Muncul benjolan di antara selangkangan atau perut? Mungkin itu adalah gejala dari penyakit hernia.
Hernia atau biasa dikenal dengan turun berok merupakan sebuah kondisi munculnya benjolan akibat organ dalam tubuh menekan dan keluar melalui titik lemah atau lubang di otot perut atau jaringan ikat.
Jaringan ikat ini seharusnya cukup kuat menahan organ-organ yang ada di dalamnya namun ada beberapa kondisi yang menyebabkan jaringan ini melemah dan menyebabkan organ mudah menonjol.
Sebagian besar, kondisi ini bersifat eksternal namun juga dapat terjadi secara internal. Dalam keadaan eksternal, tonjolan akan mengarah keluar seperti yang Anda sering lihat. Sedangkan dalam keadaan internal, artinya tonjolan berada di dalam tubuh.
Pengidap hernia biasanya akan mengalami rasa sakit saat melakukan aktivitas tertentu seperti mengangkat beban yang berat dalam waktu yang lama, tertawa berlebihan, dan batuk.
Hernia bukanlah penyakit yang dapat mengancam nyawa, namun penyakit ini tidak dapat hilang dengan sendirinya. Penyakit ini perlu ditangani oleh petugas medis profesional melalui operasi untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.
Jenis-jenis Hernia beserta gejalanya
Penyakit hernia memiliki banyak jenis yang masing-masing memiliki gejala dan letak yang berbeda.
Berikut ini adalah jenis-jenis hernia diantaranya:
1. Hernia Femoralis
Hernia fermoralis terjadi saat bagian dari usus atau jaringan lain masuk dan menonjol di antara paha bagian atas dan selangkangan. Kondisi ini paling sering dialami oleh wanita yang memiliki berat badan berlebih.
Gejala:
- Mengalami mual hingga muntah.
- Nyeri pada selangkangan terutama ketika mengangkat beban berat, berdiri, atau berolahraga.
- Sakit pada perut.
2. Hernia inguinalis
Hernia inguinalis adalah kondisi yang terjadi saat usus atau jaringan lemak di rongga perut menonjol di bagian selangkangan. Umumnya, hernia inguinalis banyak terjadi pada pria dan memiliki resiko yang lebih tinggi.
Gejala yang dapat terjadi pada hernia inguinalis adalah sebagai berikut:
- Bagian selangkangan akan terasa berat dan panas.
- Biasanya ketika berbaring, benjolan yang terletak di selangkangan akan hilang.
- Nyeri pada bagian pangkal paha terutama saat olahraga, batuk, dan mengangkat beban yang berat.
- Nyeri dan bengkak pada bagian kantong buah zakar (skrotum).
3. Hernia Umbilikalis
Hernia umbilikasis adalah jenis hernia yang terjadi ketika jaringan lemak atau sebagian usus menonjol di dinding abdomen, tepatnya di deket pusar.
Hernia jenis ini banyak dialami oleh bayi akibat lubang besar tali pusat yang tidak tertutup dengan sempurna setelah bayi lahir. Selain itu, kondisi ini juga dapat terjadi pada orang dewasa. Pemicunya sendiri karena adanya tekanan berlebih pada abdomen.
Gejala pada hernia umbilikalis yang biasanya terjadi adalah:
- Mengalami sembelit, demam, dan muntah-muntah.
- Bagian pusar menonjol keluar dan bewarna merah keunguan.
- Bentuk perut bulat.
- Perut akan terasa nyeri jika ditekan.
- Perut terasa penuh.
4. Hernia Insisi
Hernia insisi terjadi ketika ada jaringan yang menonjol lewat luka operasi yang belum sembuh pada abdomen. Jenis hernia ini merupakan salah satu risiko komplikasi pada bagian perut.
Gejala yang biasanya terjadi pada hernia insisi adalah:
- Mengalami sembelit, demam, mual, hingga muntah.
- Terdapat benjolan pada bekas sayatan operasi.
- Muncul rasa nyeri di sekitar benjolan.
- Jantung terasa berdetak dengan cepat (takikardia).
5. Hernia epigastrik
Hernia epigastrik terjadi ketika jaringan lemak menonjol keluar melalui dinding abdomen, tepatnya dari ulu hati hingga pusar. Gejala yang biasanya terjadi pada hernia epigastrik, diantaranya:
- Munculnya benjolan di atas pusar.
