengalami demensia, jika memang tak bisa menyelesaikan semua pekerjaan seorang diri, sebaiknya minta bantuan orang lain. Perawat atau anggota keluarga juga bisa menjaga pasien demensia secara bergantian agar tidak stress dan kelelahan.

Pasien demensia memang membutuhkan perawatan khusus agar aktivitas hariannya berjalan lancar. Anda bisa menggunakan layanan homecare maupun caregiver agar pasien demensia tetap sehat. Pilihlah perawat yang sudah bersertifikasi dan professional di bidangnya, sehingga kemungkinan cidera dan masalah lainnya bisa diminimalisir.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer