HomeLansiaTips Mengatasi Lansia Tantrum dan Panduan Pencegahannya

Tips Mengatasi Lansia Tantrum dan Panduan Pencegahannya

Ketika seseorang menua, tak hanya tubuhnya yang mengalami penurunan fungsi, proses ini juga membawa perubahan mental dan emosionalnya. Tidak jarang, perubahan mental dan emosional ini membuat lansia mengalami tantrum.

Tantrum pada lansia punya berbagai faktor penyebab, mulai dari kebingungan, perasaan frustasi, hingga ketidak nyamanan atas kesulitan yang sedang dihadapi. Dalam beberapa kasus, lansia yang mengalami tantrum juga cenderung memiliki masalah kesehatan mental atau gangguan kepribadian.

Agar lebih mudah merawat lansia yang mudah tantrum atau melakukan kebiasaan agresivitas, berikut adalah tips dan panduan yang bisa dilakukan.

Mengenal Tantrum pada Lansia

Tantrum merupakan respon singkat dengan perilaku yang ekstrim, seringkali berupa emosi marah, frustasi, atau sikap yang agresif. Perilaku tantrum pada lansia cukup beragam, bisa berupa teriakan, ocehan, makian, memukul atau melempar benda-benda, serta memberikan tuduhan jahat pada orang sekitar.

Ledakan amarah atau tantrum juga bisa dalam bentuk sikap diam tanpa bicara, mondar-mandir menghalangi jalan, hingga enggan untuk mendengarkan ucapan orang lain. Lansia yang mengalami tantrum kerap terjadi pada mereka yang mengalami perubahan fisik, mental, maupun emosional.

Baca juga: Tips Meredakan Marah Bagi Lansia Penderita Alzheimer dan Demensia

Penyebab Lansia Mengalami Tantrum

mengatasi lansia tantrum
Ilustrasi lansia yang mengalami stress (Sumber: Freepik)

Ada berbagai penyebab mengapa lansia mengalami tantrum, diantaranya adalah:

  • Perubahan hormonal, bisa disebabkan oleh menopause bagi wanita lanjut usia.
  • Mengalami perasaan bahwa mereka diperlakukan tidak adil, sehingga memicu rasa frustasi.
  • Memiliki tekanan hidup yang besar, yang akhirnya memicu rasa stress dan marah.
  • Penyakit seperti demensia atau alzheimer, lansia yang melakukan pengobatan penyakit tersebut biasanya kesulitan mengontrol emosi sebagai bentuk efek samping obat.
  • Mengalami gangguan bipolar, gangguan stress pasca trauma, hingga OCD (Obsessive Compulsive Disorder).
  • Memiliki gangguan kepribadian narsistik atau kepribadian ambang.
  • Mengalami gangguan kecemasan atau sindrom tourette.

Lansia juga rentan mengalami tantrum apabila mengalami rasa sakit atau ketidak nyamanan fisik, seperti rasa lelah, lapar, atau haus. Beberapa lansia juga tak suka mendengar suara berisik, kondisi yang kacau atau suara keras, karena membuat mereka merasa tidak aman.

Cara Menghadapi Lansia yang Tantrum

mengatasi lansia tantrum
Ilustrasi lansia yang mengalami tantrum (Sumber: Freepik)

Bagi yang tidak terbiasa menghadapi lansia yang tantrum, kondisi tersebut memang cukup menantang. Agar lebih mudah, ikuti panduan dan tipsnya berikut ini.

1.      Pahami Situasi

Lansia tak akan mengalami tantrum tanpa sebab, oleh karena itu, penting melihat situasi secara menyeluruh untuk memahami penyebabnya. Apabila lansia yang tantrum lebih tenang dan tak melakukan kekerasan fisik, dengarkanlah masalah mereka.

Berbeda jika mereka melakukan tindakan kekerasan yang mengancam, lebih baik untuk tidak langsung melakukan konfrontasi. Bila tidak memungkinkan, cari bantuan dari tenaga kesehatan atau caregiver yang sudah professional.