- Muncul rasa nyeri di sekitar benjolan.
- Perut terasa sakit ketika batuk, besin, atau tertawa.
6. Hernia spigelian
Jenis hernia spigelian terjadi saat sebagian usus mendorong jaringan ikat perut hingga menyababkan tonjolan.
- Mengalami sembelit.
- Munculnya benjolan di bagian bawah atau di samping pusar.
- Sering mengalami sakit perut.
- Sakit perut ketika mengangkat beban yang berat, olahraga, dan buang air besar.
7. Hernia diafragma
Hernia diafragma biasanya terjadi saat terdapat organ pada perut pinda ke bagian rongga dada melalui celah diafragma. Jenis hernia ini juga banyak dialami oleh bayi akibat penbentukan diafragma yang kurang sempurna.
Gejala yang biasanya timbul akibat hernia diafragma diantaranya:
- Perut pada bayi terlihat cekung.
- Napas bayi sesak dan juga cenderung cepat.
- Denyut jantung bayi cepat.
- Kulit bayi tampak bewarna kebiruan.
- Perkembangan pada dada bayi tampak tidak normal, seperti satu sisi dada lebih besar jika dibandingkan bagian yang lain.
8. Hernia epigastrik
Hernia epigastrik terjadi saat terdapat jaringan lemak yang menonjol melalui dinding perut bagian atas, tepatnya di bagian ulu hati hingga pusar.
Gejala yang biasanya terjadi saat mengalami hernia epigastrik, diantaranya:
- Mengalami nyeri di sekitar benjolan yang terkena hernia.
- Benjolan umumnya terletak di atas pusar.
- Mengalami sakit perut terutama saat batuk, tertawa, dan bersin.
9. Hernia otot
Hernia otot terjadi saat ada bagian otot yang menonjol pada abdomen. Selain itu, kondisi ini juga dapat terjadi pada otot kaki akibat cedera olahraga.
Gejala yang biasanya terjadi pada hernia otot, diantaranya:
- Nyeri di kaki yang berkepanjangan disertai bengkak.
- Bengkak dapat hilang saat istirahat dan muncul lagi saat otot menegang.
Diagnosis pada hernia
Umumnya, dokter akan mengajukan pertanyaan untuk melakukan pemeriksaan fisik, riwayat gejala yang dialami, dan juga riwayat penyakit pasien. Penyakit ini akan terlihat oleh dokter ketika pasien berdiri, batuk, atau mengejan.
Selain itu ada pemeriksaan lain yang biasanya akan dilakukan dokter, seperti:
- USG perut.
- CT-scan perut untuk lebih detail.
- MRI untuk mendeteksi adanya robekan pada perut meski tidak terlihat adanya benjolan.
- Foto rotgen bagian saluran pencernaan.
- Endoskopi.
Pengobatan yang bisa dilakukan
Setalah melakukan diagnosa jenis hernia apa yang diderita, dokter akan melakukan metode pengobatan yang tepat sesuai dengan jenis dan kondisi pasien. Beberapa metode biasanya diterapkan untuk pengobatan hernia diantaranya:
- Pemberian obat-obatan, dapat dilakukan dan diberikan untuk penderita hernia hiatus. Jenis obat yang bisa digunakan seperti, antasida, antagonis reseptor H-2, dan penghambat pompa proton (PPI).
- Operasi, yaitu dengan melakukan bedah terbuka atau operasi lubang kunci (laparoskopi). Beberapa metode operasi yang biasanya dilakukan adalah herniotomi, herniorafi, dan hernioplasti.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: PERAWAT MEDIS, PERAWAT ORANG SAKIT, PERAWAT LANSIA dan PERAWAT DISABILITAS. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Hubungi sekarang!
Baca juga:
- Kenali Layanan Home Care yang Tepat Sesuai Kebutuhan
- Perbedaan 4 Tingkat Stadium Ambeien dan Cara Pengobatannya
- Kenali 5 Jenis Flu yang Terjadi di Indonesia Beserta Penaganannya
REFERENSI
Halodoc (2022). Hernia. Diakses pada 22 November 2022
Cleveland clinic (2022). Inguinal Hernia (Groin Hernia). Diakses pada 22 November 2022
Healthline (2022). Everything You Want to Know About a Hernia. Diakses pada 22 November 2022
WebMD (2021). Understanding Hernia. Diakses pada 22 November 2022