Apakah Anda penggemar telur setengah matang? Jika iya, tak heran jika banyak orang yang menyekuai telur setengah matang karena memang terkenal akan lezat dan kaya akan protein.
Telur sendiri adalah salah satu bahan makanan pokok yang kaya akan nutrisi. Dari penelitian, sebutir telur memiliki nutrisi yang melimpah, seperti vitamin A, B12, B2, folat, fosfor, dan selenium.
Lalu, bagaimana jika konsumsi telur setengah matang menurut medis? Apakah berbahaya? Simak ulasan berikut ini untuk mendapatkan jawabannya.
Baca juga: Bahaya! Konsumsi Kuning Telur Bisa Sebabkan Penyakit Kronis Berikut Ini
Bahaya konsumsi telur setengah matang
Meskipun lezat dan memiliki banyak nutrisi, terlalu sering mengonsumsi makanan ini ternyata juga memiki risiko yang cukup berbahaya. Berikut ini ada beberapa efek negatif jika mengonsumsi telur setengah matang:
1. Rentan terkontaminasi bakteri Salmonella enteridis
Telur yang dimasak setengah matang sangat rentan terkontaminasi bakteri Salmonella enteridis, yang mana jika bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan keracunan makanan hingga gangguan kesehatan lain.
Bakteri Salmonella biasanya terletak pada bagian luar kulit atau di dalam telur namun tidak mengubah bentuk, rasa, bahkan bau telur. Sehingga bakteri ini sangat sulit untuk diketahui.
Seseorang yang mengalami infeksi bakteri Salmonella akibat mengonsumsi telur setengah matang biasanya akan mengalami gejala seperti mual, muntah, kram perut, menggigil, sakit kepala, hingga BAB berdarah. Gejala tersebut akan menyerang selama 4-10 hari kedepan.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami infeksi ini segera lakukan tindakan seperti pemeriksaan ke dokter. Sebab, dapat berisiko menyebabkan tifus atau demam tifoid bahkan berujung kematian.
Baca juga: Ekstrak Cacing Tanah Bisa Sembuhkan Tifus? Ini Faktanya
2. Terjadi infeksi bakteri yang lebih berbahaya untuk kelompok tertentu
Infeksi bakteri Salmonella akan sangat berbahaya jika menyerang beberapa kelompok tertentu. Kelompok tersebut diantaranya:
- Wanita hamil,
- Bayi,
- Lansia.
3. Protein yang terkandung jadi tidak terserap dengan baik
Telur merupakan sumber protein yang lengkap. Namun jika dimasak setengah matang, dapat berdampak tubuh tidak dapat menyerap protein yang terkandung secara sempurna.
Sebuah studi dalam The Journal of Nutrition (1998) menjelaskan, bahwa penyerapan protein telur setengah matang lebih banyak daripada telur mentah. Dapat disimpulkan bahwa protein lebik baik diserap dari telur yang sudah dimasak.
Meskipun tetap ada beberapa nutrisi lain yang mungkin sedikit berkurang saat pemasakan seperti vitamin A, fosfor, kalium, dan vitamin B5.
4. Menghambat penyerapan biotin
Biotin atau vitamin B7 merupakan vitamin B yang mudah larut dalam air. Dilansir dari WebMD, kuning telur adalah sumber makanan yang memiliki biotin cukup baik. Sedangkan putih telur mengandung protein yang disebut avidin.
Avidin dapat mengikat biotin di dalam usus kecil. Karena panas dari memasak, membuat avidin rusak sehingga dapat menyerang biotin lebih banyak. Oleh karena itu, konsumsi telur yang dimasak sempurna lebih disarankan daripada konsumsi telur setengah matang.
Anda tak perlu khawatir, efek ini akan muncul jika seseorang mengonsumsi telur setengah matang dalam jumlah banyak, setidaknya selusin sehari dalam jangka waktu yang lama.
Cara mencegah adanya bakteri Salmonella pada telur setengah matang
Bakteri ini, dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi pada ayam. Sehingga telur akan aman jika dikonsumsi meskipun dimasak setengah matang.
Anda dapat menggunakan telur terpasteurisasi yang biasanya dijual di supermarket jika Anda ingin membuat olahan makanan dengan menggunakan telur setengah matang. Sebab memanaskan telur dengan proses pasteurisasi dapat membunuh bakteri Salmonella pada telur.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang perlu Anda ketahui agar terhindar dari infeksi bakteri Salmonella pada telur, antara lain:
- Simpan telur di lemari pendingin. Hindari untuk menyimpan telur dalam suhu ruangan selama lebih dari 2 jam.
- Patikan untuk tidak menyimpan telur lebih dari 28 hari.
- Goreng atau rebus telur setidaknya selama 7 menit.
- Hindari membeli dan meolah telur yang sudah rusak.
- Hindari simpan telur rebus di lemari pendingin selama lebih dari 3 hari.
- Bersihkan peralatan menggunakan air hangat sebelum memasak telur.
- Cuci tangan terlebih dahulu sebelum dan sesudah mengolah telur.
- Semprotkan cairan antibakteri di area dapur.
- Patikan telur memiliki label terpasteurisasi jika ingin mengonsumsi telur setengah matang.
Insan Medika adalah perusahaan home care terbaik di Indonesia yang telah banyak mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Terdapat 4 layanan keperawatan profesional: Perawat Medis, Perawat Orang Sakit, Perawat Lansia dan Perawat Anak. Pemesanan cepat, harga transparan dan garansi tak terbatas. Pesan sekarang!
REFERENSI
Mayo Clinic (2019). Diseases & Conditions. Salmonella Infection. Diakses pada 18 Desember 2022.
CDC (2022). Salmonella and Eggs. Diakses pada 18 Desember 2022.
Healthline (2021). Is Eating Raw Eggs Safe and Healthy?. Diakses pada 18 Desember 2022.
WebMD (2020). Raw Eggs: Are There Health Benefits?. Diakses pada 18 Desember 2022.