Baca juga: Manfaat dan Jenis Pelayanan Homecare untuk Lansia

2.      Hindari Jika Diluar Kendali

Ketika lansia yang tantrum sudah di luar kendali, sebaiknya mundur terlebih dahulu dan mengalah. Jika berada di rumah lansia tantrum, beritahu anggota keluarga lain agar tak membuat suasana semakin panas. Apabila mereka sudah tenang, ajak bicara untuk mengetahui apa penyebabnya.

Saat lansia yang tantrum berada di puncak amarah, mengajak mereka berbicara adalah hal yang sulit. Keterlibatan orang lain yang tak sejalan dengan pendapat atau kemauannya malah akan membuat kondisi makin runyam. Bisa jadi mereka bertindak lebih agresif dan merugikan orang lain.

3.      Bicara dengan Tenang

Kesabaran dan pengendalian diri adalah hal yang penting dalam menghadapi lansia tantrum. Jangan bicara dengan nada keras untuk menyaingi suara mereka, tapi gunakan nada yang lembut dengan intonasi yang mudah untuk dipahami.

Menjaga ketenaangan saat lansia mengalami tantrum memang bukan perkara mudah, usahakan untuk tidak terpancing amarah saat berbicara. Menggunakan nada bahasa yang lembut akan menunjukkan bahwa keluhan dan rasa tidak nyaman mereka di dengarkan. Secara tak langsung, tingkat stress, kemarahan dan kecemasan mereka juga menurun.

4.      Minta Bantuan Perawat Lansia

Apabila sudah kewalahan menghadapi lansia yang tantrum, disarankan menggunakan jasa perawat lansia atau caregiver yang professional. Perawat lansia yang sudah terlatih memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk menangani situasi tantrum pada lansia.

Dengan bantuan tenaga professional, penyebab lansia mengalami tantrum bisa diketahui secepat mungkin. Perawat pun juga bisa merencanakan intervensi yang tepat sesuai kebutuhan lansia. Tak hanya itu, caregiver lansia pun dapat memantau sekaligus mengawasi kondisi kesehatan mereka.

Baca juga: Berikut Waktu yang Tepat untuk Menggunakan Perawat Lansia di Rumah

Cara Mencegah Lansia Tantrum

lansia tantrum
Ilustrasi lansia yang sedang berbicara dengan caregiver (Sumber: Freepik)

Guna mencegah kemungkinan lansia mengalami tantrum, langkah-langkah efektif berikut ini bisa dilakukan, diantaranya:

  • Menggunakan bahasa yang sederhana untuk berkomunikasi, sehingga komunikasi bisa dilakukan dua arah secara efektif.
  • Apabila diperlukan, gunakan komunikasi non verbal, misalnya menggunakan gerakan tangan atau gambar.
  • Stress, tekanan dan kecemasan yang dialami lansia bisa menyebabkan tantrum. Pahami penyebab mengapa lansia mengalami tantrum dan bantu mereka menghadapinya.
  • Tawarkan aktivitas yang menarik namun tetap menenangkan, misalnya jalan-jalan atau meditasi.
  • Berikan cinta dan dukungan, sehingga lansia merasa lebih aman dan nyaman.

Ketika lansia yang mengalami tantrum tak bisa dikendalikan dan punya emosi meledak-ledak, langkah pencegahan terbaik adalah menghubungi tenaga kesehatan atau perawat professional. Sehingga di masa depan, kemungkinan lansia mengalami tantrum bisa diminimalisir.

Tantrum pada lansia memang jadi salah satu masalah yang sulit dihadapi. Dukungan dari keluarga dan orang terdekat bisa menjadi langkah pencegahan terbaik. Apabila tidak memungkinkan, gunakan jasa perawat lansia professional atau caregiver untuk merawat mereka.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nofollow

Artikel Terbaru

Artikel Populer